Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko Susilo
Jakarta : Ditlantas Polda Metropolitan, 2007
363.2 DJO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Zen
"ABSTRAK
Dewasa ini kinerja para aparatur penyelenggara pelayanan publik
khususnya dalam hal ini kepolisian makin banyak disorot dan menjadi perhatian
publik akibat kinerjanya yang buruk. Sebagai lembaga pengawas eksternal Polri,
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut berkewajiban untuk mengawasi
dan meningkatkan kinerja dan integritas setiap anggota Polri, sehingga
masyarakat sebagai pihak yang berhak mendapatkan pelayanan dari negara
sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang dapat terpuaskan demi
terciptanya kesejahteraan bagi seluruh warga negara. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran Kompolnas dalam melaksanakan pengawasan terhadap
kinerja kepolisian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
bagaimana hubungan Kompolnas dengan Polri.

ABSTRACT
Recently the performance of the officials public service particularly in terms of
the police more highlighted word and public concern due to decide who bad .As
monitors external police , the national police commission ( kompolnas ) also an
obligation to improved and to control performance and integrity of the any
member of police in carrying out their duties in serving the public , so that the
community as the party to be eligible to receive the ministry of the state as
mandated by the act of is satisfied in order to create welfare for all citizens
.Research aims to understand the role of kompolnas in carry out surveillance of
the performance of police during of providing services to the community and what
is the relationship kompolnas with police."
2016
S64458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan menguraikan tentang upaya polisi membangun kepercayaan masyarakat
yang memang seharusnya sangat diperlukan bagi keberhasilan tugas Polisi.
Merupakan uraian pengalaman dalam membangun sebuah kepercayaan
masyarakat setelah terjadinya konflik antara polisi dan masyarakat.
Kepercayaan masyarakat terhadap polisi pada dasarnya adalah tuntutan bagi
polisi untuk mewujudkan profesionalismenya, karena tidak mungkin masyarakat
akan dapat mempercayai polisinya yang tidak profesional. Upaya itu harus
didukung dengan kemampuan berkomunikasi, berdiplomasi dan negosiasi
dalam penyelesaian setiap permasalahan yang dihadapi disamping ketegasan
dan obyektifitas dalam setiap penyelesaian masalah.
"
Jurnal Polisi Indonesia, Vol. 7 (2005) Juli : 66-98, 2005
JPI-7-Jul2005-66
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Darmanelly
"Memasuki abad ke 21 yang semakin maju, agar tetap eksis di tengah persaingan global yang sernakin ketat, sudah seharusnyalah bahwa pendekatan mutu layanan yang berorientasi pada pelanggan atau pasien menjadi strategi utama bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang digunakan adalah kerjasama lira, disamping peningkatan mutu secara terus menerus dan pengambilan keputusan berdasarkan data yang ada.
Puskesmas merupakan salah satu organisasi pelayanan kesehatan, mempunyai beban kerja 18 program pokok yang terbagi atas kegiatan-kegiatan, dikelola oleh seorang pemimpin bersama staf yang terdiri dari berbagai latar belakang.
Mengkoordinir individu yang terdiri dari berbagai latar belakang ini bukanlah pekerjaan mudah, agar setiap saat tidak terjadi konflik. Dalam studi ini dilakukan penelitian tentang analisis kerjasama tim di Puskesmas wilayah Kota Pontianak tahun 2000, untuk mendapatkan informasi tentang gambaran kerjasama tim dan hal-hal yang berperan dalam kerjasama tim tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan terhadap 4 (empat) Puskesmas dengan pengunjung terbanyak, dan 4 (empat) Puskesmas dengan pengunjung paling sedikit, dengan melibatkan 8 orang Kepala Puskesmas dan 1 orang Kepala Dinas melalui wawancara mendalam, dan 28 orang staf dari Puskesmas tadi melalui diskusi kelompok terarah.
Analsisa dan data yang terkumpul menunjukan bahwa gambaran kerjasama tim wilayah Kota Pontianak cukup baik, hal ini terlihat dari karateristik individu seperti jenis kelamin, suku bangsa dan jabatan tidak menjadi masalah dalam kerjasama tim, namun disisi lain karakteristik seperti umur, pendidikan, status perkawinan, dan lama kerja disamping dapat menunjang kerjasama tim, juga dapat menghambat kerjasama tim. Begitu juga dengan karateristik organisasi.
Hal-hal yang berperan dalam kerjasama tim berdasarkan variabel karakteristik organiosasi secara negatif antara lain, untuk Puskesmas besar (dan segi jumlah kunjungan dan tingginya kesibukan) menyebabkan berkurangnya intensitas interaksi, walaupun sudah semua Puskesmas mempunyai visi dan misi, tetapi tidak satupun balk staf maupun pimpinan yang tabu dan ingat isi dari visi dan misi tersebut. Sementara karateristik organisasi yang berperan secara positif yaitu, komunikasi secara informal yang berdampak lebih akrab, kepemimpinan secara demokrasi dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, rasa tanggung jawab dalam bekerja yang memotivasi staf untuk bekerja lebih balk, adanya rasa kekeluargaan yang kuat sehingga walaupun ada konflik tetapi tidak menghambat kerjasama tim.
Berdasarkan hat tersebut diatas maka untuk membangun kerjasama tim yang tangguh diperlukan sating toleransi terhadap keragaman latar belakang anggota, memanfaatkan pertemuan-pertemuan formal untuk membahas hat-hat yang berkaitan dengan upaya perbaikan mute layanan kesehatan, selain itu mengadakan pertemuan informal seperti arisan atau anjang sana untuk meningkatkan kualitas hubungan antar anggota. Selanjutnya agar konflik tidak menghambat kerjasama tim, maka rasa kekeluargaan perlu dibina serta pihak Kepala Puskesmas cepat tanggap untuk menanganinya.
Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, diharapkan untuk melengkapi sarana komunikasi dan transportasi di Puskesmas karena sarana tersebut sangat menunjang kerjasama tim. Perlu penyegaran informasi tertang visi dan misi agar tim memiliki kesatuan tujuan dalam bekerja.

Analysis on Teamwork in Improving Puskesmas Service Quality in Pontianak City Area Year 2000 Entering the 21st century, to stay exist amid tight global competition, health service in Indonesia should be provided on the basis of customer or patient-oriented service that becomes a main strategy in Indonesia health service. One of strategic ways to use in the service is teamwork, other ways include continuous quality improvement and decision making based on the available data.
Puskesmas is one of health service organizations. It has 18 main tasks divided into programs and is managed by a chief assisted with staffs from various disciplines.
Coordinating these staffs with various backgrounds is not an easy task, particularly to prevent conflicts among them. This study examined teamwork in Puskesmas in Pontianak City area year 2000. It was aimed at obtaining information regarding description of teamwork and factors that affect such teamwork.
This study employed a qualitative research approach and was conducted in 4 (four) most-attended Puskesmas, and 4 (four) least-attended Puskesmas. It involved 8 chiefs of Puskesmas and 1 chief of local health department. Data were collected by means of in-depth interviews with the 8 chiefs of Puskesmas and 1 chief of local health department and focused group discussion with 28 staff members of the Puskesmas.
The analysis on the collected data shows that the description of teamwork in Puskesmas in Pontianak City area is good enough. Gender, ethnic group and position were not obstacles in the teamwork. However, age, education, marital status, and length of work as well as the organization characteristics seemed to be both supporting and hindering the teamwork.
Factors that seem to have negatively affected the teamwork based on the variables of organization characteristics among others are lack of intense interaction due to the size of Puskesmas or in larger Puskesmas (in terms of the number of visits and rate of service); although all Puskesmas had already set their vision and mission statements but none of the staffs nor the superiors were able to recall such statements. On the other hand, organization characteristic that seem to have positively affected the teamwork are informal communication that brings members closer to each other, democratic leadership that employs public-oriented service, work responsibility that motivates the staffs to do their jobs better, strong family hood that ties the members of the team despite present conflicts.
Based on such findings, to build a solid teamwork, tolerance over differences of members is required, formal meetings to discuss issues regarding improvement of health service quality are utilized, and informal meetings such as family gathering or home visits are encouraged to maintain and improve relationship among team members. To prevent conflict from developing, it is necessary to foster sense of family hood and chief of Puskesmas should be able to respond to any conflict immediately.
Chief of local health department of Pontianak City is suggested to provide communication and transportation equipment for Puskesmas that may support the teamwork. Reorientation program on vision and mission of puskesmas should be held so those members of team share one common goal in doing their job.
"
2000
T1545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tim Peneliti BKN
Jakata: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Kepegawaian Negara, 2004
352.63 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Wijayanto
"Dalam menghadapi persaingan bisnis dalam industri jasa perbankan dibutuhkan strategi bagaimana menghadapi para pesaingnya. Di sisi lain, perilaku konsumen pada saat ini dipengaruhi oleh banyak tawaran dari perusahaan jasa perbankan yang semakin beraneka ragam sehingga konsumen menghadapi banyak pilihan untuk menggunakan jasa perbankan yang ditawarkannya. Daya tarik dari pelayanan jasa perbankan merupakan faktor-faktor yang dapat dikelola oleh pimpinan bank agar konsumen atau nasabah tertarik untuk menggunakannya, namun demikian masing-masing pelanggan/nasabah hanya tertarik kepada satu atau beberapa faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adalah dimensi kualitas pelayanan pelanggan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Pusat Jakarta sebagai objek penelitian merupakan salah satu bank milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dituntut harus dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada nasabah di lingkungan persaingan jasa perbankan seperti milik pemerintah lainnya, bank swasta nasional, dan bank swasta asing.
Pokok masalah dari penelitian ini meliputi sampai sejauh mana penerapan strategi segmentasi terhadap peningkatan pelayanan pelanggan pada unit customer service di Bank BNI Kantor Pusat Jakarta; sampai sejauh mana penetapan sasaran sesuai dengan keinginan pelanggan; sampai sejauh mana posisi produk yang ditawarkan; serta sampai sejauh mana pelayanannya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan mengetahui kesesuaian segmentasi pasar dengan faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan; menganalisis proses dan kesesuaian penetapan sasaran pasar dengan keinginan pelanggan untuk meningkatkan pelayanan; menentukan posisi produk terhadap pelanggan potensial; dan meningkatkan kepuasan bagi pelanggan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori segmentasi pasar yang menyatakan bahwa segmentasi adalah proses mengotak-ngotakkan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok potensial customers yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respons yang sama dalam membelanjakan uangnya. Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan (Kotler, 1997 ; 221).
Dimensi kualitas layanan yang diteliti dalam tesis ini meliputi persepsi nasabah ke dalam lima dimensi dasar kualitas layanan yaitu tangible, empathy, responsiveness, reliability, dan assurance, yang kemudian dikembangkan menjadi delapan subdimensi. Data dikumpuikan melalui penyebaran kuesioner di Bank BNI Kantor Pusat Jakarta untuk mengevaluasi respons pada unit customer service dari para pelanggannya. Hasil penyebaran kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan analisis faktor yang bertujuan untuk mengetahui pengelompokan/segmentasi pelanggan menurut profil pelanggan serta menurut lima dimensi kualitas pelayanan pelanggan.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis dapat diketahui bahwa terdapat kesesuaian antara segmentasi produk yang ditujukan dengan dimensi kualitas pelayanan pada unit customer service terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengaruh tersebut dinyatakan dalam subdimensi yang terdiri dari reliability, competence, credibility, responsiveness, courtesy, accessibility, understanding, dan communication. Selain itu terdapat kesesuaian antara sasaran pasar yang dituju dengan keinginan konsumen yang ditujukan dengan dimensi kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan pelanggan/nasabah dengan kategori skor bagus sampai dengan sangat bagus. Metode pengolahan yang digunakan adalah analisis faktor. Hasil analisis faktor berdasarkan 150 responden terbagi dalam tiga subdimensi kualitas pelayanan yang dominan (reliability, competence, credibility). Dari delapan subdimensi kualitas layanan dapat diketahui variabel-variabel yang dominan yaitu subdimensi reliability yang meliputi rutinitas dan kecepatan penyampaian laporan rekening koran; subdimensi competence yang meliputi keterampilan petugas teller dalam melayani pelanggan/nasabah; dan subdimensi credibility yang terdiri dari kesesuaian antara promosi dengan pelayanan di cabang. Subdimensi responsiveness terdiri dari perhatian dan kesediaan petugas dalam melayani; courtesy yaitu keramahan dan keakraban pimpinan bank; accessibility yaitu kemudahan menemui pimpinan bank; understanding yaitu kesediaan petugas dalam memahami kesuiitan; serta communication yaitu cara petugas dalam menyampaikan/menjetaskan produk.
Dari seluruh variabel yang diolah ternyata masing-masing dimensi/variabel yang dijabarkan ke dalam tiga subvariabel/subdimensi diperoleh satu faktor yang dominan di antara tiga subvariabel. Selain itu masing-masing variabel tidak saling mempengaruhi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap faktor-faktor yang lebih tepat dan berpengaruh dalam analisis segmentasi pasar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Iman
"Penelitian ini dilatar-belakangi oleh adanya kesenjangan antara biaya yang dialokasikan oleh dinas dengan dana yang diperlukan untuk mengoperasionalkan Rumah Sakit tingkat II Dustira, serta adanya peluang untuk melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat umum. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi yang telah diberikan oleh dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum kepada peningkatan pelayanan kesehatan pasien dinas, serta memperoleh rumusan untuk mengoptimalkan kontribusi tersebut.
Penelitian yang bersifat retrospektif ini, menggunakan data triwulan sebagai unit analisis yang akan dianalisis secara kuantitatif. Variabel yang diamati meliputi penerimaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum dan alokasi penggunaannya, serta dampak penggunaan ini kepada struktur dan hasil pelayanan kesehatan pasien dinas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum didominasi oleh jasa fasilitas rumah sakit (26,88%), jasa tenaga ahli (23,26%), penerimaan dari bekal kesehatan (17,75%), dan penerimaan lain-lain (25,36%). Penerimaan ini terus meningkat sesuai dengan peningkatan BOR kelompok pasien masyarakat umum, namun indeks penerimaan per hari perawatan untuk setiap pasiennya masih relatif rendah.
Penggunaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum yang dikembalikan untuk operasional pasien masyarakat umum masih relatif tinggi, sehingga porsi untuk keperluan pasien dinas menjadi belum optimal. Namun demikian, dana ini telah berhasil meningkatkan struktur pelayanan kesehatan terutama bekal kesehatan dan sumber daya manusia. Dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum sangat diperlukan untuk operasional rumah sakit karena menjadi penopang utama dalam pemeliharaan alat kesehatan dan bangunan, serta kelangsungan pelayanan penunjang umum. Peran dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum belum berhasil mempengaruhi komponen hasil pelayanan kesehatan pasien dinas secara bermakna.
Untuk memberikan kontribusi optimal bagi pelayanan kesehatan pasien dinas, perlu diupayakan peningkatan penerimaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum dengan menghindari peningkatan BOR kelompok pasien masyarakat umum secara berlebihan, efisiensi penggunaan dana, seta memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan.

The Role of the Fund Collected from Civic Mission Health Services in Improving Military Health Care in the Dustira Military Hospital, Cimahi
The background of this research was the gap between the budget allocated by the government and the expenditure to provide quality health care for military community in the Dustira Military Hospital. Moreover, there is an opportunity to perform a civic mission health services for non-military society. The purpose of this research was to evaluate the contribution of the fund collected from civic mission health services in improving military health care and to establish a formula to optimize the contribution.
This retrospective study used three-month data as unit of analysis using a quantitative approach. The observed variables were the revenue of civic mission health services and its expenditure, furthermore the impact of this expenditure against the structure and the outcome of the military health care.
The study showed that the revenue obtained from the civic mission health services was dominated by hospital services (26, 88%), medical services (23, 26%), drug and medical sundries (17, 75%), and miscellaneous income (25, 36%). The revenue continuously increased as well as the Bed Occupancy Rate (BOR) of non-military patients, but index of the revenue for daily patient services was relatively in a low level.
The portion of the civic mission health sevices revenue that was expended for non-military patient?s services was still relatively high. Hence, the portion to increase military health care has not been optimized yet. However, the fund had already improved the structure of health services in the Dustira Military Hospital, especially the structure of drug and medical sundries, and the structure of human resources. The fund is highly needed to keep the hospital in operation because it has become the primary supporter to maintain medical equipments and buildings, and to perform the operational of supporting services. The role of the fund has not succeeded in influencing the outcome of the military health care in the Dustira Military Hospital significantly.
Establishing an optimal contribution to the military health care, it is important for the financial management to increase the revenue of civic mission health services by preventing excessive rate of increase of the BOR of non-military patients, increasing fund management efficiency, and improving the recording and reporting system."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T3056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rista Sari
"Program Raskin adalah Program Pemerintah untuk membantu masyarakat yang miskin dan rawan pangan agar mereka mendapat beras murah untuk kebutuhan rumah tangganya. Program Beras Miskin untuk Rumah Tangga Miskin hingga kini masih memunculkan beberapa permasalahan diantaranya adalah pendistribusian belum tepat sasaran belum tepat jumlah dan belum tepat waktu sehingga kurang bermanfaat bagi penerima. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi Program Raskin di Kelurahan Bantargebang Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi mempetakan kendala kendala yang dialami dalam pelaksanaan Program Raskin dan menyarankan upaya pengelolaan Program Raskin ke depan yang lebih baik.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Post Positivist. Penggunaan pendekatan ini dikarenakan dalam pendekatannya menggunakan pendekatan kuantitatif sedangkan dalam teknik pengumpulan datanya menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pentargetan ditemui adanya kesalahan sasaran meskipun dalam tingkat yang relatif rendah. Hal ini terindikasi dari adanya rumah tangga tidak miskin yang menjadi penerima Raskin dan adanya rumah tangga miskin yang belum menjadi penerima. Untuk konsep pengelolaan ke depan mengadakan sensus rumah tangga untuk mengumpulkan data sosial ekonomi rumah tangga termasuk struktur demografi dan karakteristik rumah tangga yang selanjutnya dipergunakan sebagai informasi dasar untuk melakukan analisis diskriminan guna memisahkan penduduk miskin dengan penduduk bukan miskin

Raskin Program is a government program to help the poor and food insecurity so that they get cheap rice for their household needs The Rice for Poor Program up to now already have some problems amongother things are the distribution fell wide of the mark unprecisely and unschedule so that make less be of benefit to receiver. Intention of this research are to describe the distribution of Rice for Poor Program In Kelurahan Bantargebang Kecamatan Bantargebang at Bekasi City to mapping natural constraints in The Rice for Poor execution and suggest the management effort Rice for Poor Program to make it better forwards.
The approach used in this research using post positivist method. The use of this approach because the approach uses a quantitative approach while the data collection technique using qualitative methods.
Result of this research is to indicate that in goals meet the existence of misstargeting though in storey This matter indication from existence of domestic is leakage and undercoverage. For the concept of management forwards performing a census to collect the data of social economics inclusive structure of demography and domestic characteristic on utilized as information basis for the analysis to dissociate the impecunious resident with the non impecunious."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Primasari
"Digital marketing merupakan bentuk saluran pemasaran yang efektif dan efisien serta dapat menjangkau langsung secara personal kepada masyarakat, hal ini merupakan peluang besar sekaligus tantangan bagi manajemen bagaimana menggunakan digital marketing sebagai alat yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan daya minat masyarakat terhadap produk RS Haji Jakarta. Design penelitian ini menggunakan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penyebaran kuesioner menggunakan google form melalui aplikasi whats app kepada masyarakat yang berdomisili di 6 kecamatan disekitar Rumah Sakit Haji Jakarta. Hasil analisis regresi logistic dengan variabel independen berupa konten, aksesibilitas, kepercayaan, customer engagement, karakteristik Individu didapatkan dua variabel yang memiliki signifikasi terhadap variabel dependen minat masyarakat terhadap produk RS Haji Jakarta yakni variabel konten sebesar 240 kali dan akesesibilitas sebesar 20 kali. Kesimpulan penelitian ini adalah Rumah Sakit Haji Jakarta sudah melakukan pemasaran digital sebagai bentuk saluran pemasaran rumah sakitnya namun perlu ditingkatkan kualitas kepercayaan dan customer engagement yang lebih interaktif baik pada situs website maupun media social official.

Digital marketing is a form of marketing channels that are effective and efficient and can reach directly personally to the community, this is a great opportunity as well as a challenge for management how to use digital marketing as a tool that can help management increase people's interest in their products. This research design uses cross sectional with quantitative approach. The distribution of questionnaires using the Google form through the application whats app to people who live in 6 districts around Jakarta Hajj Hospital. The results of logistic regression analysis with independent variables in the form of content, accessibility, trust, customer engagement, Individual characteristics obtained two variables that have significance to the dependent variable of public interest in the product of the Jakarta Hajj Hospital namely content variable by 240 times and accessibility by 20 times. The conclusion of this research is that the Jakarta Hajj Hospital has conducted digital marketing as a form of hospital marketing channel, but it is necessary to improve the quality of trust and customer engagement that is more interactive both on the website and on official social media."
2020
T54960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Topik yang kita bahas ini , merupakan topik yang penting dan relevan kita perbincangkan sekarang ini mengingat kondisi dan perlakuan terhadap warga neagara kita, khususnya para pekerja kita, di Malaysia....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>