Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harris, Sam
Jakarta: Abdi Tandur, 2006
297.31 HAR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jimbaz, Muhammad Munir
Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 1993
297.2 JIM at
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Harun
Bandung: Mizan, 1998
297.2 NAS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi uraian tata cara keagamaan dalam Islam, seperti tentang arti Iman, Islam dan Ihsan, dilanjutkan dengan urut-urutan pelaksanaan ibadah shaiat dan puasa. Di dalam naskah terdapat beberapa catatan yang menyatakan bahwa, naskah ini milik Tuan Haji Abubaka yang berasal dari Jayadiningratan, Salakarta. Naskah telah pula dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, pada bulan Desember 1931. Tidak dijumpai keterangan tentang nama penulis/penyalin maupun tarikh penulisan/penyalinan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
IS.9-NR 130
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Secara antropologis,terdapat perspektif bahwa sistem kepercayaan atau religi mengalami perkembangan evolutif dari animisme,dinamisme,totemisme hingga monoteisme.Masyarakat awam cenderung memahami bahwa dimensi religius dalam konsep "agama" sebagai konsepsi puncak dari perkembangan sistem kepercayaan yang berkembang dalam kehidupan manusia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnaesih Maulana
"ABSTRAK
Di Jawa Barat peninggalan-peninggalan keagamaan
yang bersifat monumental, seperti Candi misalnya relatif sedikit, namun oukup banyak sumber tertulis yang menguraikan perihal keagamaan, misalnya kitab Sewaka Darma, Sanghyang Sihsakanda ng karesian, Amanat
Galunggung, dan Serat Dewabuda. Banyak sarjana telah
menulis keagamaan di Jawa Barat, namun yang menulis
secara khusus dapat dihitung dengan jari, di antaranya
J.L. Moens, Hariani Santiko dan Agua Aris Mnnandar.
Moens dan Hariani Santiko menulis tentang agama yang
mungkin dianut raja Poernawarman dari kerajaan Taruma,
dan Agus Arismunandar mengenai keagamaan masa kerajaan
Sunda.
Peneliti yang menulis khusus keagamaan di Jawa
Barat, umumnya di Jawa secara menyeluruh dapat dikatakan belum ada. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode fenomenolo-
gi dengan data-data berupa sumber-sumber tartulis, yaitu prasasti dan karya susastra Serta berita~berita Cina.
Untuk dapat mengungkapkan suatu pengertian tentang
pemujaan atau keperoayaan yang tersirah dari isi
prasasti, penulis berusaha memperbandingkannya dengan
kitab-kitab keagamaan dan kitab-kitah susastra, serta
berita-berita Cina.
Atas dasar sumber-sumber tertulis tersebut diduga
bahwa kehidupan keagamaan masyarakat Jawa Barat masa
Hindu Buddha, yaitu masa kerajaan Taruma, lebih kurang
abad V sampai dengan abad VII Masehi adalah agama Veda
(Hindu Kuna) yang mengutamakan pamujaan terhadap Visnu
Triwikrama. Adapun keadaan keagamaan sesudah kerajaan
Taruma, masa kerajaan Sunda dan sesudahnya, sejak awal
abad kedelapan Masehi hingga akhir abad keenambelas
Masehi kehidupan keagamaan di Jawa Barat adalah agama
Hindu Buddha yang telah berbaur dengan unsur-unsur agama leluhur, yaitu ajaran patikrama sebagai "agama pribumi"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wattimena, Reza Alexander Antonuis, 1983-
"ABSTRAK
Tulisan ini hendak memahami hubungan antara agama dan kekuasaan. Di satu sisi, pada dirinya sendiri, agama adalah sebentuk kekuasaan yang bisa mengatur hidup banyak orang. Di sisi lain, agama kerap menjadi pembenaran bagi kekuasaan yang ada, walaupun ada unsur ketidakadilan di dalamnya. Untuk mendalami hal ini dibutuhkan pandangan yang melintasi berbagai disiplin ilmu, mulai dari filsafat, politik, budaya sampai dengan kajian agama. Tulisan ini juga dapat dilihat sebagai sebentuk kritik ideologi yang hendak melucuti isi ideologis dari agama, sehingga ia bisa kembali menjadi terang bagi hidup manusia, dan bukan sekedar alat politik, seperti yang sekarang ini terjadi di Indonesia. Tulisan ini juga berusaha memahami hubungan antara agama dan kekuasaan di Indonesia."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 46 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
TIJUDIP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rebecca Elviera N
"Masa remaja merupakan masa mencari identitas (Erikson dalam Hurlock, 1993). Identitas diri yang dicari berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya ?. Apabila dikaitkan dengan pembentukan identitas religious belief sebagaimana diisyaratkan oleh krisis Identity vs Identity Diffusion, masa remaja merupakan saat menguatnya kesadaran beragama (Ingersol, 1989). Hal senada juga dikemukakan oleh Hall & James dalam Ingersol, 1989 yang menyatakan masa remaja merupakan periode kritis dalam aspek perkembangan agama.
Seorang remaja membutuhkan agama sebagai suatu keyaldnan yang bermakna dan dapaf menolong dirinya, mengingat remaja merupakan periode yang diwamci oleh ketegangan {strain) dan perasaan tidak aman (insecure) sehingga seorang remaja memerlukan agama yang akan membantunya melalui doa dan memberinya perasaan aman (Hurlock, 1993).
Sebagai reaksi terhadap keadaan ini maka remaja membentuk kepercayaan/keagamaan baru yang dirasakan dapat mengisi kekosongan hidup remaja. Gerakan keagamaan yang muncul bisa saja berkonotasi positif atau negatif, tergantung bagaimana penilaian sosial dan kultur setempat. Saat ini gerakan keagamaan tersebut dapat juga ditemukan di Indonesia dengan pengikut yang cukup banyak seperti Islam Jama'ah. Children of God, Gerakan Kharismatik dan lain sebagainya.
Penelitian ini hendak mengkaji secara spesifik mengenai perbandingan penghayatan makna hidup antara kelompok remaja gereja dan gerakan kharismatik. Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota remaja gereja dan gerakan kharismatik dalam hal penghayatan makna hidupnya. Adapun alasan diangkatnya topik mengenai religius adalah selain senafas dengan falsafah Pancasila yang meletakkan sila KeTuhanan Yang Maha Hsa pada posisi pertama, bidang agama dapal dipandang sebagai jawaban amisipasi daiam upaya menangkal risiko-risiko yang menyertai kemajuan teknologi khususnya bagi generasi muda bangsa Indonesia.
Dalam penelitian ini digunakan metodologi kuantitatif dengan alat ukur berupa Purpose in Life Test (PIL Test) dan kuesioner pembantu. Sedangkan hipotesa penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota reinaja gereja dan gerakan kharismatik dalam hal pencapaian makna hidup.
Hasii penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menjadi anggota gereja, kelompok remaja pada gereja menemukan makna hidupnya dan dengan menjadi ansgota gerakan kharismatik, kelompok remaja pada gerakan kharismatik menemukan makna hidupnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota remaja anuuota gereja dan anggota remaja gerakan kharismatik dimana anggota remaja gerakan kharismatik lebih menemukan makna hidupnya dibandingkan anggota remaja gereja.
Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai tipe kepribadian manusia yang bagaimanakah yang terbuka untuk mengikuti gerakan kharismatik, mengingat tidak semua orang bersedia mengikuti gerakan kharismatik! Apakah terdapat korelasi tipe kepribadian dengan gerakan kharismatik, dimana hasil tersebut akan memperkaya penelitian di bidang psikologi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>