Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wartomo Hardjosubroto
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001
591.15 WAR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Slijper, E.J.
Djakarta: Pembangunan, 1951
636 SLI mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Larasati Rahmani
"Manusia dan makhluk hidup lainnya seperti hewan ikut berperan dan tinggal dalam sebuah lingkup bangun arsitektur. Akan tetapi, dalam kenyatannya masih banyak pemahaman yang terbatas mengenai kebutuhan hewan dalam lingkup bangun ini yang dapat menyebabkan kondisi wellbeing mereka terganggu. Tulisan ini akan menelusuri bagaimana hewan mengkonstruksi makna dari sebuah lingkup bangun ruang arsitektur. Penelusuran ini dilakukan dengan melihat respons kucing peliharaan sebagai aktor terhadap affordance pada pengaturan surface dan objek yang ada di tiap ruangan rumah. Penelusuran ini dilakukan dengan menambahkan campur tangan aktor lain dan variasi jenis material sebagai aspek tambahan dari luar yang ikut menentukan bentuk respons terhadap affordance. Dari penelusuran tersebut, dapat dipahami bahwa hewan memahami dan memaknai sebuah lingkup bangun arsitektur melalui affordance yang ditawarkan oleh lingkup bangun tersebut. Kemungkinan-kemungkinan aksi yang dihasilkan dari respons terhadap affordance inilah yang akan menjadi penentu bagaimana pada akhirnya hewan dapat memaknai sebuah arsitektur. Hasil penelusuran ini diharapkan dapat menjadi sebuah titik acuan dan arahan untuk mengeksplorasi karya arsitektur yang ramah bagi hewan.

Architecture is not only made to accommodate the needs of human being but also any other living things such as animals. However, there is still a lack of knowledge and practices regarding the needs of animals within architectural space that leads to the degradation of its physical and psychological wellbeing. This writing attempts to explore how the animals perceives and constructs the architectural meaning in order to fills the knowledge gap within architectural practices. In particular, this writing explores the construction of meaning by investigating the case of how domestic cats, as the actors, response the affordance that is contained within the layout of surface and objects. Another factor that responsible in shaping this response are the intervention of another actor human and variation in materials. As a result, it can be understood that animals perceives and interprets an architecture through the affordance of the environment which offered to the animal. Action possibilities as a result of the affordance will determine on how animals interprets an architecture and its meaning. The findings from this exploration would result in a guide or a reference for a better animal friendly architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wildan Yatim
Bandung: Trasito, 1991
575.1 WIL g (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 2008
576.5 SUR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tasya Namira
"Hasil ekskavasi Situs Gua Pawon tahun 2019 dan 2021 dari kotak T2U1, T2S1, T3U1, T3S1, dan T4S1 menemukan sebanyak 976 spesimen gigi hewan yang dapat digunakan untuk merekonstruksi lingkungan Situs Gua Pawon pada masa lalu. Untuk mengetahui tingkatan taksa hewan hingga keletakan gigi dilakukan analisis taksonomik dan anatomik, sedangkan rekonstruksi lingkungan dilakukan melalui analisis lingkungan berdasarkan pembagian kelompok fungsional fauna menurut Julien Louys (2012). Metode penelitian terdiri dari enam tahapan, yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan interpretasi. Hasilnya, tercatat 120 individu hewan dari 13 famili berbeda ditemukan di Situs Gua Pawon dengan dominasi Famili Cercopithecidae pada keempat unit analisis. Walaupun demikian, sumbangan protein yang dihasilkan juga perlu diperhatikan, sehingga hewan berukuran besar (megafauna), seperti Famili-famili Suidae, Bovidae, dan Cervidae lebih potensial menjadi hewan buruan utama untuk konsumsi, sedangkan Famili-famili Cercopithecidae dan Hystricidae menjadi pelengkap dari variasi makanan yang dikonsumsi. Selain itu, ditemukan juga perhiasan dari gigi ikan hiu, serta gigi taring Carnivora, Cercopithecidae, dan Suidae dengan jejak modifikasi berupa pelubangan bagian akar gigi dan penajaman mahkota gigi. Dengan demikian, manusia penghuni Gua Pawon merupakan pemburu yang dapat memanfaatkan seluruh potensi hewan dari habitat terestrial, arboreal, dan perairan yang berada di sekitar Situs Gua Pawon.

Excavations at the Pawon Cave Site in 2019 and 2021 from boxes T2U1, T2S1, T3U1, T3S1, and T4S1 lead to the discovery of 976 specimens of animal teeth that could be used to reconstruct the past of the Pawon’s Cave Site environment. In order to determine the level of animal taxa to the location of the teeth, taxonomic and anatomical analyzes were carried out, while environmental reconstruction was carried out through environmental analysis based on the distribution of faunal functional groups by Julien Louys (2012). The research method consists of six steps, namely formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, and interpretation. As a result, 120 individual animals from 13 different families were found at the Pawon Cave site with the dominance of the Cercopithecidae family in each four units of analysis. However, it is also necessary to the contribution of protein produced, so that large animals (megafauna), such as the Families Suidae, Bovidae, and Cervidae, have more potential to become main game animals for consumption, while the Families Cercopithecidae and Hystricidae become a complement to a variety of foods consumed. In addition, jewelry from shark teeth and canine teeth of Carnivora, Cercopithecidae and Suidae were also found with traces of modification in the form of perforation of the roots of the teeth and sharpening of the dental crowns. Thus, the human inhabitants of Pawon Cave are hunters who can utilize all the potential of animals from terrestrial, arboreal and aquatic habitats around the Pawon’s Cave Site."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"During three years latest, the achievement of non regular education students offering BB in Animal Development course relatively low, with average gain C+ (57,5-67,5) because of the learning method used could activate students not well. For surpass that condition, the learning innovation that can increase student’s activity were needed. This expansion purposed to increase motivation and achievement of the students offering BB in Animal Development course by applying of jigsaw’s cooperative learning . The design used in this expansion is classroom action research in two cycles that applied in five and six meeting time in even semester 2007/2008. The student’s motivation were observed by perceived their interest, activity, effort, concentration and efficiency working during the learning process. The results indicate the increasing of good category’s classical learning motivation from 60.74 at 1st cycle to 77.78 at the 2nd , and the classical achievement from 62.96% to 85.19%. Its can concluded that the applied of jigsaw’s cooperative learning can improve student’s motivation and achievement. "
2009
570 JPB 1:1 (2009) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bilqis Kusuma Wardhani Anugrah Putri
"Hubungan yang tercipta antara hewan dengan manusia pada saat ini cenderung bertujuan untuk menciptakan rasa saling memahami, perasaan senang, dan persahabatan. Meskipun demikian, rasa sayang tersebut belum tentu memberikan manfaat bagi hewan itu sendiri, seperti halnya ketika X memanfaatkan hewan eksotis yang dipeliharanya untuk tujuan komersial demi mendapatkan keuntungan, yakni dengan cara mengunggah video yang mengandung unsur kelucuan, keindahan, keunikan, dan kesenangan ke media sosial Youtube. Namun, pada kenyataannya tindakan X yang pada awalnya bertujuan untuk menyelamatkan hewan eksotis dari kepunahan karena rusaknya alam liar dan maraknya perburuan, malah menjadi paradoks kejahatan lingkungan. Tulisan ini berfokus pada konten visual yang diunggah oleh X di media sosial YouTube selama tahun 2021. Kerangka pemikiran dan analisis pada tulisan ini dipayungi oleh pemikiran Goyes (2019) mengenai Southern Green Criminology, kemudian dijelaskan lebih lanjut melalui animal welfare dalam beberapa hal, yakni 1) kontrol reproduksi; 2) sifat buatan manusia; 3) perasaan afektif; 4) fungsi biologis; dan 5) fungsi alami, kriminologi visual untuk melihat visualisasi yang ditawarkan dalam konten X, dan menggunakan metode content analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya sentimen publik sehingga menciptakan paradoks kejahatan lingkungan, khususnya terkait pemeliharaan hewan eksotis. 

The relationship that was created between animals and humans at this time tends to aim to make sense of mutual understanding, feelings of pleasure, and friendship. However, this affection does not necessarily benefit the animals themselves, as is the case when X uses the exotic animals it keeps for commercial purposes for profit, namely by uploading videos that contain elements of cuteness, beauty, uniqueness, and fun to social media. YouTube. However, in reality, X's actions which initially aimed to save exotic animals from extinction due to the destruction of the wild and rampant hunting, have become a paradox of environmental crimes. This paper focuses on visual content uploaded by X on YouTube social media during 2021. The framework and analysis in this paper overshadowed by Goyes' (2019) thoughts on Southern Green Criminology, then explained further through animal welfare in several ways, namely 1 ) reproductive control; 2) human control; 3) affective feelings; 4) biological function; and 5) natural functions, as well as visual criminology to see the visualizations offered in X content, and using the content analysis method. The results of this study indicate the existence of public sentiment that creates a paradox of environmental crimes, especially related to the maintenance of exotic animal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Logam berat Pb, Cd, Hg, dan As merupakan mineral yang bersifat toksik dalam jumlah relatif kecil sehingga dapat menyebabkan keracunan pada hewan/ternak apabila jumlahnya melampaui batas aman. Logam berat tersebut sangat potensial meracuni hewan/ternak akibat pencemaran dari industri maupun penggu-naan bahan kimia yang mengandung logam berat pada hewan/ternak, tanaman maupun pengendalian hama. Keracunan Pb, Cd, Hg, dan As pada hewan dapat terjadi di daerah industri yang menggunakan logam berat tersebut sebagai bahan baku, antara lain industri pestisida, pupuk, dan obat-obatan. Tempat pem-buangan akhir (TPA) sampah merupakan sumber pencemaran Pb dan logam berat lainnya sehingga penggembalaan hewan/ternak di TPA perlu dihindari. Apabila pakan ternak mengandalkan sampah di TPA, perlu pemisahan sampah organik dan sampah anorganik sehingga hanya sampah organik yang menjadi sumber pakan/bahan pakan ternak. Oleh karena itu, perlu kebijakan pemerintah untuk mewujudkan TPA sampah organik yang dapat menjadi tempat penggembalaan ternak. Penggunaan senyawa kimia untuk pertanian termasuk obat-obatan yang mengandung logam berat harus sesuai petunjuk. Demikian pula manajemen pemeliharaan hewan/ternak harus mengikuti konsep pemeliha-raan hewan/ternak yang baik."
PIP 7:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>