Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, 1998
R 910.2 IND i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Junaid
Makassar: Politeknik Pariwisata Makassar, 2018
338.479 1 ILH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Jelantik Swasta
Depok: Rajawali Pers, 2020
577.7 IDA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Resti Juniar Rupita
"ABSTRAK
Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pelestarian khususnya ruang dan koleksi di Perpustakaan Kementerian Tirta, Wisma, dan Marga dan faktor apa saja yang mempengaruhi perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan pelestarian koleksi di Perpustakaan Kementerian Tirta, Wisma, dan Marga. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perpustakaan Kementerian Tirta, Wisma, dan Marga berada di lokasi yang strategis tetapi sulit untuk ditemukan karena tidak ada tanda petunjuk di mana ruang perpustakaan berada. Selain itu, ruang Perpustakaan Kementerian Tirta, Wisma, dan Marga ini didisain secara menarik agar pengunjung menjadi nyaman berada di dalamnya. Pelaksanakan kegiatan pemeliharaan ruangnya dengan cara mengecek kondisi ruang perpustakaan secara berkala dan melaporkannya jika terjadi kerusakan, sedangkan kegiatan pelestarian koleksi hanya sebatas fumigasi, fogging, dan digitalisasi. Adapun faktor penghambat yang mempengaruhi kegiatan pelestarian yang dihadapi oleh Perpustakaan Kementerian Tirta, Wisma, dan Marga adalah kurangnya dana, sumber daya manusia, dan kesadaran akan pentingnya pelaksanaan kegiatan pelestarian. Faktor pendukungnya adalah ruangan yang fleksibel agar mudah dalam kegiatan pelestarian dan pemeliharaan dengan kesimpulan Perpustakaan Kementerian Tirta, Wisma, dan Marga telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan ruang dan pelestarian koleksinya walaupun belum maksimal karena masih terdapat masalah seperti tidak adanya kebijakan yang mengatur soal pemeliharaan ruang dan pelestarian koleksi. Ruang perpustakaan yang harus dipelihara dengan baik agar tidak menimbulkan kerusakan yang berdampak pada koleksi serta menggangu pelestarian koleksi perpustakaan.

ABSTRACT
This research seeks to illustrate the implementation of maintenance and preservation activities, especially space and collection at the Ministry of Tirta, Wisma, and Marga Library, and what factors that influence the library to do the collection preservation activities in the Ministry of Tirta, Wisma, and Marga Library. The approach of this research is qualitative approach using case study method with data collection technique such as in depth interview, observation, and document study. The results showed that the Ministry of Tirta, Wisma, and Marga Library are in a strategic location but difficult to find because there is no sign of where the library space is located. In addition, the Library Room of Ministry of Tirta, Wisma, and Marga is designed attractively so that visitors become comfortable in it. Conducting maintenance activities for the space are done by checking the condition of the library space on a regular basis and report it if there is any damage, while the preservation activities collection is limited to fumigation, fogging, and digitization. The inhibiting factors affecting preservation activities faced by the Ministry of Tirta, Wisma, and Marga Library are the lack of funds, human resources, and awareness of the importance in implementing preservation activities. The supporting factor is the space rsquo s flexibility for easy preservation and maintenance activities with the conclusion that Ministry of Tirta, Wisma and Marga Library has carried out the activities of space maintenance and the preservation of the collection although not yet maximal because there are still problems such as the lack of policies that regulate the maintenance of space and the preservation of collections . Library space that must be maintained properly so it will not cause damage that affects the collection and disrupt the preservation of library collections."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murnandi Subekti
"Organisasi terus menghadapi perubahan lingkungan dari waktu ke waktu. Perubahan lingkungan menuntut adanya perubahan organisasi, sehingga organisasi harus memiliki kapasitas untuk menanggapinya secara cepat dan tepat. Budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional merupakan dua faktor penting yang menjadi instrumen bagi organisasi untuk melakukan sebuah perubahan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis persepsi pegawai terhadap budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian survei dengan metode campuran, yaitu deskriptif dan kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 128 karyawan yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara yang dianalisis dengan teknik kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum karyawan memiliki persepsi yang tergolong cukup baik terhadap budaya organisasi Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, Tangerang. Dari hasil tabulasi silang diperoleh hasil bahwa di antara faktor jenis kelamin, usia, lama bekerja, pendidikan terakhir, status perkawinan, jabatan, dan status kepegawaian yang berhubungan sigifikan dengan persepsinya terhadap budaya organisasi adalah tingkat pendidikan. Sementara terkait dengan kepemimpinan transformasional diperoleh hasil bahwa karyawan pada umumnya memiliki persepsi yang baik tentang kepemimpinan transformasional pada Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, Tangerang. Dari hasil tabulasi silang diketahui di antara faktor jenis kelamin, usia, lama bekerja, pendidikan terakhir, status perkawinan, jabatan, dan status kepegawaian yang berhubungan sigifikan dengan persepsinya terhadap kepemimpinan transformasional adalah usia dan lama bekerja.
Rekomendasi yang diberikan terkait dengan budaya organisasi adalah perlunya meningkatkan keterlibatan karyawan dalam forum diskusi, meningkatan keteladanan pimpinan, pemberian penghargaan terhadap karyawan, mengkomunikasikan misi organisasi, dan melakukan sosialisasi atas strategi organisasi. Sementara untuk memperbaiki kepemimpinan transformasional yaitu pimpinan perlu meningkatkan kemampuannya dalam menumbuhkan loyalitas karyawan dan perlu membangun kharisma yang kuat. Pimpinan juga harus banyak mengikuti pelatihan-pelatihan kepemimpinan, pelatihan komunikasi, dan pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) serta banyak belajar dari pengalaman praktis orang lain yang telah sukses dalam menjalankan kepemimpinan.

Organization continually faced environmental change along the times. Environmental change require organizational change, so organization should be have capability to respond its accurately and appropriately. Organizational culture and transformational leadership are two important factors that become instrument for organization change. This research generally aimed to analyzed employee perception regarding organizational culture and transformational leadership at PDAM Tirta Benteng, Tangerang City.
This research using survey research with mixed method, that is descriptive and quantitative. Research sample amount to 128 employees taken through stratified random sampling technique. Data gathering using questionnaire and interview that analyzed with qualitative and quantitative technique.
Research results indicate that generally employee have perception good enough toward organizational culture of PDAM Tirta Benteng, Tangerang City. From the cross tabulation analysis, get results that among the gender, age, tenure, education level, marital status, position and employee status only education level that have relationship with employee perception regarding organizational culture. While related to transformational leadership get results that employee generally have good perception toward transformational leadership of PDAM Tirta Benteng, Tangerang City. From the cross tabulation analysis, get results that among the gender, age, tenure, education level, marital status, position and employee status that have relationship with employee perception regarding transformational leadership are age and tenure.
The recommendation which giving relate to organizational culture is needed to improving employee involvement in the discussion forum, improving leading by example, providing employee reward, communicate organizational mission, and accomplishing socialization for organizational strategy. While for improving transformational leadership that is leader to enhanced their ability in raising employee loyalty. The leader also more following leadership training, communication training, Emotional Spiritual Quotient (ESQ) training, and more learn for practical experience from another that had get success in performing the leadership.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29493
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Kharisma R.
"Tingginya laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor sebesar 4,63% per tahun, perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas penyediaan layanan air minum guna memenuhi peningkatan kebutuhan air minum masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air Cibinong (IPA Cibinong) melalui evaluasi dan pengembangan (uprating). Kondisi eksisting IPA Cibinong PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, berkapasitas 330 L/detik memiliki dua WTP yaitu, WTP 1 kapasitas 100 L/detik dan WTP 2 kapasitas 230 L/detik. Evaluasi dilakukan untuk WTP 2 karena memiliki potensi peningkatan kapasitas produksi. Evaluasi dilakukan pada unit intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan reservoir berdasarkan kriteria desain.
Hasil evaluasi menghasilkan kapasitas maksimum WTP 2 sebesar 345 L/detik. Evaluasi juga memperhatikan kualitas air baku dan air produksi. Kualitas air produksi yang diuji memenuhi PERMENKES 492/2010. Hasil evaluasi dijadikan acuan uprating atau peningkatan kapasitas produksi WTP 1 menjadi sama dengan kapasitas WTP 2 setelah evaluasi. Dari evaluasi dan uprating kapasitas produksi IPA Cibinong meningkat dari semula 330 L/detik menjadi 690 L/detik. Jika dikaitkan hasil proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, kapasitas eksisting 330 L/detik dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2014. Sedangkan kapasitas hasil evaluasi dan uprating sebesar 690 L/detik mampu memenuhi kebutuhan air daerah layanan sampai tahun 2020.

The high rate of population growth Cibinong Subdistrict, Bogor Regency by 4,63% per years, needs to be balanced with the increased capacity of water supplier in order to meet the increasing demands of the public drinking water. Accordingly, this research aims to increase capacity Cibinong Water Treatment Plant (WTP Cibinong) through the evaluation and uprating. WTP Cibinong with 330 L/s capacity consist of WTP 1 capacity 100 L/s and WTP 2 capacity 230 L/s. Evaluation will be conducted for WTP 2 because it has the production capacity increasing. Evaluation start from intake, coagulation, flocculation, sedimentation, filtration, and reservoired units based on design criteria.
Evaluation result from WTP 2 has a maximum capacity of 345 L/s. The evaluation also concerned about the quality of 'raw water' and 'production water'. The quality of water production was conduct under the PERMENKES 492/2010. The result from evaluation used as reference for uprating or increasing WTP 1 production in order to equal with WTP 2. Evaluation and uprating will increase production capacity WTP Cibinong from 330 L/s to 690 L/s. Associated with population projection, the existing condition able to fulfill water demands until 2014, while the result of evaluation and uprating will be able to fulfill water demands until 2020.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirul Abidin
"Laju pertumbuhan yang tinggi di Kecamatan Teluk Jambe Timur sebesar 5,43 % perlu diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan air minum untuk memenuhi tingginya kebutuhan air minum masyarakat. Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karawang Kabupaten Karawang berencana untuk melakukan peningkatan kapasitas eksisting dengan evaluasi dan optimalisasi. Kapasitas eksisting dari IPAM Karawang adalah 320 L/detik yang berasal dari WTP 1 100 L/detik dan WTP 2 220 L/detik. Langkah yang dilakukan untuk evaluasi adalah evaluasi kualitas air baku dan air produksi, proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, serta evaluasi WTP 2. Tingginya parameter fisika dan kimia pada air baku dapat diturunkan dengan unit yang ada di IPAM Karawang sehingga kualitas air produksi sudah sesuai dengan PERMENKES 492/2010. Evaluasi dilakukan untuk WTP 2 karena memiliki potensi peningkatan kapasitas produksi.
Evaluasi dilakukan pada unit tandon prasedimentasi, intake, WTP 2 (flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi), dan reservoir berdasarkan kriteria desain. Hasil evaluasi menghasilkan kapasitas maksimum WTP 2 sebesar 340 L/detik. Dari evaluasi dan optimalisasi kapasitas produksi IPAM Karawang meningkat dari semula 320 L/detik menjadi 440 L/detik. Jika dikaitkan dengan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, kapasitas eksisting 320 L/detik dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2013. Sedangkan kapasitas hasil evaluasi dan optimalisasi 440 L/detik mampu memenuhi kebutuhan air daerah layanan sampai tahun 2015.

The population rate of Teluk Jambe Timur district is 5,43 %. It needs the increase of the quality and quantity of public water treatment to fulfill the society’s need of potable water. Water treatment plant (WTP) Karawang plans to do improvement to the existing capacity by evaluating and optimizing. The existing planed are evaluating the raw water quality and the effluent, projection of chemical parameters of raw water can be reduced using the existing WTP Karawang units as PERMENKES 492/2010. This final project is to evaluate the WTP 2 because it is potentially able to increase the production capacity.
Evaluation is done to pre sedimentation, intake, WTP 2 (flocculation, sedimentation, and filtration), and reservoir based on the design criteria. Base on the evaluation result, the capacity of WTP 2 can be increase to be 340 L/s in maximum. Based on the evaluation and production capacity optimalization of WTP Karawang increase from 320 L/s to 440 L/s. Related with population projection and the need of water, the existing capacity 320 L/s can fulfill the need of water until 2013. Meanwhile, the capacity based on evaluation and optimizing 440 L/s can fulfill the need of water until 2015.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okita Miraningrum Nur Atsari
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 limbah akhir dari proses pengolahan air wajib diolah sebelum dibuang IPA Legong di bawah PDAM Tirta Kahuripan selama ini langsung membuang lumpurnya ke badan air Sungai Ciliwung tanpa pengolahan apapun Dalam penelitian ini ada empat alternatif yang dibuat dan pemilihan berdasarkan pertimbangan kebutuhan lahan volume dry cake pengoperasian dan biaya Alternatif yang terpilih adalah alternatif 1 terdiri dari 1 bak ekualisasi 1 gravity thickening 1 sludge conditioning tank 1 belt filter press 1 bak penampung lumpur dan 1 bak supernatan dengan menerapkan resirkulasi air cucian filter dan supernatan menjadi air baku sehingga lumpur yang diolah hanya berasal dari unit sedimentasi Debit lumpur dari instalasi konvensional sebesar 382 87 m3 hari sedangkan debit lumpur dari instalasi heksakoloidal sebesar 191 43 m3 hari Perkiraan kebutuhan lahan yang diperlukan adalah sebesar 420 m2.

Based on Government Regulation Number 16 Year 2005 waste produced from water treatment process must be treated before discharging Legong Water Treatment Plant under PDAM Tirta Kahuripan discharge the sludge directly into stream water Ciliwung without any treatment In this research there are four alternatives sludge treatment made and the choosing done based on land area dry cake volume operational and maintenance and financial criteria The choosen alternative is first alternative consists of 1 equalization tank 1 gravity thickener 1 sludge conditioner tank 1 belt filter press 1 dry cake tank and 1 supernatant tank by applying filter backwash waste recycle into raw water so the sludge that flows into treatment unit only comes from sedimentation unit Sludge generation from conventional installation is 382 87 m3 day and from hexacoloidal installation is 191 43 m3 day Land area needed for sludge treatment approximately is 420 m2
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabio Argya Prabaswara
"Building and houses generally use electricity from PLN because of PLN is the main state-own enterprises in Indonesia that supplies electricity. When a building is planned to be a place for an industrial activity, it certainly requires more electricity. The need for a backup generator for alternatives if PLN is experiencing interference. This thesis will test the Implementation of using photovoltaic or better known as solar panel as a backup based energy renewable energy for PT Tirta Mas Perkasa Building A using HOMER Pro software for optimizing power plants, especially those from renewable energy sources the most optimal value and the determination of the number and specifications of the components used. An installation of photovoltaic system is proposed so that PT Tirta Mas Perkasa Building A is able to generate its own electricity by utilizing solar power to supply its load, charge power to battery for backup and sell back excess power to the grid. The simulation will compare the performances of two different simulation scenarios based on the load profile of the building itself which is much larger compared to residential load in houses. Those configurations are hybrid configuration and grid only configuration. The grid only configuration calculates the financial and energy outcome of a system only using grid from PLN as its power source while on the hybrid configuration there are additional components other than the grid itself such as PV, converter, and battery. The main challenge for this project is to determine the sizing of the components that are used to find the best possible result since there are the lot of aspect from those components that could affect the outcome of the simulation itself. The aspects of optimizing this research are, net present cost (NPC), renewable penetration, and cost of energy (COE). This thesis will provide a financial and energy performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The simulations will determine how much cost and energy would be saved by implementing hybrid configuration compared to grid configuration. The result of the simulation shows that the hybrid configuration system does reduce grid purchase and at the same time reduces annual cost compared to grid only configuration. Through research on the optimization of the hybrid photovoltaic system results shows that the use of hybrid systems can save expenses for the future even though the initial capital is large due to additional components.

Bangunan dan rumah umumnya menggunakan listrik dari PLN karena PLN adalah perusahaan milik negara utama di Indonesia yang memasok listrik. Ketika sebuah bangunan direncanakan menjadi tempat untuk kegiatan industri, tentu membutuhkan lebih banyak listrik. Perlunya generator cadangan untuk alternatif jika PLN mengalami gangguan. Tesis ini akan menguji Implementasi menggunakan fotovoltaik atau yang lebih dikenal sebagai panel surya sebagai cadangan energi terbarukan berbasis energi untuk PT Tirta Mas Perkasa Building A menggunakan perangkat lunak HOMER Pro untuk mengoptimalkan pembangkit listrik, terutama yang dari sumber energi terbarukan dengan nilai paling optimal dan penentuan jumlah dan spesifikasi komponen yang digunakan. Instalasi sistem fotovoltaik diusulkan agar PT Tirta Mas Perkasa Gedung A dapat menghasilkan listrik sendiri dengan memanfaatkan tenaga surya untuk memasok bebannya, mengisi daya ke baterai untuk cadangan dan menjual kembali kelebihan daya ke jaringan. Simulasi akan membandingkan kinerja dua skenario simulasi yang berbeda berdasarkan profil beban bangunan itu sendiri yang jauh lebih besar dibandingkan dengan beban perumahan di rumah. Konfigurasi tersebut adalah konfigurasi hibrid dan konfigurasi hanya jaringan. Konfigurasi grid only menghitung hasil keuangan dan energi dari sistem yang hanya menggunakan grid dari PLN sebagai sumber dayanya sedangkan pada konfigurasi hybrid terdapat komponen tambahan selain grid itu sendiri seperti PV, konverter, dan baterai. Tantangan utama untuk proyek ini adalah menentukan ukuran komponen yang digunakan untuk menemukan hasil terbaik karena ada banyak aspek dari komponen-komponen yang dapat mempengaruhi hasil simulasi itu sendiri. Aspek optimalisasi penelitian ini adalah, net present cost (NPC), penetrasi terbarukan, dan biaya energi (COE). Tesis ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dan energi dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Simulasi akan menentukan berapa banyak biaya dan energi yang akan dihemat dengan menerapkan konfigurasi hybrid dibandingkan dengan konfigurasi grid. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem konfigurasi hybrid mengurangi pembelian grid dan pada saat yang sama mengurangi biaya tahunan dibandingkan dengan konfigurasi grid saja. Melalui penelitian tentang optimalisasi hasil sistem fotovoltaik hibrida menunjukkan bahwa penggunaan sistem hibrida dapat menghemat biaya untuk masa depan meskipun modal awal besar karena komponen tambahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>