Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201065 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Octovani Dahlan
"Marker timing muncul sebagai aspek penting dalam kebijakan pembiayaan perusahaan. Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menerbitkan saham daripada hutang ketika marker value tinggi. Ada beberapa tujuan dalam melakukan penelitian ini. Pertama, untuk melihat pengaruh market timing terhadap struktur modal dan memfokuskan pada rasio marker to book ratio untuk menangkap adanya usaha marker timing. Kedua, untuk melihat apakah pengaruh market to book ratio terhadap perubahan dalam leverage terutama berasal dari penerbitan saham seperti yang dinyatakan oleh teori marker timing. Ketiga, untuk melihat apakah ada perbedaan pemilihan sumber pembiayaan antara periode krisis dan periode sebelum krisis.
Hasil peneiitian menunjukkan bahwa market to book ratio mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan dalam leverage. Penelitian ini juga menemukan bahwa market to book ratio berhubungan negatif dan signifikan terhadap penerbitan saham, yang artinya perusahaan cenderung mengurangi penerbitan saham ketika nilai market to book ratio meningkat. Hasil ini kontradiktif dengan teori market timing. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa market to book ratio berhubungan positif dengan penerbitan hutang maupun dengan laba ditahan. Hubungan antara market to book ratio dengan perubahan dalam leverage terutama disebabkan oleh laba ditahan.
Pada periode krisis moneter perusahaan cenderung tidak menahan laba dan lebih memilih melakukan pembiayaan dengan menerbitkan saham daripada menerbitkan hutang.

Market timing appears to be an important aspect in a firm?s financial policy. Evidences had shown that firms tend to issue more equity than debt when market value is high. The intentions of conducting this study are, first, to see whether market timing has an effect on capital structure and to focus on market to book ratio to capture any effort on market timing. Second, to see whether the impacts of market to book ratio on the changes in leverage comes mainly lrom equity issuance as market timing theory recommends. Third, to see whether there are any changes in choosing financial resources during and before the crisis.
The results shows that market to book ratio has significant and negative effect on changes in leverage. This study also finds that market to book ratio has significant and negative effect on equity issue, which means means tend to reduce equity issue when market to book ratio is high (grows). This result contradicts the market timing theory. The results also show that market to book ratio has positive effects on debt issuance and retained earnings The effect of market to book ratio on the change in leverage mainly comes through retained earnings.
In the period of financial crisis firms tend to not retain earnings and are more likely to choose financing by issuing equity rather than debt."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T15788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radian Permana
"Tujuan dari penelitian ada dua, pertama adalah uuntuk mengetahui apakah variabel
bebas (beta dan volatility of earnings) berpengaruh terhadap struktur modal yang diproksi
dengan debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio (DAR) selama tahun 2000-2002.
Kedua, untuk melihat pengaruh struktur modal terhadap abnormal return Penelitian
dilakukan dengan menggunakan seluruh sampel perusahaan non financial yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) scjak tahun 1999-2002.
Vaxiabel beta diperoleh dari hasil regresi antara return pasar sebagai variabel bebas
terhadap return saham individu. Volatility of earnings (EV) diperoleh dari standar deviasi net
income dibagi total aktiva Regresi data panel dengan metoda pooled cross-.section dilakukan
untuk menganalisa hubungan antara beta dan EV terhadap struktur modal (DER dan DAR)
dan juga regresi antara variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap abnormal return.
Dari hasil regresi pooled cross-section antara variabel beta dan EV terhadap struktur
modal (DAR dan DER) diperoleh hasil uji F yang signifikan secara bersama-sama pada
tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan, hasil uji-t memberikan hasil yang tidak signifikan untuk
variabel beta dan EV. Hasil uji-t untuk variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap
abnormal return diperoleh hasil uji-t signitikan antara DAR terhadap variabel abnormal
return pada tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan regresi antara DER terhadap abnormal
return diperoleh hasil uji statistik yang tidak signiikan. Hasil yang tidak signinkan
disebabkan oleh adanya krisis ekonomi pada pertengahan 1997, dimana nilai kurs USD untuk
Rupiah menjacli sangat tinggi. Sedangkan, banyak pemsahaan yang rnemiliki hutang dalam
bentuk USD. Akibatnya., nilai nominal dan beban bunga menjadi lebih tinggi. Sehingga,
banyak perusahaan yang mempunyai equity negatif , kehilangan keuntungan dari penggunaan
hutang dan risiko sistimatis yang lebih besar. Kemampuan perusahaan untuk recovery akibat
krisis ekonomi berbeda-beda untuk tiap perusahaan

Abstract
This research consists of two objectives, first to identify whether independent variable (beta
and volatility of earnings) are influential on the capital structure as assigned (proxy) with debt
to equity ratio (DER) and debt to asset ratio (DAR) in 2000-2002. Second, to identify the
impact of capital structure on abnormal return. This research was conducted by using all
samples of non-financial companies listed in Jakarta Stock Exchange (JSX) since 1999 until
2002.
Beta variable is obtained from the regression between market return as independent variable
on return of individual stock of non-financial companies. Volatility of earnings (EV) is
obtained from the standard deviation of net income divided by total assets. Pooled cross-
section regressions are carried out to analyze relations between beta and EV on each capital
structure (DER and DAR) and regression between capital structure variable (DER and DAR)
on abnormal return.
The result of regression pooled cross-section of beta and EV variables on the capital structure
(DAR and DER), show significantly F-test results at 5 % reliance level. The output of t-test for
Beta and EV variables on the capital structure, both DAR and DER are not significant. The
output of t-test for capital structure variable (DAR and DER) on abnormal return, DAR
significant outcome was obtained for abnormal return variable at reliance level of 5%, but not
for DER. The insignificant results cause of economic crisis during 1997, where is exchange
rate USD to Rupiah very high. Beside that, almost the companies? samples have debt in USD.
Consequently, nominal and interest expense are higher than the year before. So, almost the
companies have negative equity, loss profit from debt effect and high systematic risk The
company capability to recovery cause of economic crisis is differently for every company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persistensi pengaruh market timing terhadap struktur modal pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Market Timing dilihat dari event IPO, dan membagi pasar menjadi dua kondisi berdasarkan volume IPO, yaitu hot dan cold market. Perusahaan yang melakukan IPO ketika hot market diidentifikasikan sebagai market timers.
Dari 93 sampel perusahaan, terbukti bahwa perusahaan yang melakukan IPO ketika hot market menerbitkan lebih banyak ekuitas. Namun, market timing tidak memiliki dampak terhadap struktur modal perusahaan nonkeuangan di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Setelah melakukan IPO, dampak hot market langsung menghilang, yang ditandai dengan adanya peningkatan tingkat leverage pada perusahaan non-keuangan.

The aim of this study is to analyze the persistence of the impact of market timing on capital structure of non-financial firms listed in Indonesia Stock Exchange. Market timing is measured from the perspective of IPO event, and divides the market into two sections, hot market and cold market. Firms that go public in hot market are identified as the market timers.
From 93 sample data, the result shows that hot market-firms substantially issue more equity than cold market-firms do. Therefore, market timing has no impact on capital structure of non-financial firm in Indonesia, both in short-term and long-term. After going public, the impact of market timing vanished, which is indicated by the rise of the leverage level of hot market-firms in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S58650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Hayyu
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak market timing dimana market timing tersebut dibagi kedalam dua bentuk yaitu equity market timing dan debt market timing terhadap struktur modal yang diproksikan oleh book leverage dan market leverage, pada perusahaan yang bergerak di bidang properti, real estate dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 ndash; 2015. Penelitian ini menggunakan model regresi least square dengan fixed effect method. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa market timing dalam hal ini equity market timing dan debt market timing memiliki dampak yang signifikan terhadap struktur modal baik yang di proksikan oleh book leverage maupun market leverage. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak market timing dimana market timing tersebut dibagi kedalam dua bentuk yaitu equity market timing dan debt market timing terhadap struktur modal yang diproksikan oleh book leverage dan market leverage, pada perusahaan yang bergerak di bidang properti, real estate dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 ndash; 2015. Penelitian ini menggunakan model regresi least square dengan fixed effect method. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa market timing dalam hal ini equity market timing dan debt market timing memiliki dampak yang signifikan terhadap struktur modal baik yang di proksikan oleh book leverage maupun market leverage.

This research is aimed to analyze the impact of market timing where market timing is divided into two forms, namely equity market timing and debt market timing on capital structure proxied by book leverage and market leverage, in companies engaged in property, real estate and construction listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2011 2015. This research uses the least square regression model with fixed effect method. The results of this study indicate that market timing in this case equity market timing dan debt market timing has a significant impact on capital structure both proxied by book leverage and market leverage. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Zulaiha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan non finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2020. Tipe data yang digunakan adalah data panel. Modal intelektual merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang dapat menjadi keunggulan kompetitif dan penambah nilai perusahaan sehingga mendatangkan keuntungan di masa depan. Dari sisi internal, modal intelektual berupa kompetensi, keterampilan, kepemimpinan, prosedur, dan pengetahuan sedangkan dari sisi eksternal berupa citra, merek, aliansi, dan kepuasan pelanggan, yang saling terkait secara dinamis dan dapat menjadi sistem yang dapat mendukung penciptaan nilai secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan market to book ratio yang didapatkan dari pembagian dari nilai pasar dan nilai buku sebagai pengukuran modal intelektual. Temuan dari penelitian ini berupa modal intelektual memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diukur menggunakan nilai EBITDA, NPM, dan GPM. Modal Intelektual juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian yang diukur menggunakan rasio ROI, ROA, dan ROE.

This study aims to determine the effect of intellectual capital on the company's financial performance. This study uses samples from 45 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for 2011-2020. The type of data used is panel data. Intellectual capital is a resource such as knowledge available to the company for obtaining competitive advantages and value creation to the company and bring profits in the future. From the internal side, intellectual capital is in the form of competencies, skills, leadership, procedures, and knowledge, while from the external side in the form of images, brands, alliances, and customer satisfaction, which are dynamically interrelated and can become a system that can support sustainable value creation. This study uses the market to book value approach obtained from market value divided by book value as a measurement of intellectual capital. The analysis support two major conclusions: intellectual capital positive and significant influences the profitability measured by EBITDA, NPM, and GPM; Intellectual capital also positive and significant influences the corporate return measured by ROI, ROA, and ROE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Arts Abimanyu
"Di dalam penelitian ini, penulis mencoba membahas mengenai determinan d8li struktur modal pada perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji apakah beberapa determinan tertentu (dalam penelitian ini determinan yang digunakan tangibility, growth opportunities, firm size dan profitability) mempengaruhi struktur modal perusahaan-pemsahaan di Bursa Efek Jakarta dengan periods waktu tahun 1997 - 1999 yang merupakan masa awal krisis moneter indonesia dan melihat perilaku struktur modal perusahaan-perusahaan apakah sesuai dengan teori struktur modal yang ada.
Adapun determinan dari struktur modal yang dipakai (diuji) pada penelitian ini terdiri dari tangibility, growth opportunities, firm size dan profitability, sementara Struktur modal di-proxy dengan leverage (rasio total kewajiban terhadap total aktiva), Dengan menggunakan metode regresi linier berganda, sampel dari penelitian ini diambil dari saham-saham yang secara konsisten tercatat di dalam indeks LQ 45 dari periode tahun 1997 - 1999 dan diolah dengan menggunakan metode cross section. Selain konsisten tercatat di dalam indeks LQ 45 dari periode tahun 1997 - 1999, perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di dalam industri non keuangan.
Hasil dari penelitian ini adalah tangibility memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal dengan hasil yang lidak signifikan secara statistik. Growth opportunities memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal dengan hasil yang tingkat signifikan secara statistik. Firm size memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur modal dengan hasil yang signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh ukuran besar kecilnya pcrusahaan yang berarti semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan cenderung semakin tinggi pula tingkat hutang pemsahaan tersebut. Profitability memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal dengan hasil yang signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang berarti semakin tinggi laba suatu perusahaan maka akan cenderung semakin rendah tingkat hutang perusahaan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelilian ini terutama untuk variabel firm size dan profitability menegaskan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harris dan Raviv (1991), Rajan dan Zingales (1995). Chen dan Hammes (2003). Gaud et.al (2003) dan Drobetz dan Fix (2003).

This paper try to explain about the determinant of capital structure from the company which are listed in the Jakarta Stock Exchange. The purpose of this paper is to examine when some selected deteminant (in this paper, those detemiinant are tangibility, growth opportunities, firm size and profitability) influence the listed companies? capital structure in the Jakarta Stock Exchange under period 1997 - 1999 which period is beginning period of monetery crisis in Indonesia and to examine the behaviour of companies? capital structure follows the theory of capital structure.
We define the determinant of capital structure in this paper consisting of tangibility, growth opportunities, firm size and profitability, while the capital structure is proxied by leverage (total debt divided by total assets). Using multiple linear regression, the sample of this paper was derived from stocks that is consistently listed in index LQ 45 From period 1997 - 1999 and the data was examined using cross section method. Beside consistently listed in index LQ 45 from period 1997 - 1999, the sample of this paper derived only from non finance industry.
The result of this paper are tangibility has positive correlation and not significant with capital structure. Growth opportunities has negative correlation and not significant with capital structure. Firm size has significant positive correlation with capital structure lt means that the capital structure is influenced by firm size and if the company has high firm fize makes more higher leverage of the company. Profitability have significant negative correlation with capital structure. lt means that capital structure is influenced by profitability and if the company has high profitability makes more lower leverage of the company. The result of this paper especially firm size and profitability confirming the result ofthe paper of Harris and Ravtv (1991), Rajan and Zingales (1995), Chen and Hammes (2003). Gaud et.al (2003) and Drobetz dan Fix (2003)."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Pungky Kusumastutie
"Teorema yang mendukung pendapat bahwa struktur modal dan struktur kepemilikan dapat mengontrol biaya agensi diantaranya berasal dari Jensen dan Meckling (1976), Fama dan Jensen (1983), Ang dan Cox (1997), Shleifer dan Vishny (1986). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini lebih lanjut ingin menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal dan struktur kepemilikan dengan melihat pengaruh dividend, profitability, asset structure, liquidity, growth, dan size terhadap leverage sebagai proksi dari struktur modal serta institutional ownership (IO) dan percentage of institutional ownership (PIO) sebagai proksi dari struktur kepemilikan. Penelitian ini menggunakan metode panel data regression dengan sampel perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) institusional ownership (IO), profitability, asset structure, liquidity, growth, dan size memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal yang diproksikan melalui leverage. (2) liquidity dan size memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur kepemilikan yang diproksikan melalui institutional ownership (IO). (3) leverage, liquidity dan size memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur kepemilikan yang diproksikan melalui percentage of institutional ownership (PIO).

Theorems which supports the idea that the capital structure and ownership structure can control the agency costs of which are from Jensen and Meckling (1976), Fama and Jensen (1983), Ang and Cox (1997), Shleifer and Vishny (1986). Accordingly, this study further aims to analyze the determinant factors which have influenced the capital structure and ownership structure by looking at the effect of the dividend, profitability, asset structure, liquidity, growth, and the size to the leverage as the proxy of capital structure, also institutional ownership (IO) and the percentage of institutional ownership (PIO) as the proxies of the ownership structure. This study uses data panel regression with a sample of nonfinancial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2008-2012.
The results showed that : (1) institutional ownership (IO), profitability, asset structure, liquidity, growth, and size have a significant effect on the capital structure which is proxied by leverage. (2) the liquidity and size have a significant effect on the ownership structure which is proxied by institutional ownership (IO). (3) leverage, liquidity and size have a significant effect on the ownership structure which is proxied by percentage of institutional ownership (PIO).
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian Anggreini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ningrum Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance struktur kepemilikan dan struktur modal terhadap agency cost pada perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 2012 Corporate governance diproksikan dengan board of commissioner size dan proporsi dewan komisaris Struktur kepemilikan diproksikan dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional Sedangkan struktur modal diproksikan dengan debt to asset ratio Agency cost pada penelitian ini diproksikan dengan asset utilisation ratio Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel dengan uji analisis Random Effect Model REM
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan corporate governance struktur kepemilikan dan struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap agency cost Selanjutnya secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa board of commissioner size kepemilikan manajerial kepemilikan institusional dan debt to asset ratio memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap agency cost Kata Kunci Agency cost corporate governance struktur kepemilikan dan struktur modal.

This study aims to analyze the effect of corporate governance, ownership structure, and capital structure on agency cost of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2008-2012. Corporate governance is proxied by board of commissioner size and proportion of independent commissioners. Ownership structure is proxied by managerial ownership and institutional ownership. Whereas, capital structure is proxied by debt-to-asset ratio. In this study, agency cost is measured by asset utilisation ratio. This research is a quantitative research by using panel data regression. This research is analyzed with Random Effect Model (REM).
The result shows that corporate governance, ownership structure, and capital structure simultaneously have significant effect on agency cost. Furthermore, board of commissioner size, managerial ownership, institutional ownership, and debt-to-asset ratio significantly affect agency cost and have negative correlation with agency cost.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>