Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Arts Abimanyu
"Di dalam penelitian ini, penulis mencoba membahas mengenai determinan d8li struktur modal pada perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji apakah beberapa determinan tertentu (dalam penelitian ini determinan yang digunakan tangibility, growth opportunities, firm size dan profitability) mempengaruhi struktur modal perusahaan-pemsahaan di Bursa Efek Jakarta dengan periods waktu tahun 1997 - 1999 yang merupakan masa awal krisis moneter indonesia dan melihat perilaku struktur modal perusahaan-perusahaan apakah sesuai dengan teori struktur modal yang ada.
Adapun determinan dari struktur modal yang dipakai (diuji) pada penelitian ini terdiri dari tangibility, growth opportunities, firm size dan profitability, sementara Struktur modal di-proxy dengan leverage (rasio total kewajiban terhadap total aktiva), Dengan menggunakan metode regresi linier berganda, sampel dari penelitian ini diambil dari saham-saham yang secara konsisten tercatat di dalam indeks LQ 45 dari periode tahun 1997 - 1999 dan diolah dengan menggunakan metode cross section. Selain konsisten tercatat di dalam indeks LQ 45 dari periode tahun 1997 - 1999, perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di dalam industri non keuangan.
Hasil dari penelitian ini adalah tangibility memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal dengan hasil yang lidak signifikan secara statistik. Growth opportunities memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal dengan hasil yang tingkat signifikan secara statistik. Firm size memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur modal dengan hasil yang signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh ukuran besar kecilnya pcrusahaan yang berarti semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan cenderung semakin tinggi pula tingkat hutang pemsahaan tersebut. Profitability memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal dengan hasil yang signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang berarti semakin tinggi laba suatu perusahaan maka akan cenderung semakin rendah tingkat hutang perusahaan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelilian ini terutama untuk variabel firm size dan profitability menegaskan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harris dan Raviv (1991), Rajan dan Zingales (1995). Chen dan Hammes (2003). Gaud et.al (2003) dan Drobetz dan Fix (2003).

This paper try to explain about the determinant of capital structure from the company which are listed in the Jakarta Stock Exchange. The purpose of this paper is to examine when some selected deteminant (in this paper, those detemiinant are tangibility, growth opportunities, firm size and profitability) influence the listed companies? capital structure in the Jakarta Stock Exchange under period 1997 - 1999 which period is beginning period of monetery crisis in Indonesia and to examine the behaviour of companies? capital structure follows the theory of capital structure.
We define the determinant of capital structure in this paper consisting of tangibility, growth opportunities, firm size and profitability, while the capital structure is proxied by leverage (total debt divided by total assets). Using multiple linear regression, the sample of this paper was derived from stocks that is consistently listed in index LQ 45 From period 1997 - 1999 and the data was examined using cross section method. Beside consistently listed in index LQ 45 from period 1997 - 1999, the sample of this paper derived only from non finance industry.
The result of this paper are tangibility has positive correlation and not significant with capital structure. Growth opportunities has negative correlation and not significant with capital structure. Firm size has significant positive correlation with capital structure lt means that the capital structure is influenced by firm size and if the company has high firm fize makes more higher leverage of the company. Profitability have significant negative correlation with capital structure. lt means that capital structure is influenced by profitability and if the company has high profitability makes more lower leverage of the company. The result of this paper especially firm size and profitability confirming the result ofthe paper of Harris and Ravtv (1991), Rajan and Zingales (1995), Chen and Hammes (2003). Gaud et.al (2003) and Drobetz dan Fix (2003)."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Wiyanto
"ABSTRAK
Teori dan riset keuangan tidak menyediakan kepuasan bagi faktor-faktor apa yang berpengaruh pada struktur modal atau bagaimana keputusan itu berpengaruh pada kinerja perusahaan. Didasarkan pada konsep Andrews mengenai strategi korporasi, diusulkan bahwa keputusan struktur modal hendaknya didasarkan nilai dan tujuan dari manajemen, dengan kombinasi faktor-faktor internal dan eksternal secara kontektual di mana perlu perhatian yang kuat pada resiko dan pengendalian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan strategi korporasi dengan struktur modal ditinjau dan dimensi Andrews dengan batasan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Hipotesis penelitian ini didasarkan pada karakteristik pengukuran Rumelt dan proposisi Andrews di mana pengkategorian strategi seharusnya memperlihatkan perbedaan hubungan tingkat hutang secara signifikan dikendalikan aspek keuangan secara kontekstual. Model regresi berganda digunakan dalam pengujian hipotesa untuk menguji asumsi implisit dari sebuah hubungan yang tidak saling mempengaruhi. Sedangkan uji F digunakan dalam menguji hipotesa nol dari tidak adanya interaksi antara kategori strategi dan variabel keuangan secara kontekstual.
Sampel untuk penelitian ini dipilih perusahaan-perusahaan manufaktur berjenis korporasi di Bursa Efek Jakarta yang telah "go public" pada periode tahun 1989-1991. Hasil penelitian secara kuantitatif ini menunjukkan interaksi antara strategi korporasi dan variabel keuangan secara kontekstual tidak signifikan. Hal ini mungkin disebabkan jumlah sampel dan keterbatasan dari sifat laporan keuangan tetapi tidak ada pernyataan yang mutlak tentang hubungan strategi atau variabel keuangan untuk struktur modal yang dapat dibuat.
Kontribusi lebih lanjut dari penelitian ini disarankan variabel-variabel yang berinteraksi dengan strategi korporasi diikuti perilaku-perilaku yang didasarkan struktur modal. Secara khusus, hal yang disarankan adalah tambahan studi secara kualitatif yang dapat dicakup oleh proposisi aslinya.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudianto Prasetiadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah struktur modal suatu perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor fundamental perusahaan yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta periode 2005 dengan jumlah sampel sebanyak 126 perusahaan. Dari hasil pengujian hipotesis ditemukan hasil bahwa debt equity ratio terbukti secara signifikan (pada tingkat keyakinan 5%)
mempunyai hubungan positif dengan nilai perusahaan. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal hanya faktor keuntungan yang terbukti secara signifikan (pada tingkat keyakinan 5%) mempunyai hubungan negatif dengan struktur modal perusahaan dan faktor risiko bisnis yang terbukti secara signifikan (pada tingkat keyakinan 5%) mempunyai hubungan positif dengan struktur modal perusahaan. Sedangkan faktor size dan pertumbuhan tidak terbukti secara signifikan mempunyai hubungan dengan struktur modal perusahaan. "
2007
T 23815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Octovani Dahlan
"Marker timing muncul sebagai aspek penting dalam kebijakan pembiayaan perusahaan. Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menerbitkan saham daripada hutang ketika marker value tinggi. Ada beberapa tujuan dalam melakukan penelitian ini. Pertama, untuk melihat pengaruh market timing terhadap struktur modal dan memfokuskan pada rasio marker to book ratio untuk menangkap adanya usaha marker timing. Kedua, untuk melihat apakah pengaruh market to book ratio terhadap perubahan dalam leverage terutama berasal dari penerbitan saham seperti yang dinyatakan oleh teori marker timing. Ketiga, untuk melihat apakah ada perbedaan pemilihan sumber pembiayaan antara periode krisis dan periode sebelum krisis.
Hasil peneiitian menunjukkan bahwa market to book ratio mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan dalam leverage. Penelitian ini juga menemukan bahwa market to book ratio berhubungan negatif dan signifikan terhadap penerbitan saham, yang artinya perusahaan cenderung mengurangi penerbitan saham ketika nilai market to book ratio meningkat. Hasil ini kontradiktif dengan teori market timing. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa market to book ratio berhubungan positif dengan penerbitan hutang maupun dengan laba ditahan. Hubungan antara market to book ratio dengan perubahan dalam leverage terutama disebabkan oleh laba ditahan.
Pada periode krisis moneter perusahaan cenderung tidak menahan laba dan lebih memilih melakukan pembiayaan dengan menerbitkan saham daripada menerbitkan hutang.

Market timing appears to be an important aspect in a firm?s financial policy. Evidences had shown that firms tend to issue more equity than debt when market value is high. The intentions of conducting this study are, first, to see whether market timing has an effect on capital structure and to focus on market to book ratio to capture any effort on market timing. Second, to see whether the impacts of market to book ratio on the changes in leverage comes mainly lrom equity issuance as market timing theory recommends. Third, to see whether there are any changes in choosing financial resources during and before the crisis.
The results shows that market to book ratio has significant and negative effect on changes in leverage. This study also finds that market to book ratio has significant and negative effect on equity issue, which means means tend to reduce equity issue when market to book ratio is high (grows). This result contradicts the market timing theory. The results also show that market to book ratio has positive effects on debt issuance and retained earnings The effect of market to book ratio on the change in leverage mainly comes through retained earnings.
In the period of financial crisis firms tend to not retain earnings and are more likely to choose financing by issuing equity rather than debt."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T15788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Anindita Sochmaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui bagaimana akuisisi mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Dalam mengolah data dan melakukan analisa, digunakan metode statistik non-parametrik Wilcoxon Signed Rank Test yang menganalisa signifikansi perubahan dua buah sampel saling terikat yang memiliki perlakuan berbeda. Sampel penelitian tersebut adalah kinerja keuangan tiga perusahaan dalam industri semen Indonesia yang diukur melalui rasio likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas untuk tiga tahun sebelum akuisisi dan lima tahun setelah akusisi.
Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa kinerja keuangan perusahaan setelah akuisisi tidak berubah secara signifikan, baik berupa kemampuan likuiditas, profitabilitas maupun solvabilitas. Sehingga disimpulkan bahwa akuisisi tidak berpengaruh secara signifikan dan pasca akuisisi kinerja keuangan perusahaan tidak lebih baik dibandingkan dengan sebelum terjadi akuisisi.

This research was aimed to analyze and find how acquisition could influence corporate financial performance. Wilcoxon Signed Rank Test as one of nonparametric statistic methods is chosen due tue its specialty for analyzing two related sample which have a different treatment. The sample of this research are financial performance of three companies in Indonesian cement industry which measured by liquidity, profitability and solvability ratio for three years before and five years after acquisition.
Final result from data processed shows that post-acquistion corporate financial performance is not significantly different from the previous one, neither in liquidity, profitability nor solvability performance. Finally, this research concludes that acquisition is not significantly influence corporate financial performance and post the acquisition it also doesn?t show any better performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti
"Penelitian ini mencoba untuk membahas mengenai determinan struktur modal pada perusahaan yang saham-sahamnya masuk dalam LQ45.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah beberapa determinan struktur modal tertentu seperti tangibility, profitability, growth, dan ownership structure dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan di Bursa Efek Jakarta., dan apakah perilaku struktur modal perusahaan sesuai dengan teori struktur modal yang ada.
Penelitian menggunakan leverage (total debt to total assets) sebagai proxi dari struktur modal. Sampel penelitian diarnbil dan saham-saham yang secara konsisten tercatat pada lndeks LQ45 periode 2003-2004 serta merupakan perusahaan yang bergerak pada industri non keuangan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian memperlihatkan hasil yang signifikan antara leverage dan tangibility (+) untuk data cross section tahun 2003 dan 2004, sama seperti hasil panel data. Profitability (-) pada tahun 2003 untuk data cross section dan panel data. Ownership (+) untuk data cross section tahun 2003 dan 2004 dan data panel, sedangkan variabel growth tidak memberikan hasil yang signifikan pada periode 2003 dan 2004.

This paper try to explain about the determinant of capital structure from the company which are listed in index LQ45.
The purpose of this paper is to examine how the detemiinant of capital structure like tangibility, profitability, growth and ownership structure effect the capital structure of listed companies in the Jakarta Stock Exchange and to examine whether the behavior of companies? capital structure follows the theory of capital structure.
In this paper the capital structure is proxied by leverage (total debt to total assets). The sample was derived from stocks that is consistently listed in Index LQ45 from 2003-2004 and non tinance industry. The data was examined using cross section and panel method.
The result suggest a significant correlation between leverage and tangibility (+) in 2003 and 2004, profitability (-) in 2003, and ownership (+) in 2003 and 2004, where panel data give the same result. Growth variable didn?t give a significant result in 2003-2004."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Azwar
"Penelitian struktur modal menarik untuk terus dilakukan, terlebih dengan menggunakan metode baru dalam pengujiannya. Pengujian kali ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan struktur modal di Indonesia khususnya pada emiten Bursa Efek Jakarta pada periode sebelum dan setelah krisis moneter. Penekanan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Pecking Order Theory (POT) dan Static Trade-Off (STO) dengan pendekatan penelitian yang dilakukan sebelumnya
Pada pengujian POT digunakan proksi yang sama dengan David E. Allen dan Martyn R. Clissold menggunakan periode penelitian tahun 1994 - 1996 dan 1999 - 2001. Variabel yang digunakan sebagai variabel terikat adalah perubahan jumlah hutang jangka panjang serta variabel eksplanatori adalah defisit arus kas. Pada pengujian variabel yang menjadi determinan penetapan struktur modal menggunakan pendekatan penelitian yang dilakukan oleh Philippe Gaud et. al. Variabel yang digunakan sebagai dependent variable adalah rasio total hutang terhadap total asset, rasio hutang jangka panjang terhadap total asset dan rasio hutang jangka pendek terhadap total asset. Sedangkan untuk eksplantori digunakan variabel rasio ukuran perusahaan (size), rasio asset tetap (tang), rasio pertumbuhan (growth), rasio profitabilitas (prof) dan risiko operasional (risk).
Hasil pengujian POT diperoleh bahwa pada periode sebelum krisis moneter perusahaan tidak menggunakan POT dalam penetapan struktur modalnya (perubahan hutang jangka panjang perusahaan tidak signifikan dipengaruhi oleh defisit arcs kas). Sedangkan setelah terjadi krisis moneter perusahaan khususnya di BEJ menggunakan POT dalam struktur pendanaannya
Pada pengujian variabel yang mempengaruhi struktur modal sesuai STO dan POT menggunakan pooled cross section, ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan mempengaruhi seluruh rasio hutang dengan hubungan positif dan negatif Sedangkan tangibilitas hanya mempengaruhi rasio hutang jangka panjang pada periode sebelum krisis dan tingkat pertumbuhan signifikan negatif pada rasio hutang jangka pendek setelah krisis. Sedangkan risiko mempengaruhi rasio total hutang perusahaan secara positif. Pengujian dengan metode fixed effect memperlihatkan tingkat profitabilitas mempengaruhi seluruh rasio hutang kecuali rasio hutang jangka panjang setelah krisis.

Research for capital structure is still interest and continues to study, which use new method for testing. The objective of the test is to know determinant of capital structure in Jakarta Stock Exchange Company before and after monetary crisis. This paper focuses on Pecking Order Theory (POT) and Static Trade-Off (STO).
The POT test using the same model as David E. Allen and Martyn R. Clissold for period 1994 - 1996 and 1999 - 2001. Changes in long term debt as the dependent variable and internal funds flow deficit as the independent variable. Determinant variables in capital structure which is using research of Philippe Gaud et. al. The dependent variables for this test are total debt to total assets, long term debt to total asset and short term debt to total asset. Explanatory variables are firm size (size), tangibility (tang), firm's growth (growth), profitability (prof) and operational risk (risk).
Result of POT test shows that before monetary crisis, JSX Company did not use POT in their capital structure policy, but after monetary crisis the POT was used. Before the crisis, internal funds flow deficit is not significant to changes in long term debt, and after the crisis internal funds flow deficit shows positive significance.
Variables testing, which influence capital structure based on STO and POT using pooled cross section, shows that firm size and level of profitability significant to all type of debt ratio. While tangibility influence ratio of long term debt to total asset before crisis and firm growth negative significantly for ratio of short term debt to total asset after crisis. Firms risk influence only for ratio total debt to total asset positively. Research using fixed effect method shows that profitability influence for all type of debt ratio except for long term debt ratio after crisis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radian Permana
"Tujuan dari penelitian ada dua, pertama adalah uuntuk mengetahui apakah variabel
bebas (beta dan volatility of earnings) berpengaruh terhadap struktur modal yang diproksi
dengan debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio (DAR) selama tahun 2000-2002.
Kedua, untuk melihat pengaruh struktur modal terhadap abnormal return Penelitian
dilakukan dengan menggunakan seluruh sampel perusahaan non financial yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) scjak tahun 1999-2002.
Vaxiabel beta diperoleh dari hasil regresi antara return pasar sebagai variabel bebas
terhadap return saham individu. Volatility of earnings (EV) diperoleh dari standar deviasi net
income dibagi total aktiva Regresi data panel dengan metoda pooled cross-.section dilakukan
untuk menganalisa hubungan antara beta dan EV terhadap struktur modal (DER dan DAR)
dan juga regresi antara variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap abnormal return.
Dari hasil regresi pooled cross-section antara variabel beta dan EV terhadap struktur
modal (DAR dan DER) diperoleh hasil uji F yang signifikan secara bersama-sama pada
tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan, hasil uji-t memberikan hasil yang tidak signifikan untuk
variabel beta dan EV. Hasil uji-t untuk variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap
abnormal return diperoleh hasil uji-t signitikan antara DAR terhadap variabel abnormal
return pada tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan regresi antara DER terhadap abnormal
return diperoleh hasil uji statistik yang tidak signiikan. Hasil yang tidak signinkan
disebabkan oleh adanya krisis ekonomi pada pertengahan 1997, dimana nilai kurs USD untuk
Rupiah menjacli sangat tinggi. Sedangkan, banyak pemsahaan yang rnemiliki hutang dalam
bentuk USD. Akibatnya., nilai nominal dan beban bunga menjadi lebih tinggi. Sehingga,
banyak perusahaan yang mempunyai equity negatif , kehilangan keuntungan dari penggunaan
hutang dan risiko sistimatis yang lebih besar. Kemampuan perusahaan untuk recovery akibat
krisis ekonomi berbeda-beda untuk tiap perusahaan

Abstract
This research consists of two objectives, first to identify whether independent variable (beta
and volatility of earnings) are influential on the capital structure as assigned (proxy) with debt
to equity ratio (DER) and debt to asset ratio (DAR) in 2000-2002. Second, to identify the
impact of capital structure on abnormal return. This research was conducted by using all
samples of non-financial companies listed in Jakarta Stock Exchange (JSX) since 1999 until
2002.
Beta variable is obtained from the regression between market return as independent variable
on return of individual stock of non-financial companies. Volatility of earnings (EV) is
obtained from the standard deviation of net income divided by total assets. Pooled cross-
section regressions are carried out to analyze relations between beta and EV on each capital
structure (DER and DAR) and regression between capital structure variable (DER and DAR)
on abnormal return.
The result of regression pooled cross-section of beta and EV variables on the capital structure
(DAR and DER), show significantly F-test results at 5 % reliance level. The output of t-test for
Beta and EV variables on the capital structure, both DAR and DER are not significant. The
output of t-test for capital structure variable (DAR and DER) on abnormal return, DAR
significant outcome was obtained for abnormal return variable at reliance level of 5%, but not
for DER. The insignificant results cause of economic crisis during 1997, where is exchange
rate USD to Rupiah very high. Beside that, almost the companies? samples have debt in USD.
Consequently, nominal and interest expense are higher than the year before. So, almost the
companies have negative equity, loss profit from debt effect and high systematic risk The
company capability to recovery cause of economic crisis is differently for every company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>