Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: McGraw-Hill, 1994
R 658.2 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lamb, Richard G.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1995
658.2 LAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Epstein, Eliot
Boca Raton: CRC Press, 2011
628.44 EPS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Ralph Currier
New York: Harper & Row, 1940
658 DAV i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Knowles, Asa S.
New York: Macmillan, 1946
658 KNO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teicholz, Eric
New York: John Wiley & Sons, 1995
658.202 8 TEI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Barrett, Peter
Chichester: Wiley-Blackwell, 2014
658.2 BAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teicholz, Eric
New York: McGraw-Hill, 1992
658.202 TEI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yavis Amanda
"Laporan Global Innovation Index (GII) Tahun 2022 menempatkan Indonesia di peringkat 75 dari 132 negara. Rendahnya peringkat Indonesia pada Global Innovation Index (GII) tersebut dipengaruhi oleh beberapa indikator, salah satunya masih rendahnya anggaran penelitian dan pengembangan (litbang) terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Atas kondisi tersebut, sebelumnya pada tahun 2019 Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia sebagai salah satu Lembaga litbang di Indonesia mempunyai kebijakan untuk melakukan Kemitraan Pemerintah dan Swasta sebagai alternatif untuk mendapatkan pendanaan riset. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Kemitraan dengan PT Dyandra Promosindo dalam pengelolaan Kebun Raya yang ditandatangani pada Desember 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dari kemitraan tersebut dengan memfokuskan pada Kebun Raya Bogor didasarkan pada kompleksitas dalam pengelolaannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma post positivis dengan teknik pengumpulan data kualitatif menggunakan studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kemitraan tersebut termasuk dalam Kemitraan Pemerintah dan Swasta (Public Private Partnership) dengan mendasarkan pada dimensi peran dan tanggung jawab pemerintah dan swasta, kontrak kerjasama yang dilakukan, pengalihan tugas dan fungsi layanan serta risiko, sistem manajerial pelayanan dan inovasi pelayanan oleh swasta; kedua, Kemitraan tersebut belum sepenuhnya efektif ditinjau dari dimensi manfaat kerjasama bagi para pihak di tahun 2020-2021 yang disebabkan pandemi Covid-19, jangka waktu kerjasama yang singkat dan dari dimensi komunikasi ditingkat teknis pengelolaan konservasi tumbuhan.

The 2022 Global Innovation Index (GII) report places Indonesia in 75th place out of 132 countries. Indonesia's low ranking on the Global Innovation Index (GII) is influenced by several indicators, one of which is the low research and development (R&D) budget relative to Gross Domestic Product (GDP). Due to these conditions, previously in 2019 the Indonesian Institute of Sciences as one of the R&D Institutions in Indonesia had a policy of conducting Public and Private Partnerships as an alternative to obtaining research funding. One of the efforts made is the Partnership Cooperation with PT Dyandra Promosindo in the management of the Botanical Gardens which was signed in December 2019. This study aims to determine the implementation of the partnership cooperation by focusing on the Bogor Botanical Gardens based on the complexity of its management. This research was conducted using a post-positivist paradigm with qualitative data collection techniques using literature studies and in-depth interviews. The results of the study show that first, the partnership is included in the Public Private Partnership based on the dimensions of the roles and responsibilities of the government and the private sector, the cooperation contracts carried out, the transfer of duties and functions of services and risks, the service managerial system and service innovation by the private sector; secondly, the Partnership is not yet fully effective in terms of the benefits of cooperation for the parties in 2020-2021 due to the Covid-19 pandemic, the short period of cooperation and from the aspect of communication at the technical level in the management of plant conservation."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Yahya
"Facility Management (pengelolaan fasilitas) adalah bidang yang mengintegrasikan proses pengoperasian, pemeliharaan, peningkatan, dan pengadaptasian suatu bangunan (fasilitas) dan infrastruktur dari sebuah organisasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tersebut (Barrett and Baldry (2003)). Pengelolaan fasilitas saat ini banyak dikelola oleh pihak ketiga (outsourcing) yang berdampak negatif terhadap pemborosan biaya yang tidak disadari (Shawn McCray (2008)). Terlebih lagi pengelolaan fasilitas di dunia perbankan sangatlah menarik. Banyak aturan-aturan yang harus terpenuhi dan lingkungan beserta orang yang dinamis karena perubahan yang cepat. Dan terkadang sulit untuk dikendalikan oleh perusahaan.
Untuk mengelola fasilitas dengan efektif dan efisien, diperlukan penerapan Strategic Management (Sebastian Raisch dan Julian Birkinshaw (2009)). Penerapan Strategic Management perlu dibuatkan alat (tools) pengukuran kinerja yang memiliki indikator yang jelas dan mudah diukur (Lívia Róka-Madarász (2011)). Brian Atkin dan Adrian Brooks (2009) menjabarkan 11 strategi pengembangan pengelolaan fasilitas yang dikenal sebagai Total Facilities Management (TFM). Namun Total Facilities Management yang dikembangkan oleh Brian Atkin dan Adrian Brooks masih belum mendefinisikan indikator-indikator penilaian secara spesifik, terukur dan memiliki target pencapaian.
Oleh sebab itu perancangan penilaian kinerja pengelolaan fasilitas perbankan menggunakan sebelas strategi TFM yang ditambah dengan pendefinisian, penjelasan cara mengukur, dan memiliki target serta bobot dari masing-masing indikator penilaian, diharapkan mempermudah perusahaan dalam pengelolaan fasilitas yang lebih efektif dan efisien. Langkah pertama yang dilakukan adalah perancangan 33 indikator dengan pakar pengelolaan fasilitas di Bank XYZ. Setelah itu dilakukan validasi indikator dengan sampling 100 karyawan pengelolaan fasilitas Bank XYZ. Hasilnya didapat 26 indikator yang dianggap penting oleh responden.
Tahap selanjutnya adalah pendefinisian, penentuan target (2014 ? 2016) dan pembobotan setiap indikator. Dalam pendefinisian dan penentuan target ke-26 indikator terpilih, 7 indikator belum memiliki data baseline. Pada tahap terakhir, pembobotan indikator dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dibantu dengan software Expert Choice. Hasilnya adalah 26 indikator memiliki bobot dari 1.17% sampai 10.36%.

Facility Management is an area which integrates operation, maintenance, adaptation, and improvement process of facility and infrastructure for an organization, in order to create an environment that supports an organization to achieve its goals (Barrett and Baldry (2003)). Nowadays, facility management mostly runs by third party (outsourcing) and may lead to budget-consuming that exceeds certain level (Shawn McCray (2008)). Moreover, facility management in banking industry is very interesting due to various regulations and dynamic environment which sometimes hard to controlled by an organization.
To manage facility effectively and efficiently, there is a need to apply strategic management (Sebastian Raisch and Julian Birkinshaw (2009)). To apply strategic management, a tool must be made in order to measure performance which has clear indicators (Lívia Róka-Madarász (2011)). Brian Atkin and Adrian Brooks (2009) stated eleven strategies in developing facility management, known by total facilites management (TFM), although they are not defining measurement indicators specifically and did not have a target.
Therefore, this research is designing performance measurement tools for banking facility management using total facilities management based on eleven TFM strategies, added with indicator measurement definition, how to measure the indicators, and also targets of each indicator in order to help organization in managing facilities effectively. The first step of this research is creating 33 indicators with facility management expert in XYZ Bank. The next step is validating indicators by sampling on 100 employees, and resulted in 26 indicators defined as important by respondents.
In addition, each indicator is defined and had a 3 years target (2014-2016) which has its own weighting. From 26 indicators, 6 of them did not have a baseline data. For final step, indicators weighting are being done by using Analytical Hierarchy Process (AHP) helped by software Expert Choice. The result is 26 indicators that have weight from 1.17% until 10.36%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>