Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103356 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Budianto
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004
332.16 AGU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan secara bersama-sama melalui persetujuan para pihak yang akan bergabung. Ada tiga kategori penggabungan yaitu penggabungan horizontal antarperusahaan yang bersaing dalam pasar; vertikal antraperusahaan yang mempunyai hubungan sebagai pelanggan dan pemasok...."
JHB 24 : 1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Merger merupakan salah satu cara untuk melaksanakan restrukturisasi dan pengembangan bank, khususnya Bank Umum. Dengan dilakukannya merger tersebut diharapkan, bank yang bersangkutan dapat lebih baik sehingga akan menghasilkan suatu bank yang lebih baik dan lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.
Hanya saja dalam melaksanakan merger, bank yang bersangkutan harus memperhatikan aspek-aspek yang muncul. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan tersebut antara lain: aspek ekonomi, manajemen, hukum, pajak, dan sebagainya. Berdasarkan hal di atas, dalam makalah ini akan menguraikan lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan aspek hukum dari merger bank.
Aspek hukum yang akan muncul dan perlu diperhatikan dalam pelaksanaan merger tersebut antara lain yang berkaitan dengan perlindungan terhadap kepentingan bank itu sendiri, kreditor, yang berkaitan dengan larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan juga perlindungan terhadap masyarakat pada umumnya.
Di samping itu, dalam pelaksanaan merger Bank Umum harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas, Koperasi, Perbankan, Bank Indonesia dan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan merger itu sendiri."
JMHUMY 7:2 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Tulada Samri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi nilai tambah dan kendala pada aspek-aspek sehubungan dengan merger Bank Syariah Indonesia, yaitu aspek permodalan, aspek sumber daya manusia dan teknologi, aspek kompetisi, dan aspek corporate value. Sifat penelitian ini adalah studi kasus berbentuk evaluasi, dengan menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam evaluasi bersumber dari Laporan Tahunan ketiga bank syariah yang menjadi unsur merger, Road Map Pengembangan Perbankan Syariah, Regulasi Otoritas Jasa Keuangan yang terkait, rekaman video dan berita dari media elektronik, serta wawancara dengan pakar ekonomi syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merger secara umum berdampak positif bagi Bank Syariah Indonesia. Namun, masih terdapat potensi kendala pada sebagian aspek yang diteliti

The purpose of this study is to evaluate aspects related to the merger of Bank Syariah Indonesia, namely the capital aspect, human resource and technology aspect, competition aspect, and corporate value aspect. The nature of this research is a case study with an evaluation form, which use descriptive qualitative analysis techniques as an analytical method. The evaluation use data from the Annual Reports of the three sharia banks that are the elements of the merger, the Sharia Banking Development Road Map, related Financial Service Authority’s regulations, video recordings and news from electronic media, and an interviews with sharia economic expert. The study’s findings indicate that mergers, in general, will provide positive benefits for Bank Syariah Indonesia. However, there are still potential obstacles in some studied aspects"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuti Oktadinata
"Penguatan struktur perbankan nasional menjadi program pertama yang dituangkan oleh Bank Indonesia dalam Arsitektur Perbankan Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum. Cara pencapaian program tersebut, dalam Arsitektur Perbankan Indonesia dilakukan antara lain melalui pelaksanaan merger bank. Keuntungan sampingan dari adanya merger bagi Bank Indonesia adalah jumlah bank yang sedikit akan lebih mempermudah Bank Indonesia melakukan fungsi pengawasannya. Merger bank dilakukan dalam rangka rescue program dan improving business. Intervensi Bank Indonesia sebagai suatu lembaga negara yang bertugas mengatur dan mengawasi bank dalam proses merger bank merupakan pencerminan adanya intervensi negara dalam bidang kehidupan industri perbankan. Bank sebagai intermediary institution memiliki peran sangat penting dalam perekonomian nasional. Merger atas permintaan Bank Indonesia dilakukan apabila suatu bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya dan bank tidak dapat melaksanakan langkah-langkah perbaikan yang ditetapkan Bank Indonesia, maka Bank Indonesia dapat meminta kepada bank melakukan merger. Permintaan Bank Indonesia untuk melakukan merger kepada suatu bank didasarkan pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank atas bank bersangkutan. Merger bank dilakukan dengan memperhatikan kepentingan rakyat banyak, selain kepentingan bank, kreditor, pemegang saham minoritas, karyawan bank, dan persaingan yang sehat dalam melakukan usaha bank. Kewenangan Bank Indonesia memerintahkan bank untuk melakukan merger berkaitan dengan tindak lanjut pengawasan dan status bank, baik dalam status Pengawasan Intensif maupun Khusus. Bank Indonesia dan pemerintah memberikan insentif kepada bank-bank yang melaksanakan merger dengan dasar pemikiran untuk mempercepat terjadinya merger bank-bank. Dalam kerangka pembinaan bank, pemberian insentif kepada bank-bank yang melaksanakan merger, Bank Indonesia menggunakan pendekatan yang sistematis dan komprehensif."
Jakarta: [Universitas Indonesia;, ], 2007
T37616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Goei King An
"ABSTRAK
Merger dan akuisisi merupakan suatu topik yang sangat populer
di Amerika Serikat sejak awal abad 20 dan telah berjalan
hampir satu abad di dunia ini. dari berbagai tulisan yang ada
diketahui bahwa tidak semua merger dan akuisisi yang dilakukan
selalu sukses, sebaliknya banyak pelaksanaan merger dan
akuisisi yang mengalami kegagalan. Oleh sebab itu pengalaman
mereka tentang segala aspek yang dapat mensukseskan
terlaksananya suatu merger dan akuisisi dengan baik merupakan
pengetahuan yang sangat berharga.
Di Indonesia sendiri, merger dan akuisisi belumlah begitu
populer seperti di Amerika, bahkan belumlah ada peraturan
pemerintah yang mengatur pelaksanaan merger dan akuisisi ini
secara tegas dan jelas. sedang dengan adanya perkembangan
pasar modal yang sedemikian pesatnya pada akhir-akhir ini,
banyak perusahaan yang telah mengemisikan sahamnya mencari
jalan pintas dan cepat untuk mengembangkan usahanya karena
kelebihan dana dan meningkatnya kemampuan mereka dalam
memperoleh pinjaman. Salah satu jalan untuk itu adalah dengan
melakukan merger dan akuisisi.
Dalam tulisan ini, penulis berusaha menguraikan mengenai
segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu merger
melalui studi kepustakaan dan simulasi pelaksanaan merger
melalui studi kasus.
Dimulai dengan pemahaman tentang teori merger serta jenis
Jenis merger yang ada dan alasan penggunaannya, perkembangan
merger di dunia, khususnya di Amerika Serikat, dan peraturan
serta prosedur merger yang berlaku di Amerika dan Indonesia,
penulis berusaha menggali pula aspek merger sebagai strategi
pengembangan perusahaan beserta faktor?faktor yang menunjang
suksesnya pelaksanaan merger dari segi keuangan, usaha, dan
organisasi. Pemahaman tentang perlakuan akuntansi dan merger
merupakan bahasan yang penlu disinggung. Demikian pula
kerangka valuasi pengambilan keputusan suatu merger yang
mencoba menguraikan ukuran?ukuran kuantitatif yang perlu
dicari untuk menilai keberhasilan suatu merger yang dilakukan.
Dan tentunya, tulisan ini tidaklah lengkap apabila tidak
disertai dengan suatu studi kasus nyata yang dihadapi, berupa
rencana penggabungan dua perusahaan manufaktur dan distribusi
kosmetik dengan perusahaan distnibusi consumer goods, melalui
suatu pembahasan yang didasarkan pada aspek teoritis yang
meliputi aspek keuangan, manajemen dan organisasi, aspek
hukum, dan aspek perpajakannya.
Akhirnya dapat disimpulkan suatu strategi dan pelaksanaan
merger yang dapat memenuhi segala maksud dan tujuan
dilaksanakannya merger tersebut berupa jenis merger yang
dïlakukan, perlakuan akuntansinya, prosedur yang harus
ditempuh, persyaratan yang harus dipenuhi dan instansi
pendukung yang perlu diminta bantuannya, beserta tahapan yang
harus dilakukan mulai persiapan merger (post merger),
pelaksanaan merger (execution), dan setelah merger (pasca
merger).
Dari hasil studi kasus yang dilakukan dapatlah disimpulkan
bahwa :
1. Pelaksanaan merger harus disesuaikan dengan tujuannya.
2. Metode merger yang fìlakukan dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan.
3. Pelaksanaan merger perlu memperhatikan beberapa faktor yang
menentukan suksesnya pelaksanaan merger diantaranya f aktor
dana dan faktor sinergi.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyza Rovina
"ABSTRAK
Krisis moneter yang melanda lndonesia dengan diawali oleh depresíasi nilai rupiah
terhadap dollar Amerika pada bulan Juli 1997 telah melumpuhkan sektor perbankan nasional.
Sektor rill yang mengalami kehancuran mengakibatkan hilangnya sumber pendapatan bank,
disamping meningkatnya jumlah kredit bermasalah bank. Keadaan díperparah dengan tingkat
bunga yang sangat tinggi, yang mengakibatkan timbulnya kondisi negative spread dikalangan
perbankan nadonu1. Nibi bcbun opcraaianal bank tenis nnngkat, híngga pada akhirnya
mengik iii modal bank. SiIát ekspaniif perbankan Indonesia yang sebelumnya didukung oleh
kondiii ekonomi yang booming, kini mcnjadi bumerang bagi perbankan sendiri. Tampak
hahwa prin5ip kehati-hatian bank telama ¡ni tidak dijalankan dengan benar. Tampak juga
bahwa kondisi permodalan perbankan Indonesia sangat lemah.
Dalam rangka melakukan restrukturisasí perbankan nasional, Pemerintah kemudian
mengeluarkan sejumlah peraturan yang mempersyaratkan peningkatan permodalan bank.
Pemerintah tidak segan-segan menutup bank yang dianggap memiliki kinerja demikian buruk
sehingga tidak dapat diselamatkan bagi, juga bank yang tidak dapat memenuhi persyaratan
permodalan baru yang telah ditetapkan. Tentu saja kondisi ini mengakíbatkan perbankan
nasional berusaha menekan jalan keluar secepat mungkin. Merger merupakan salah satu
strategi yang dianggap ideal untuk dilakukan, dímana strategi ini pun memperoleh dukungan
Pemerintah. Dalam beberapa saat setelah Pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan
permodalan bank yang baru, banyak bank swasta nasional yang mengumumkan rencana
merger. Namun hanya sedikit yang benar-benar terealisasi, dari Bank XY adalah salah satu
diantara beberapa bank tersebut.
Yang patut untuk dipertanyakan adalah, apakah merger yang dilakukan dengan latar
belakang desakan keadaan akan memperoleh hasil yang sama dengan merger yang
dilatarbelakangi oleh perencanaan strategis. Pada kasus Bank XY, rencana merger telah
menjadi bagian perencanaan strategi tim manajemen, dan telah disiapkan feasibility study-nya.
Ketika peraturan permodalan muncul, tim manajemen memutuskan untuk mempercepat
realisasi merger tersebut. Hasil feasibility study menunjukan bahwa melalui merger terdapat
keuntungan sinergi yang bisa dimanfaatkan oleh bank, disamping menambab nilal modal
banic sehingga memenuhi ketentuan Pemerintah.
Namun setelah Bank XY berdiri selama satu tahun, tidak terdapat perbaikan kinerja.
Sinergi yang seyogyanya terjadi, belum terealisasi hingga saat ini. Perencanaafl strategis yang
telah disusun untuk bank hasil merger, belum diimplementasikan. Justru yang terjadi adalah
penyatuan masalah warisan masing-masing bank, seperti misalnya kredit macet. Semua pihak
beranggapan bahwa hal ini disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu kondisi ekonomi makro.
Namun, apakah benar demikian?
Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan diatas, proses evaiuasi diawali dengan
evaluasi atas faktor-faktor yang menurut teori merger adalah faktor-faktor kunci keberhasilan
suatu merger. Faktor ini meliputi waktu realisasi merger, partner merger, komunikasi dan
informasi, serta proses konsolidasi. Disamping itu dilakukan pula penilaian atas implementasi
terhadap perencanaan strategis pasca merger yang telah ditetapkan.
Hasil evaluasi kemudian menunjukan bahwa memang terdapat pengaruh faktor
eksternal yaitu kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan yang mengakibatkan
konsentrasi tim manajemen terfokus pads masaIah-masalah yang dihadapi saat ini, seperti
masalah kredit macet dan likuiditas. Walaupun demikian faktor-faktor tersebut bukan satu
satunya faktor penyebab kegagalan merger Bank XV.
Faktor lain yang ikut menyebabkan kurang berhasilnya proses merger inii adalah
ketidaksiapan tim manajemen dari sisi teknis operasional, untuk mengimplementasikan
perencanaan stiategis bank hasil merger yang telah disusun. Diantaranya yang terpenting
adalah faktor sumber daya manusia, serta pembentukan satuan tugas yang bertanggung jawab
atas imp lementasi perencanaan strategis dan pencapalan sinergi.
Agar merger tidak sia-sia, tim manajemen harus sesegera mungkin mengambil
langkah-langkah kearah pencapaian sinergi serta implementasi atas perencanaan strategis yang
telah ditetapkan. Beberapa hal yang dapat segera dilakukan adalab pembentukan satuan tugas,
guna mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi, dalam hal ini berkaitan dengan hubungan
sumber daya manusia, serta mengambil kebijakan yang nyata guna merealisasikan sinergi
potensial yang ada, seperti mìsalnya rasionalisasi karyawan, serta penutupan duplikasi cabang."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madeyossy Pratiwi
"Skripsi ini membahas tentang kebijakan kepemilikan tunggal pada perbankan (single presence policy) yang mewajibkan pemegang saham pengendali yang mengendalikan lebih dari satu bank untuk mengonsolidasikan kepemilikannya di bank yang dimaksud dengan cara divestasi saham, atau merger maupun membentuk holding company. Single presence policy merupakan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dalam rangka menciptakan konsolidasi perbankan nasional dan sekaligus meningkatkan efektivitas pengawasan Bank Indonesia. Salah satu pemegang saham pengendali yang dikenai ketentuan ini adalah Khazanah National Berhad, investor asing dari Malaysia yang mengendalikan Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo. Dengan efektifnya penggabungan Bank Lippo ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 lalu, menggambarkan telah efektifnya penerapan single presence policy di Indonesia, dimana hal ini telah sesuai dengan visi Arsitektur Perbankan Indonesia yaitu menciptakan struktur perbankan nasional yang sehat, kuat dan dinamis.

This present thesis envisages a matter of single presence policy which normatively obligates the controlling share-holders of a bank to consolidate its share-possession by divesting their shares, merging or even forming a holding company. The single presence policy constitutes as a regulation provisioned by Bank of Indonesia as a regard of creating consolidation of national banking, and at the same time progressing effective supervision. One of the existing controlling share-holders by far already got impacted by this policy is Khazanah National Berhad, a foreign investor from Malaysia, who used to control CIMB Niaga Bank and Lippo Bank. By the time merge of CIMB Niaga Bank and Lippo came into its effective date on 1st November 2008, the single presence policy indicated its implementation in Indonesia, which foremost align with vision of Indonesian Banking Architecture which is to designate healthy, strong, and dynamic national banking structure."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S25036
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Novendra Paruntungan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan bank yang melakukan merger terkait kebijakan kepemilikan tunggal dengan uji beda dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank yang dilihat dari sisi keuntungan/pengembalian terhadap asset yang diproksikan dengan ROA dengan metode regresi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan bank-bank yang merger karena kebijakan kepemilikan tunggal yang di keluarkan Bank Indonesia tahun 2006. Periode yang diambil dari pengamatan ini adalah empat tahun sebelum merger dan empat tahun sesudah merger. Untuk uji beda, metode yang digunakan adalah uji dua sampel berpasangan periode sebelum dan sesudah merger dengan menggunakan alat uji Paired Samples T-Test untuk variabel yang datanya berditribusi normal, dan alat uji Two Related Sample Wilxocon untuk variabel yang datanya tidak berdistribusi secara normal. Dengan variable 1 Rasio Pemodalan CAR, 2 Rasio Likuiditas LDR, 3 Rasio Pengembalian terhadap Aset ROA, 3 Rasio Pengembalian terhadap ekuitas ROE, 5 Rasio Pendapatan Bunga Bersih NIM, 6 Rasio Biaya Manajemen BOPO dan 7 Rasio Resiko Kredit NPL. Untuk uji regresi, metode yang digunakan sama dengan yang digunakan oleh Ramadan, Kilani dan Kaddumi 2011 Mili, Trimeche 2014 dengan menggunakan variable spesifik bank, spesifik industri dan makroekonomi dan tambahan 1 variabel dummy yang menjelaskan sebelum dan sesudah merger. Hasil penelitian menunjukan bahwa, sebelum dan sesudah merger untuk ROA ada 4 bank yang menurun dan 1 bank meningkat secara signifikan, untuk ROE ada 1 bank yang meningkat dan 2 bank menurun signifikan, untuk CAR ada 4 bank yang menurun dan 1 bank meningkat signifikan, untuk LDR ada 5 bank yang naik signifikan, untuk NPL ada 5 bank yang menurun signifikan dan 2 bank meningkat signifikan, untuk NIM 3 bank menurun signifikan dan untuk BOPO ada 1 bank meningkat dan 1 bank menurun signifikan. Sedangkan hasil yang mempengaruhi ROA secara signifikan berdasarkan hasil regresi adalah merger, modal CAR, deposit rasio LDR biaya operasional BOPO dengan faktor lain konstan. Sedangkan hasil regresi yang mempengaruhi CAR secara signifikan adalah variabel merger dan ROA.

This research aims to know the comparative financial performance of banks that do a single ownership policy related to the merger with different test and analyze the factors that affect the performance of the banks seen from the advantages reversion against the asset diproksikan with ROA with regression method. The sample used in this study is the ratio of the banks financial merger since a policy of sole proprietorship issued Bank Indonesia in 2006. The period of observation is taken from the four years before the merger and four years after the merger. For a different test, the methods used are two assay sample pair the period before and after the merger by using the tool test Paired Samples T Test for a data variable berditribusi is normal, and a test of Two Related Sample Wilxocon to a variable whose data is not Gaussian, normally. With variable 1 ratio of the Pemodalan CAR, 2 Liquidity Ratio LDR, 3 the ratio of returns against assets ROA, 3 the ratio of returns against equity ROE, 5 the ratio of the net interest income NIM, 6 the Management Fee Ratio BOPO and 7 Credit Risk Ratio NPL. For regression test, the method used is the same one used by Ramadan, Kilani and Kaddumi 2011 Mili, Trimeche 2014 using the variable specific bank, specific industry and macroeconomic and an additional 1 dummy variables that explain the before and after the merger. Research results show that, before and after the merger to ROA there are 4 banks are declining and the bank significantly increased 1, to ROE is no 1 bank which rose and 2 banks decreased significantly, to CAR there are 4 banks are declining and the bank increased significantly, to LDR have 5 bank rose significantly, to the NPL exists 5 banks decreased significantly and 2 banks increased significantly, to the bank 39 s decreasing 3 significant NIM and for bank 1 BOPO increased and decreased significantly the bank 1. While the results affect the ROA is significantly based on the results of the regression is the merger, capital CAR, the deposit ratio LDR operating expenses BOPO and other factors constant. While the regression results that affect the CAR significantly is variable mergers and ROA.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Mhd. Dahlan
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>