Ditemukan 169184 dokumen yang sesuai dengan query
Praditanto Rizabar Mahendra Soebroto
"Orbit Bumi paling strategis untuk mendapatkan manfaat terbesar dari penggunaan satelit merupakan Orbit Geostasioner. Penggunaan Orbit Geostasioner, yakni disebut sebagai ‘alokasi’, diatur secara khusus oleh International Telecommunications Union dan bertujuan agar negara dapat meluncurkan dan menempatkan satelit pada orbit tersebut. Namun disaat yang sama, permintaan tinggi dan persaingan ketat untuk mendapatkan izin tersebut mendesak negara untuk melakukan permintaan posisi Orbit Geostasioner di atas kertas tanpa melaksanakan penggunaan orbit yang telah diberikan. Fenomena tersebut dikenal sebagai fenomena paper satellites dan menjadi metode yang digunakan oleh negarauntuk menyalahgunakan alokasi Orbit Geostasioner. Melalui metode penelitian normatif-yuridis serta berbagai bahan kepustakaan, penelitian dalam Skripsi ini membahas tentang fenomena ‘paper satellites’ melalui praktik pemanfaatan alokasi Orbit Geostasioner negara Tonga, Iran, dan Indonesia. Berdasarkan praktik Tonga dan Iran, kekurangan pengaturan ITU terhadap ketentuan pencatatan alokasi Orbit Geostasioner dalam Master International Frequency Register dan kekurangan pengaturan ITU terhadap ketentuan bring into use menyebabkan praktik paper satellites terjadi.Oleh karena itu, ketidaksiapan ITU dalam mengantisipasi fenomena paper satellites menyebabkan negara menyalahgunakan alokasi Orbit Geostasioner. Namun berdasarkan praktik Indonesia, tidak semua praktik negara yang terduga sebagai fenomena paper satellites dapat dianggap fenomena paper satellites berdasarkan keadaan dan kondisi tertentu.
The Geostationary Orbit is the most strategic orbit for satellite usage. The usage of a Geostationary Orbit, which is referred to as an ’allocation’, is regulated by the International Telecommunications Union and the permit to use such orbit is meant to enable a country to launch and place a satellited in a specific Geostationary Orbit. However, high demands and intense competition for these permits have forced countries to request Geostationary Orbital positions on paper without carrying out the use of the Geostationary Orbit that have been granted. These phenomena is known as paper satellites, or satellites on paper and has become a method to misuse the allocation of Geostationary Orbits. Through a normative-juridical study method which was sourced from various bibliographical materials, this Thesis discusses the phenomena of 'paper satellites', through the state practices of Tonga, Iran, and Indonesia. Based on the state practices of Tonga and Iran, The lack of ITU regulations regarding the provisions for recording Geostationary Orbit allocations in the Master Internatinal Frequency Register and the lack of ITU regulations regarding the provisions for the “bring into use” of Geostationary Orbit allocations allowed the paper satellites phenomena to occur. Therefore, ITU was unprepared in anticapting the phenomenon of paper satellites which lead to the misuse of Geostasionary Orbit allocations. However, based on certain conditions and circumstances found in the state practice of Indonesia, not all suspected state practices can be considered as a paper satellite phenomenon."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"
ABSTRAKPenyediaan biaya investasi yang tinggi untuk memenuhi jaringan komunikasi nirkabel yang handal dengan kapasitas yang besar merupakan salah satu tantangan bagi operator telekomunikasi saat ini. Pemanfaatan alokasi bandwith frekuensi secara efisien dan optimal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi biaya investasi yang tinggi. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu melakukan kajian analisa kelayakan biaya CAPEX dan OPEX skema Refarming Frekuensi dengan metode Replacement Analysis (RA) sesuai dengan tingkat presentase pertumbuhan pelanggan nirkabel layanan voice dan data (2012-2017) pada salah satu operator telekomunikasi di Indonesia. Metode kajian penelitian adalah melakukan kajian analisa kelayakan metode replacement Analysis (RA) untuk mengoptimasi kapasitas jaringan skema re-farming frekuensi dengan menggunakan empat skenario implementasi, yaitu 2G/3G collocation, 2G/3G/LTE collocation, 3G/LTE collocation, dan LTE (JBS). Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu setelah dilakukan kajian analisa kelayakan menggunakan metode Replacement Analysis (RA), skema Refarming Frekuensi merupakan salah satu solusi bagi operator telekomunikasi di Indonesia dalam melakukan optimasi kapasitas jaringan nirkabel eksisting (2G dan 3G) dan jaringan baru (LTE) yang handal dan dapat direkomendasikan sknario implementasi LTE karena biaya CAPEX dan OPEX yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan tiga scenario implementasi yang lainnya (2G/3G collocation, 2G/3G/LTE collocation, dan 3G/LTE collocation)."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika ,
302 BPT
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Jakarta: Dirjen Postel, 1994
R 384 Him
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Coleridge, Peter
Yogyakarta: LP4CD Ria Manunggal, 1997
305.908 COL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Shiva, Vandana
Jakarta: Yayasan obor Indonesia, 1998
305.495 4 SHI b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Shiva, Vandana
Jakarta: Yayasan obor Indonesia, 1998
305.495 4 SHI b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
362.11 UNI s (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mira Triyanti Rahmayani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8780
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Garda Maeswara
"History of Indonesian revolution, 1945-1950."
Yogyakarta: Narasi , 2010
959.803 GAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Eddy Kurniadi
Bandung: Angkasa, 1991
320.598 EDD p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library