Ditemukan 105431 dokumen yang sesuai dengan query
Tengku Lukman Sinar
Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
572 TEN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nakagawa, Shin, 1951-
"Ethnomusicological analysis of Indonesian music."
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000
780 NAK m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nakagawa, Shin
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000
780 NAK m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Panjaitan, Meilda Bernadetha
"
ABSTRAK
Tarian Naga dan Tarian Singa di Semarang. Tarian naga dan tarian singa merupakan bentuk kesenian tradisional Cina yang masih ada hingga saat ini di Semarang. Di kota ini setiap tahun digelar pertunjukan tarian naga dan singa untuk memeriahkan perayaan HUT kedatangan Sam Po ke Semarang. Sam Po yang oleh masyarakat Cina di Semarang dianggap sebagai dewa pelindung mereka begitu dihormati sehingga perayaan HUT kedatangannya ke Semarang dirayakan dengan sangat meriah.
Awal mula munculnya kedua tarian ini di Semarang tidak dapat diketahui secara pasti. Namun dengan munculnya perkumpulan Kong Gie Siang pada tahun 1900 yang merupakan perkumpulan pertama di Semarang yang mengembangkan kedua tarian ini menunjukkan bahwa usia kedua tarian ini hingga tahun 1996 telah tua.
Penelitian mengenai kedua tarian ini di Semarang dilakukan di dua buah perkumpulan yaitu Hoo Hap dan Dharma Asih, selain itu juga diadakan penelitian di kelenteng Sam Pao Kong Gedung Batu, Semarang yang merupakan tempat diadakannya perayaan memperingati HUT kedatangan Sam Po ke Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keadaan dan perkembangan kedua tarian itu di Semarang.
Dalam perkembangannya ternyata kedua tarian itu bukan hanya telah mendapat pengaruh dari kebudayaan Indonesia tapi ternyata juga telah memberi pengaruh pada kebudayaan Indonesia.
"
1997
S12963
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Santoso
Surakarta: Institut Seni Indonesia Press, 2007
780.89 ETN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Moh. Reza P.
"Tradisi cingcowong di Kuningan adalah ritual untuk memanggil hujan. Ritual dilakukan oleh punduh menggunakan boneka sebagai medium memanggil hujan diiringi musik dan lagu. Saat ini di Kuningan terdapat pula tari cingcowong yang penciptaannya diinspirasi oleh ritual cingcowong. Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan munculnya tari cingcowong, yaitu kebijakan pemerintah, adanya komodifikasi dan otonomi daerah, serta melemahnya dukungan masyarakat. Penelitian juga membicarakan bagaimana pengaruh tarian ini terhadap ritual cingcowong.
Cingcowong is a ritual rain summoning ritual in Kuningan. The rite is staged by the shaman using a puppet as the media to summon the rain, accompanied by music and singing. Recently, there is a Cingcowong dance inspired by the ritual. This thesis focuses on the factors that cause the dance creation which are governments policy, commodification and regional autonomy, and the diminishing of people support. This thesis also discusses about the influence of the created dance towards the ritual."
2009
T25941
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
S. Prasetyo Utomo
Jakarta: Pustaka Alvabe, 2016
899.221 3 PRA t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Riska Alfianti
"Tari Zapin adalah tari khas Melayu Riau. Tari ini berkembang dan populer di kalangan komunitas masyarakat Melayu. Tari Zapin merupakan hasil dari persentuhan budaya Arab dengan budaya Riau yang berkembang hingga sekarang. Penelitian ini mengangkat sebuah rumusan masalah yaitu, bagaimana dampak terjadinya akulturasi antara Tari Zapin di Arab dan Riau? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, dan dilengkapi wawancara dengan Lembaga Adat Melayu Riau, Sanggar Tari Laksemana Pekanbaru, dan Penari Zapin dari Riau. Teori yang digunakan adalah teori Akulturasi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa akulturasi Tari Zapin Riau yang dipengaruhi oleh budaya Arab. Akulturasi ini memiliki beberapa aspek yaitu dari sisi penari, alat musik, busana, gerakan, dan fungsi pertunjukkan. Masing-masing bidang tersebut mengalami perubahan seiring berjalannya waktu sehingga menghasilkan tari Zapin yang dikenal sekarang.
Zapin dance is a typical Riau Malay dance. This dance develops and is popular among the Malay community. Zapin dance is the result of the contact of Arab culture with Riau culture which has developed until now. This research raises a problem formulation, namely, how is the impact of acculturation between Zapin Dance in Arabia and Riau? This research uses qualitative methods with data collection techniques in the form of literature studies, and is complemented by interviews with the Riau Malay Customary Institute, Laksemana Dance Studio Pekanbaru, and Zapin Dancers from Riau. The theory used is Acculturation theory. The result of this research is the discovery of some acculturation of Riau Zapin Dance which is influenced by Arabic culture. This acculturation has several aspects, namely in terms of dancers, musical instruments, clothing, movements, and performance functions. Each of these fields has changed over time to produce the Zapin dance known today. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Muhyidin
Yogyakarta: Kata Hati, 2005
899.221 3 MUH t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hussein, Saddam
Yogyakarta: Jalasutra, 2006
891.5 HUS t
Buku Teks Universitas Indonesia Library