Ditemukan 66970 dokumen yang sesuai dengan query
Raudiana
"Dalam karya akhir ini dibahas mengenai perhitungan premi polis asuransi jiwa endowment partisipasi. Komponen polis tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kontrak dasar, opsi partisipasi dan opsi surrender. Adanya partisipasi ditujukan untuk menarik pemegang polis karena jika perusahaan asuransi jiwa memperoleh keuntungan investasi maka pemegang polis berhak untuk memperoleh bagian dari keuntungan tersebut.
Pada awalnya, perhitungan premi dilakukan dengan menggunakan asumsi tingkat bunga yang lebih kecil daripada tingkat bunga dari instrumen investasi bebas risiko. Dengan tingkat bunga tersebut maka pemegang polis memperoleh garansi minimum uang pertanggungan. Setiap tahun setelah hasil investasi diperoleh, uang pertanggungan akan disesuaikan dengan tingkat pengembalian investasi yang diperoleh.
Tingkat pengembalian investasi setiap tahun tentunya tidak sama dan tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh sebab itu, tingkat pengembalian investasi dimasa yang akan datang diestimasi dengan menggunakan metode binomial. Estimasi tingkat pengembalian investasi digunakan untuk melakukan penyesuaian terhadap uang pertanggungan yang digaransikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13546
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Asa Pertiwi
"Dalam menghitung premi dan cadangan manfaat asuransi multiple life, umumnya risiko kematian antar tertanggung seperti pasangan suami-istri diasumsikan saling bebas. Namun, pada kenyataannya mereka memiliki dependensi (ketergantungan) atas risiko bersama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemodelan struktur dependensi waktu hidup pasangan suami istri sehingga bisa mencerminkan nilai premi dan cadangan manfaat yang lebih realistis. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan copula. Menurut Teorema Sklar, copula merupakan suatu fungsi yang menghubungkan distribusi bivariat dengan fungsi distribusi kumulatif marginalnya. Salah satu keluarga copula yang umum dikenal dan banyak digunakan adalah Archimedean karena memiliki struktur dan komputasi yang sederhana. Copula Archimedean yang digunakan pada penelitian ini yaitu Clayton, Gumbel, dan Frank. Ketiga jenis copula tersebut masing-masing memiliki struktur ketergantungan ekor berbeda yang umum terjadi, yaitu ketergantungan ekor bawah (Clayton), ekor atas (Gumbel), dan simetris (Frank). Data yang digunakan bersumber dari Tabel Mortalitas Indonesia IV dimana distribusi marginalnya tidak diketahui sehingga proses estimasi parameter pada copula menggunakan metode canonical maximum likelihood. Proses konstruksi model asuransi jiwa dengan asumsi dependensi menggunakan copula dilakukan berdasarkan Teorema Sklar dan fungsi survival copula. Berdasarkan nilai AIC dan BIC, copula Clayton merupakan copula terbaik yang cocok dengan data. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan copula terbaik, diperoleh nilai premi asuransi joint life lebih besar daripada last survivor dan cadangan manfaat baik pada asuransi joint life maupun last survivor mulanya mengalami peningkatan kemudian saat mendekati akhir masa polis (pertanggungan) menurun hingga bernilai nol saat polis berakhir.
In calculating premiums and benefits reserves for multiple life insurance, the mortality risk between insured individuals, such as married couples, is typically assumed to be independent. However, in reality, they have a dependency on shared risk. Therefore, it is necessary to model the dependency structure of the lifetimes of married couples to reflect more realistic premium and benefit reserve values. One solution is to use a copula. According to Sklar's theorem, the copula is a function that links a bivariate distribution with its marginal cumulative distribution function. The Archimedean family of copulas is well-known and widely used because of its simple structure and computation. The Archimedean copulas used in this study are Clayton, Gumbel, and Frank. These three types of copulas each have different tail dependence structures that commonly occur: lower tail dependence (Clayton), upper tail dependence (Gumbel), and symmetric dependence (Frank). The data used is sourced from the Indonesian Mortality Table IV, where the marginal distribution is unknown, so parameter estimation in the copula uses the canonical maximum likelihood method. The construction of the life insurance model with dependency assumptions using copulas is based on Sklar's Theorem and the copula survival function. Based on AIC and BIC values, the Clayton copula is the best fit for the data. Calculations using the best copula show that joint life insurance premiums are higher than last survivor premiums, and the benefit reserves for both joint life and last survivor insurance initially increase and then decrease to zero as the policy term approaches its end."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Christina Kusuma Dewi
"Produk tradisional merupakan produk asuransi dimana kebijakan investasi sepenuhnya dikelola dan diatur oleh perusahaan. Kelemahan produk asuransi tradisional adalah tidak adanya garansi mengenai besar jumlah pengembalian dari hasil investasi perusahaan asuransi. Penulis mencoba menganalisa besar premi dan manfaat dari produk asuransi jiwa dwiguna dengan pendekatan metode Annual Ratchet. Metode Annual Ratchet memberikan batasan yaitu batas bawah (floor) dan batas atas (cap) terhadap pengembalian suatu investasi. Besar pengembalian akan digaransi sesuai dengan range batas bawah dan batas atas yang telah ditetapkan. Metode Annual Ratchet terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Simple Ratchet dan Compound Ratchet. Metode ini dibedakan menurut cara pengakumulasian dari hasil investasi.
Metode Annual Ratchet adalah pengembangan dari metode point to point dimana terdapat nilai garansi berupa tingkat partisipasi dari hasil investasi. Nilai garansi tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menghitung besar premi dan manfaat asuransi yang akan diberikan pada akhir suatu periode asuransi. Pendekatan dengan metode Compound Ratchet memberikan tingkat partisipasi dan manfaat pertanggungan yang lebih besar dibandingkan dengan metode Simple Ratchet. Besarnya manfaat uang pertanggungan dan tingkat partisipasi dipengaruhi oleh jumlah premi dan usia tertanggung.
Traditional insurance product is a product where investment portfolio fully managed and administered by insurer. The weakness of traditional insurance product is no guarantee on investment return. The author tries to analyze premiums and benefits from endowment life insurance products with Annual Ratchet method. Ratchet Annual methods provide restrictions that the lower limit (floor) and the upper limit (cap) against the return on an investment. Return on investment shall be warranted within the range of the lower and upper limits which have been set previously. Annual Ratchet method is divided into 2 (two) types, namely Simple Ratchet and Compound Ratchet. The difference between those two is on how accumulation of investment being set. Annual Ratchet method is developed from point to point method. Annual Ratchet provides guarantee of participation rate from investment. The guarantee value will then be used to calculate premiums and insurance benefits. Benefits will be provided at the end of the insurance period. Sum assured calculated by using Compound Ratchet give higher participation rate and benefits compare to Simple Ratchet. Amount of premium and age of insured determine how much sum assured benefit and participation rate customer can receive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sisca Samin
"Risk Based Capital (RBC) merupakan ukuran tingkat kesehatan perusahaan asuransi. Seiring dengan diberlakukannya standar akutansi kontrak asuransi yang baru, IFRS 17, pada tahun 2025, perusahaan asuransi diharapkan untuk menyesuaikan prosedur pelaporan mereka. Penerapan IFRS 17 akan mempengaruhi pencatatan dan pelaporan kontrak asurans, yang secara tidak langsung dapat berdampak pada perhitungan RBC. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penerapan standar baru ini pada perubahan liabilitas kontrak asuransi pada perusahaan asuransi jiwa dan bagaimana dampaknya pada rasio solvabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada suatu perusahaan asuransi jiwa besar di Indonesia. Objek penelitian meliputi produk tradisional, asuransi kesehatan dan unit link. Hasil studi kasus kemudian divalidasi dengan wawancara pada kepala aktuaria atau akuntansi lima perusahaan asuransi jiwa lainnya. Temuan kami menunjukkan liabilitas kontrak asuransi tradisional lebih besar, sebaliknya liabilitas dari produk unit link lebih kecil dari sebelumnya, namum pada asuransi kesehatan jangka pendek tidak signifikan berubah sehingga dapat diabaikan. Perubahan pada liabilitas kontrak asuransi lebih besar dibandingkan sebelumnya, sedangkan pada liabilitas kontrak asuransi unit link lebih kecil. Perubahan liabilitas kontrak asuransi ini akan berdampak pada pencapaian RBC walaupun standar ini tidak mengubah risiko bisnis perusahaan asuransi. Kami merekomendasikan regulator untuk menyesuaiankan perhitungan RBC. Tujuan penyesuaian untuk memastikan laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan adil mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan persyaratan solvabilitas secara akurat mencerminkan risiko dan posisi keuangan perusahaan asuransi.
Risk Based Capital (RBC) is a measure of the health of an insurance company. As the new insurance contract accounting standard, IFRS 17, comes into effect in 2025, insurance companies are expected to adjust their reporting procedures. The implementation of IFRS 17 will affect the recording and reporting of insurance contracts, which may indirectly impact the calculation of RBC. This article aims to evaluate the impact of the implementation of this new standard on changes in insurance contract liabilities in life insurance companies and how it impacts the solvency ratio. The research method used is a case study of a large life insurance company in Indonesia. The research object includes traditional products, health insurance and unit link. The results of the case study were then validated by interviewing the heads of actuarial or accounting of five other life insurance companies. Our findings show that the liabilities of traditional insurance contracts are larger, while the liabilities of unit-linked products are smaller than before, but the short-term health insurance has not significantly changed so it can be ignored. The changes in insurance contract liabilities are larger than before, while those in unit-linked insurance contract liabilities are smaller. These changes in insurance contract liabilities will have an impact on the achievement of RBC even though this standard does not change the business risk of insurance companies. We recommend the regulator to adjust the RBC calculation. The purpose of the adjustment is to ensure that the financial statements provide a true and fair picture of the financial health of insurance companies and solvency requirements accurately reflect the risks and financial position of insurance companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tazkiya An Nafs
"Tulisan ini menganalisis bagaimana pembaruan atas regulasi dan pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) dalam memberikan perlindungan hukum yang lebih baik terhadap tertanggung dan mereduksi sengketa yang timbul antara tertanggung dengan penanggung. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. PAYDI merupakan produk asuransi yang memiliki dua manfaat, selain mendapat manfaat proteksi terdapat juga manfaat investasi yang banyak ditawarkan oleh Perusahaan Asuransi, PAYDI tergolong sebagai asuransi modern karena mangaitkan antara Asuransi dan Investasi. Pada praktiknya terdapat permasalahan pada sektor asuransi di Indonesia, khususnya PAYDI. Penyebabnya, yakni banyak perusahaan asuransi yang bermasalah dalam hal pelayanan kepada Tertanggung, agen asuransi sering menjanjikan hasil investasi yang menguntungkan tanpa menjelaskan resiko yang akan diperoleh ketika melakukan pembelian PAYDI. untuk meningkatkan perlindungan terhadap tertanggung OJK menerbitkan Surat Edaran OJK No.5 tahun 2022 tentang PAYDI, namun kedudukan Surat Edaran tidak memberikan pelindungan hukum, sehingga diterbitkan beberapa POJK yang memuat isi dari OJK sehingga memberikan perlindungan hukum yang lebih baik terhadap tertanggung. Ruglasi terbaru mengenai PAYDI sudah mereduksi sengketa PAYDI namun,penurunan tersebut belum sepenuhnya turun secara signifikan
This article examines the recent updates in the regulations and supervision by the Financial Services Authority (OJK) concerning Investment-Linked Insurance Products (PAYDI) to provide enhanced legal protection for policyholders and reduce disputes between policyholders and insurers. The Study employs a doctrinal research methodology. PAYDI is an insurance product that offers dual benefits: protection and investment returns, and it is widely marketed by insurance companies. It is considered a modern type of insurance due to its integration of insurance and investment elements. However, in practice, the Indonesian insurance sector, particularly PAYDI, faces several challenges. One of the primary issues is that many insurance companies encounter difficulties in delivering satisfactory service to policyholders. Insurance agents frequently promise attractive investment returns without fully explaining the associated risks of purchasing PAYDI. To improve protection for policyholders the OJK issued Circular Letter No. 5 of 2022 regarding PAYDI. However, the legal status of this Circular Letter does not offer comprehensive legal protection, prompting the issuance of several OJK Regulation (POJK) that incorporate the provision of the circular, thus providing better legal safeguards for policyholders. While the latest regulatory developments on PAYDI have contributed to a reduction in disputes, the decrease has not yet reached a significant level."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sergio Fadjar
"Dalam perjanjian kontrak asuransi, dapat ditentukan ganti rugi dan premi, sedemikian sehingga dicapai titik tengah yaitu tidak ada salah satu pihak yang lebih diuntungkan maupun lebih dirugikan. Kontrak asuransi Pareto-optimal adalah kontrak asuransi di mana tidak ada kontrak lain yang menguntungkan kedua pihak dibandingkan kontrak tersebut. Karena terdapat dua pihak yang diuntungkan, maka disebut konsep Pareto-optimal bilateral. Batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah biaya minimum dan anggaran premi. Untuk menghitung besar risiko yang dihadapi pihak tertanggung dan penanggung setelah menyetujui kontrak asuransi Pareto-optimal, digunakan ukuran risiko Tail Value at Risk (TVaR). TVaR digunakan karena merupakan salah satu ukuran risiko yang memenuhi sifat koherensi (coherent), di mana sifat ini mendukung adanya diversifikasi antar risiko dan mengurangi paparan akan ketidakpastian model. Di akhir penelitian, dilakukan implementasi konsep Pareto-optimal untuk kontrak asuransi dengan ukuran risiko TVaR dan ditemukan premi dan ganti rugi optimal. Selain itu, hasil yang didapat menunjukkan bahwa perubahan anggaran premi berbanding lurus dengan ganti rugi dan premi Pareto-optimal yang didapat, sebaliknya biaya minimum tidak terlalu berpengaruh pada premi dan ganti rugi Pareto-optimal yang didapat.
In an insurance contract agreement, indemnity and premiums can be determined, so that a middle point is reached, namely that no one party is more benefited or more disadvantaged. A Pareto-optimal insurance contract is an insurance contract in which no other contract which benefits both parties over Pareto-optimal contract. Because there are two parties who benefit, it is called the bilateral Pareto-optimal. The limitations used in this study are the minimum cost and premium budget. To calculate the amount of risk faced by the insured and the insurer after agreeing to a Pareto-optimal insurance contract, the risk measure Tail Value at Risk (TVaR) is used. TVaR is used because it is a risk measure that meets the nature of coherence, where this property supports diversification between risks and reduces exposure to model uncertainty. At the end of the study, the Pareto-optimal concept was implemented for insurance contracts with a TVaR risk measure and found the optimal premium and compensation. In addition, the results obtained show that the change in the premium budget is directly proportional to the Pareto-optimal compensation and premium obtained, on the other hand the minimum cost does not have much effect on the Pareto-optimal premium and compensation obtained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maria T. A. Dewi
"Salah satu masalah penting pada pemanfaatan asuransi jiwa adalah penentuan premi netto tunggal. Premi netto tunggal asuransi jiwa ditentukan dengan menggunakan pendekatan statistika mengenai konsep ekspektasi, yang berkaitan dengan distribusi variable random waktu hidup yang diharapkan dicapai status. Distribusi-variabel random ini meliputi penentuan fungsi variabel random, fungsi probabilitas atau fungsi probabilitas densitas variabel random bersangkutan. Terhadap keperluan akan fungsi yang dimaksud, melalui pendekatan statistika mengenai karakteristik distribusi probabilitas, berkaitan dengan variabel random waktu hidup yang diharapkan dicapai status, model fungsi asuransi jiwa untuk penentuan preminetto tunggal ditentukan berdasarkan pengembangan konsep distribusi kehidupan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tayler, H. Hosking
London: Sir Isaac Pitman & Sons, 1956
368.32 TAY l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wheeler, Walter J.
New York: McGraw-Hill, 1940
368.32 WHE s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Angela Patricia H.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S23905
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library