NOVEL PEMENANG PENGHARGAAN AKUTAGAWA KE-164 Akari amat sangat terpesona oleh Ueno Masaki, salah satu anggota grup populer mazama-ZA. Melalui blog yang ditulisnya dengan mendetail, ia berusaha menganalisis setiap gerak-gerik Masaki agar bisa menyelami setiap sisi kehidupan pemuda itu. Baginya, Masaki bukan sekadar idola, melainkan jangkar di tengah lautan ketidakpastian. Siapa sangka, di balik sosok penggemar yang penuh dedikasi ini, bersembunyi seorang remaja canggung yang tidak memiliki semangat untuk menjalani hidup. Dunia Akari terguncang ketika kabar mengenai Masaki yang memukul penggemar viral di media sosial. Seiring reputasi Masaki yang kian memburuk, hidup Akari pun ikut hancur. Namun, alih-alih mencari cara melepaskan diri demi menyelamatkan kewarasannya, Akari justru semakin terobsesi dengan sang idola. Profil Penulis: Zaky Yamani lahir di Bandung, 27 Juli 1978. Menulis fiksi dan nonfiksi sejak 2003. Karya-karyanya yang sudah terbit bersama Gramedia Pustaka Utama antara lain: Kereta Semar Lembu (2022), buku pertama Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa (2021), Waktu Helena (2020), Pusaran Amuk (2016), dan Bandar (2014). Pada 2021, naskah Kereta Semar Lembu meraih Juara I Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta. Novel yang sama juga meraih Prosa Pilihan Tempo 2022. Sedangkan pada 2023, Kereta Semar Lembu meraih Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pada 2017, Zaky menjalani residensi di Portugal sebagai bagian dari program residensi penulis Indonesia yang diselenggarakan Komite Buku Nasional. Novel Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa adalah hasil dari residensi tersebut, dan dirancang untuk menjadi sebuah trilogi.