Pengelolaan arsip aktif merupakan elemen penting dalam mendukung efektivitas administrasi pemerintahan. Namun, pemahaman pegawai terhadap prosedur pengelolaan arsip masih sering kali bersifat praktis dan belum sepenuhnya sesuai dengan standar kearsipan. Penelitian ini membahas pemahaman dan praktik pegawai dalam pengelolaan arsip aktif di Sekretariat Daerah Kota Depok. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa pemahaman pegawai lebih banyak dibentuk oleh pengalaman kerja sehari-hari, bukan pelatihan formal. Meskipun aplikasi Teman Kerja telah digunakan dalam penciptaan arsip, praktik pemberkasan dan penyimpanan belum sepenuhnya sesuai dengan standar. Akibatnya, proses temu kembali arsip tidak optimal, ruang simpan terbuang, dan penyusutan arsip terhambat. Penelitian merekomendasikan pelatihan dan pengawasan untuk meningkatkan pemahaman kearsipan.

---

The management of active records is a crucial element in supporting the effectiveness of government administration. However, employees' understanding of record management procedures is often based on practical experience and does not fully align with established archival standards. This study examines employees’ understanding and practices in managing active records at the Regional Secretariat of Depok City. The research applies a qualitative case study approach, using in-depth interviews, direct observation, and documentation. Findings show that employees' comprehension is largely shaped by daily work experiences rather than formal training. Although the Teman Kerja application is used for record creation, filing and storage practices are still not fully aligned with archival standards. As a result, retrieval processes are inefficient, storage resources are wasted, and records disposition is hindered. The study recommends structured training and supervision to enhance archival awareness.