Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi (EPU) terhadap Perubahan Strategi (SC) pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020–2024. Selain itu, studi ini menguji apakah Kelonggaran Organisasi dan Kepemilikan (BUMN vs non-BUMN) dapat memoderasi hubungan antara EPU dan SC. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi data panel dan pendekatan model acak (REM), dengan data diperoleh dari Capital IQ Pro dan indeks EPU global. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti signifikan bahwa EPU memengaruhi SC, baik secara langsung maupun melalui moderasi OS dan Ownership. Dengan kata lain, seluruh hipotesis utama dalam penelitian ini tidak dapat didukung oleh data. Temuan ini berbeda dari studi sebelumnya di negara lain, seperti Tiongkok, yang menemukan pengaruh negatif dan signifikan dari EPU terhadap perubahan strategi perusahaan. Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh struktur kelembagaan, karakteristik ekonomi domestik, dan tata kelola perusahaan di Indonesia yang belum sekuat di negara maju. Meskipun variabel independen dan moderasi tidak signifikan, beberapa variabel kontrol seperti Age, Leverage, dan ROA terbukti signifikan dalam menjelaskan kecenderungan perusahaan melakukan perubahan strategi. Hasil ini mengimplikasikan bahwa faktor kebijakan domestik negara lebih dominan dalam memengaruhi perubahan strategi dibandingkan tekanan ketidakpastian kebijakan ekonomi global.
This study aims to examine the effect of Economic Policy Uncertainty (EPU) on Strategic Change (SC) among non-financial firms listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2020–2024. The study also explores whether Organizational Slack (OS) and Ownership (state-owned vs. non-state-owned firms) moderate the relationship between EPU and SC. Using a quantitative approach and panel data regression with a Random Effects Model (REM), the study draws on data from Capital IQ Pro and the global EPU index. The findings reveal no statistically significant evidence that EPU affects SC, either directly or through moderation by OS or Ownership. In other words, all primary hypotheses in this study are not supported by the data. These results contrast with prior studies conducted in countries such as China, where EPU was found to negatively and significantly impact firms' strategic decisions. The divergence may be explained by institutional differences, domestic economic resilience, and governance structures in Indonesia that differ from those in developed economies. Although EPU and its interaction effects were insignificant, several control variables such as Age, Leverage, and Return on Assets (ROA) were found to significantly influence firms' strategic changes. These results suggest that country’s domestic policy may play a more dominant role in shaping strategic decisions than external policy uncertainties in the Indonesian context.