Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keragaman dewan direksi, yang diwakili oleh direktur perempuan dan komisaris independen, terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan diukur menggunakan Return on Asset (ROA). Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014–2023. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi Generalized Least Square (GLS). Variabel independen terdiri dari proporsi direktur perempuan dalam dewan direksi dan proporsi komisaris independen dalam dewan komisaris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi direktur perempuan berpengaruh positif namun tidak signifikan secara statistik terhadap kinerja perusahaan (ROA). Sebaliknya, proporsi komisaris independen ditemukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Temuan ini mengindikasikan bahwa kehadiran komisaris independen merupakan faktor tata kelola yang lebih kuat dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan manufaktur di Indonesia selama periode penelitian, sementara dampak dari keberagaman gender di dewan direksi belum cukup untuk memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik.

---

This study aims to analyze the effect of board diversity, represented by female directors and independent commissioners, on corporate financial performance. Firm performance is measured using Return on Assets (ROA). This research utilizes data from manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2014–2023. The analytical method used in this study is Generalized Least Square (GLS) regression. The independent variables consist of the proportion of female directors on the board of directors and the proportion of independent commissioners on the board of commissioners. The results show that the proportion of female directors has a positive but not statistically significant effect on firm performance (ROA). Conversely, the proportion of independent commissioners is found to have a positive and significant effect on firm performance. These findings indicate that the presence of independent commissioners is a stronger corporate governance factor in enhancing the profitability of manufacturing companies in Indonesia during the study period, while the impact of gender diversity on the board of directors is not yet sufficient to yield a statistically significant influence.