UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Konsep Diri Anak Terlantar yang Tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak: Gambaran dan Upaya Pencapaian (Studi Deskriptif Pada Remaja Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2) = The Self Concept of Abandoned Children Living in a Child Welfare Institution: Description and Efforts Toward Its Development (A Descriptive Study on Adolescents at Putra Utama 2 Child Social Welfare Institution)

Dinda Berliana Dionita; Ni Luh Putu Maitra Agastya, supervisor; Djoemeliarasanti, examiner; Getar Hati, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025)

 Abstrak

Konsep diri merupakan aspek penting dalam perkembangan remaja karena mempengaruhi identitas, kesejahteraan psikologis, serta interaksi sosial remaja. Anak terlantar yang tinggal di panti sosial asuhan anak (PSAA) memiliki kondisi yang berbeda dengan anak yang tumbuh dari pengasuhan keluarga karena keterbatasan peran keluarga dan lingkungan yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep diri anak terlantar yang tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2 dan menggambarkan upaya apa yang dilakukan lembaga dalam pembentukan konsep diri tersebut.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pemilihan informan purposive sampling dan pengumpulan data melalui wawancara kepada lima anak usia 15-18 tahun yang sejak usia dini tinggal di PSAA, kepala satuan pelayanan pembinaan, pekerja sosial, serta tiga pengasuh. Temuan data dianalisis menggunakan pendekatan thematic analysis dan dipetakan ke dalam tiga dimensi konsep diri Calhoun & Acocella (1990), yaitu pengetahuan diri, harapan diri, dan penilaian diri. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak terlantar yang tinggal di PSAA Putra Utama 2 memiliki gambaran konsep diri yang berkembang positif. Anak mampu mengenali identitas dan karakteristik pribadinya, memahami kemampuan dan kekurangan diri, memiliki harapan tentang masa depan dan cita-cita meskipun masih terdapat aspirasi yang belum realistis pada sebagian anak. Penilaian diri terhadap diri terlihat dari rasa percaya diri, rasa berharga, dan penerimaan terhadap kondisi sebagai anak panti. Dalam proses pembentukan konsep diri anak, PSAA Putra Utama 2 melakukan pemantauan perkembangan anak, penggalian minat dan potensi, program pembinaan, penanaman nilai kepada anak, serta pembinaan relasi emosional antara anak dan pengasuh serta pekerja sosial. Dapat disimpulkan bahwa PSAA memadukan pendekatan kelembagaan dan relasional dalam membentuk konsep diri anak. Konsep diri anak juga terbentuk melalui pengalaman tinggal jangka panjang di PSAA dan pengasuhan yang membangun makna diri secara reflektif. Oleh karena itu, diperlukannya penguatan pendampingan individual secara konsisten, kejelasan peran pengasuh, dan peningkatan kapasitas layanan psikososial agar seluruh anak dapat tumbuh dengan konsep diri yang berkembang positif.

Self-concept is a crucial aspect of adolescent development as it influences identity, psychological well-being, and social interactions. Abandoned children living in child care institutions (PSAA) experience different conditions compared to those raised in family environments, due to limited role of the family and the absence of a stable environment. This study aims to describe the self-concept of abandoned children residing in the Putra Utama 2 Child Care Institution and explore the efforts made by the institution in the shaping that self-concept. The research employed a descriptive qualitative approach with purposive sampling. Data collected through interviews with five children aged 15-18 wh had lived in the institution since early childhood, aling with the head of the development service unit, institutionalized adolescents, the head of the development service unit, a social worker, and three caregivers. The finding were analyzed using thematic analysis and were mapped into the three dimensions of self-concept as proposed by Calhoun & Acocella (1990): self-knowledge, self-expectation, and self-evaluation. The findings indicate that the abandoned children in Putra Utama 2 Child Care Institution generally exhibit a positively developing self-concept. They are able to recognize their identities and personal characteristics, understand their strengths and weaknesses, and express hopes and aspirations for the future, although some hold unrealistic goals. Their self-evaluation is marked by confidence, self-worth, and acceptance of their condition as institutionalized children. In fostering self-concept, Putra Utama 2 Child Care Institution implements developmental monitoring, explores interests and potential, value-based education, skill development programs, and fostering emotional bonds between children, caregivers and social workers. It can be concluded that the institution combines both structural and relational approaches in shaping children’s self-concept. Children’s self-concept is also formed through long-term experiences within the institution and reflective caregiving that helps them construct personal meaning. Therefore, consistent individual monitoring, clearly defined caregiver roles, and enhanced psychosocial services are essential to support all children in developing a healthy and adaptive self-concept.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Faisa Nazhimah.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ida rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 114 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-25-55520229 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920572952
Cover