Kelahiran prematur merupakan penyebab kematian neonatal ketiga terbanyak di Indonesia. Kelahiran prematur dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas neonatal/bayi sehingga dapat berdampak pada indikator kesehatan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kelahiran prematur di wilayah perkotaan dan perdesaan Indonesia. Data berasal dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 dengan menggunakan desain studi potong lintang. Sampel penelitian ini adalah perempuan umur 10-54 tahun yang pernah kawin, mempunyai pengalaman reproduksi dalam kurun waktu lima tahun terakhir untuk anak terakhir dengan total sampel 32.288 responden. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik ganda dalam analisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan kelahiran prematur di wilayah perkotaan dan pedesaan yaitu, kunjungan ANC, kehamilan kembar, hipertensi, dan perdarahan antepartum. Usia, ibu, ketuban pecah dini, dan metode persalinan hanya berhubungan di wilayah perkotaan, sedangkan plasenta previa hanya berhubungan di wilayah perdesaan. Kehamilan kembar menjadi variabel yang berhubungan paling dominan dengan kelahiran prematur di wilayah perkotaan dan perdesaan Indonesia
Preterm birth is the third leading cause of neonatal mortality in Indonesia. It significantly contributes to neonatal morbidity and mortality, thereby affecting the overall health indicators of the country. This study aims to identify the determinants of preterm birth in urban and rural areas of Indonesia. The data were obtained from the 2023 Indonesian Health Survey using a cross-sectional study design. The study sample consisted of 32,288 ever-married women aged 10–54 years who had given birth in the last five years. Data were analyzed using chi-square tests and multivariable logistic regression. The results showed that antenatal care (ANC) visits, multiple pregnancies, hypertension, and antepartum hemorrhage were significant determinants of preterm birth in both urban and rural areas. Maternal age, premature rupture of membranes, and mode of delivery were only associated with preterm birth in urban areas, while placenta previa was only significant in rural areas. Multiple pregnancies were the most dominant factor associated with preterm birth in both settings.