Penelitian ini ingin memahami tentang kondisi praksis pendidikan multikultural di lingkungan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Beberapa studi sebelumnya telah berpendapat bahwa kondisi praksis pendidikan multikultural di Indonesia dan di beberapa negara lainnya yang memiliki karakteristik multikultural serupa seperti Indonesia, masih jauh dari kata baik dan efektif. Pada dasarnya, penulis setuju dengan hasil temuan dari studi-studi tersebut. Namun menurut penulis, studi-studi tersebut belum membahas secara lebih lanjut mengenai peran dari lima dimensi yang ada pada teori pendidikan multikultural. Padahal, pembahasan mengenai hal tersebut sangatlah penting, khususnya dalam menggambarkan kondisi praksis pendidikan multikultural di sebuah institusi pendidikan. Oleh sebab itu, penelitian kali ini berusaha untuk mengisi celah kekosongan tersebut. Lebih lanjut, sejalan dengan argumen sebelumnya maka beberapa pernyataan tesis dari penelitian ini adalah pertama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta telah melaksanakan praksis pendidikan multikultural baik melalui pendekatan kurikulum formal maupun melalui pendekatan kurikulum tersembunyi. Kedua, kondisi dari pelaksanaan praksis pendidikan multikultural tersebut dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan teori Pendidikan Multikultural milik Banks. Data dalam penelitian kali ini diperoleh melalui studi literatur, studi dokumen, kegiatan observasi lapangan, dan wawancara mendalam dengan sejumlah dosen dan mahasiswa yang berasal dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta.
This research aims to understand the multicultural education praxis at Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Some of the previous studies have argued that the multicultural education praxis in Indonesia and in some other countries with similar multicultural characteristics as Indonesia is far from good and effective. Essentially, the author agrees with the findings of these studies. Nevertheless, according to the author, these studies have not further discussed the five dimensions’ role in the theory of multicultural education. In fact, the discussion on this matter is very important, especially in describing the conditions of multicultural education praxis in an educational institution. Thus, this research attempts to fill the gap. Furthermore, in line with the previous argument, some thesis statements from this research are first, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta has implemented multicultural education praxis both through the formal curriculum approach and through the hidden curriculum approach. Second, the conditions of the praxis implementation of multicultural education can be further analyzed by using Banks’ Multicultural Education theory. The data in this research was obtained through literature studies, document studies, field observation activities, and in-depth interviews with a number of lecturers and students from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta.