Biji delima yang sering dianggap sebagai produk sampingan agroindustri, menyumbang sekitar 10–20% dari berat total buah. Meskipun demikian, biji delima memiliki potensi besar karena kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat, salah satunya minyak yang kaya akan asam punisat mencapai 70%, sebuah isomer dari asam α-linolenat. Estimasi parameter dalam proses ekstraksi asam lemak dari biji delima dengan CO₂ superkritis, yaitu difusivitas efektif (De), koefisien perpindahan antarfasa fluida-padat (kf), serta kelarutan jenuh (Cₛₐₜ) dan konsentrasi awal di martiks padat (q₀) telah berhasil dihitung dengan menggunakan model inti menyusut, dengan nilai AARD sebesar 3,13%. Model inti menyusut ini digunakan untuk menggambarkan proses ekstraksi di mana intinya menyusut seiring dengan berjalannya waktu karena ekstraksi asam lemak. Model ini menggabungkan difusi dan perpindahan massa antara fluida CO₂ dan biji delima. Proses ini dianalisis pada temperatur 40°C, 50°C, dan 60°C dengan tekanan 240 bar, 280 bar, dan 320 bar. Pada model ini, pelepasan asam lemak dari partikel biji delima dihitung menggunakan program FlexPDE Lite 6.51. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi solut dalam matriks padat adalah 2700 kg/m³, dan pada tekanan 320 bar dan suhu 60°C, diperoleh nilai De sebesar 4.74 × 10⁻¹⁰ m²/s, kf sebesar 9.9 × 10⁻⁵ m/s, serta Cₛₐₜ sebesar 7.66 g/kg CO₂, yang menunjukkan bahwa kondisi ini menghasilkan yield terbaik dalam proses ekstraksi biji delima dengan menggunakan CO₂ superkritis.

---

Pomegranate seeds, often considered as an agroindustrial byproduct, constitute around 10-20% of the total fruit weight. Despite this, pomegranate seeds have great potential due to the presence of beneficial bioactive compounds, one of which is oil rich in punicic acid, reaching 70%, an isomer of α-linolenic acid. The estimation of parameters in the process of extracting fatty acids from pomegranate seeds using supercritical CO₂, namely effective diffusivity (De), fluid-solid interphase mass transfer coefficient (kf), as well as solubility at saturation (Cₛₐₜ) and initial concentration in the solid matrix (q₀), has been successfully calculated using a shrinking core model with AARD 3.13%. The shrinking core model is applied to describe the extraction process, where the core shrinks over time due to the extraction of fatty acids. This model incorporates diffusion and mass transfer between CO₂ fluid and pomegranate seeds. The process was analyzed at temperatures of 40°C, 50°C, and 60°C with pressures of 240 bar, 280 bar, and 320 bar. In this model, the release of fatty acids from the pomegranate seed particles was calculated using FlexPDE Lite 6.51 software. The results show that the solut concentration in the solid matrix is 2700 kg/m³, and at 320 bar pressure and 60°C temperature, the values of De, kf, and Cₛₐₜ were found to be 4.74 × 10⁻¹⁰ m²/s, 9.9 × 10⁻⁵ m/s, and 7.66 g/kg CO₂, respectively, indicating that these conditions result in the highest yield in the supercritical CO₂ extraction process of pomegranate seeds.