Kinerja mutu merupakan salah satu indikator utama dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi, terutama pada pekerjaan struktur atas yang memiliki tingkat kompleksitas dan risiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Work Breakdown Structure (WBS) berbasis risiko pada pekerjaan struktur atas proyek pembangunan Gedung Rusunawa sebagai strategi peningkatan mutu. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, wawancara ahli, dan penyebaran kuesioner kepada praktisi konstruksi. Penelitian ini mengidentifikasi struktur WBS hingga level aktivitas dan sumber daya, serta mengelompokkan pekerjaan ke dalam struktur atas dan atap yang terdiri dari sembilan paket pekerjaan. Dari pemetaan terhadap pekerjaan struktur atas, dihasilkan 24 variabel risiko yang dianalisis secara kualitatif berdasarkan skala frekuensi dan dampak. Analisis menunjukkan bahwa terdapat empat risiko dominan yang paling memengaruhi kinerja mutu, yaitu: (1) pemasangan tidak sesuai spesifikasi atau gambar rencana, (2) kualitas tenaga kerja tidak sesuai, (3) mutu material tidak sesuai spesifikasi, dan (4) kesalahan dalam pengerjaan. Sebagai respons terhadap risiko-risiko tersebut, disusun tindakan preventif dan korektif yang kemudian diintegrasikan ke dalam struktur WBS. Langkah ini menjadi dasar dalam pengembangan WBS berbasis risiko, sehingga struktur WBS tidak hanya berfungsi sebagai alat perencana, tetapi juga sebagai instrumen pengendalian mutu proyek.

---

Quality performance is one of the key indicators in determining the success of a construction project, especially in superstructure work, which involves high levels of complexity and risk. This research aims to develop a risk-based Work Breakdown Structure (WBS) for the superstructure work of the Rusunawa building construction project as a strategy to enhance quality performance. The methods employed include literature studies, expert interviews, and questionnaires distributed to construction practitioners. The study identifies a WBS down to the activity and resource levels and categorizes work into superstructure and roofing components, consisting of nine work packages. From the mapping of superstructure work, 24 risk variables were identified and analyzed qualitatively based on frequency and impact scales. The analysis revealed four dominant risks with the greatest influence on quality performance: (1) non-compliance with specifications or design drawings, (2) inadequate labor quality, (3) substandard material quality, and (4) workmanship errors. In response to these risks, preventive and corrective actions were formulated and integrated into the WBS structure. This approach forms the foundation for a risk-based WBS, thereby positioning the WBS not only as a planning tool but also as an instrument for quality control in construction projects.