Dalam beberapa tahun terakhir, layanan Online Food Delivery (OFD) telah mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia, dan menjadi tren khususnya di wilayah perkotaan seperti Jakarta dan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi timbulan sampah dan jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas OFD, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data primer dari 30 responden selama 10 minggu, ser ta data sekunder dari literatur dan jurnal relevan. Data yang dikumpulkan mencakup frekuensi pemesanan, jenis dan berat sampah kemasan serta makanan, serta data jarak tempuh pengantaran untuk menghitung jejak karbon transportasi. Hasil menunjukkan bahwa jenis sampah paling dominan adalah karton/kertas (50%) diikuti oleh plastik (16%), dan bahwa puncak timbulan terjadi pada awal bulan dan waktu gajian. Estimasi emisi karbon dari transportasi dan kemasan menunjukkan kontribusi signifikan terhadap jejak karbon individu. Hasil perhitungan menunjukkan total Jejak karbon dari layanan order food online adalah sebesar 17783,91776 g CO2-eq dari keseluruhan aktivitas narasumber. Faktor yang paling memengaruhi besarnya total orderan adalah variabel pengeluaran bulanan. Faktor dengan korelasi tinggi dan sangat signifikan adalah variabel jumlah anggota keluarga yang dapat memengaruhi jumlah total sampah yang dihasilkan. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan sampah dan strategi pengurangan jejak karbon pada sektor layanan makanan daring.
In recent years, Online Food Delivery (OFD) services have experienced rapid growth in Indonesia and have become a prominent trend, especially in urban areas such as Jakarta and Depok. This study aims to estimate the amount of waste and carbon footprint generated from OFD activities, while also analyzing the key contributing factors. A quantitative research approach was used, combining primary data collected from 30 respondents over a period of 10 weeks with relevant secondary data from literature and journals. The collected data includes order frequency, types and weights of packaging and food waste, as well as delivery distances used to calculate transportation-related carbon emissions. The findings reveal that the most common type of waste is paper/cardboard (50%), followed by plastic (16%). Waste generation peaks typically occurred at the beginning of the month and around payday. Carbon emission estimates from both transportation and packaging show a significant contribution to individual carbon footprints. The total calculated carbon footprint from online food ordering activities amounted to 17,783.92 g CO2-eq. Among the influencing factors, monthly expenditure had the strongest effect on total orders, while the number of household members showed a highly significant correlation with the amount of waste produced. This study highlights the importance of effective waste management and the development of strategies to reduce the carbon footprint within the online food service sector.