Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi dan karakterisasi bakteri Carbapenem-resistant Acinetobacter baumanii (CRAB) pada air limbah yang berasal dari IPAL Komunal dan IPAL Puskesmas di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta. Penelitian ini juga menghitung efisiensi pengolahan IPAL Komunal dan IPAL Puskesmas dalam mengurangi konsentrasi bakteri CRAB menggunakan sampel air limbah yang diambil dari titik inlet dan titik outlet masing-masing IPAL. Penelitian dilakukan dengan metode fenotipik dan metode genotipik untuk karakterisasi gen carbapenemase, yaitu blaOXA-23-like, blaOXA-24-like, blaOXA-48, blaNDM-1, blaIMP-1, blaVIM, dan blaKPC. Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi bakteri CRAB presumtif pada titik inlet IPAL berada pada rentang 1,06 ×105 CFU/100 mL hingga 2,8 ×107 CFU/100 mL dan menurun pada titik outlet IPAL menjadi 0 CFU/100 mL hingga 3,92 ×105 CFU/100 mL. Efisiensi penyisihan bakteri CRAB presumtif pada berbagai lokasi IPAL tersebut berkisar antara 19,811% hingga 100%. Gen yang memiliki prevalensi hingga 100% dan secara konsisten terdeteksi pada titik inlet dan titik outlet IPAL yaitu gen blaOXA-48, blaOXA-23-like, blaOXA-24-like, dan blaVIM. Terdeteksinya gen carbapenemase tersebut mengindikasikan potensi keberadaan bakteri pembawa gen resistensi di dalam komunitas lokal yang dapat menjadi tantangan besar dalam pengendalian AMR. Diperlukan suatu solusi yang efektif untuk meningkatkan efektivitas IPAL dalam mengeliminasi bakteri CRAB seperti penambahan unit desinfeksi dengan ultraviolet atau penambahan unit ultrafiltration dalam IPAL dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran bakteri tersebut ke lingkungan dan manusia.

---

This study aimed to analyse the prevalence and characterization of bacterium Carbapenem-resistant Acinetobacter baumanii (CRAB) in wastewater originating from communal WWTPs and public health centre (Puskesmas) WWTPs in District Cempaka Putih, Jakarta. The study also assessed the treatment efficiency of both communal and Puskesmas WWTPs in reducing the concentration of bacterium CRAB by using wastewater samples collected from the inlet and outlet points of each WWTP. The research employed both phenotypic and genotypic methods to characterize the presence of carbapenemase genes, specifically genes blaOXA-23-like, blaOXA-24-like, blaOXA-48, blaNDM-1, blaIMP-1, blaVIM, and blaKPC. Based on the research findings, the concentration of presumptive CRAB bacteria at the WWTP inlet ranged from 1,06 ×105 CFU/100 mL to 2,8 ×107 CFU/100 mL, and decreased at the WWTP outlet to a range of 0 CFU/100 mL to 3,92 ×105 CFU/100 mL. The removal efficiency of presumptive CRAB bacteria across various locations in the WWTP ranged from 19.811% to 100%. Genes with up to 100% prevalence and consistently detected at both the inlet and outlet points were blaOXA-48, blaOXA-23-like, blaOXA-24-like, and blaVIM. The detection of these carbapenemase genes indicates the potential presence of bacteria carrying resistance genes within the local community, which may pose a significant challenge in controlling AMR. An effective solution is required to enhance the performance of WWTPs in eliminating bacterium CRAB. This could involve the addition of disinfection units using ultraviolet light or the integration of ultrafiltration units in the WWTP systems to prevent the spread of these bacteria to the environment and human populations.