Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rencana pendirian Kawasan Daur Ulang Berikat (KDUB) sebagai upaya strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam mendukung transisi menuju ekonomi sirkular di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan pengelolaan limbah, KDUB diharapkan mampu mengoptimalkan proses daur ulang, meningkatkan nilai tambah produk, serta mengurangi dampak lingkungan negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis regulasi, wawancara dengan pemangku kepentingan, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan potensi besar KDUB dalam mendukung keberlanjutan ekonomi, namun terdapat tantangan seperti kurangnya regulasi teknis, risiko penyalahgunaan fasilitas, dan kebutuhan insentif fiskal yang lebih menarik. Kesimpulannya, DJBC perlu merumuskan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi untuk memastikan keberhasilan implementasi KDUB serta mencapai tujuan ekonomi sirkular.

---

This research aims to analyze the establishment plan of Bonded Recycling Zones (KDUB) as a strategic initiative of the Directorate General of Customs and Excise (DJBC) to support Indonesia's transition towards a circular economy. With increasing awareness of sustainability and waste management, KDUB is expected to optimize recycling processes, enhance product value, and reduce environmental impacts. This study employs a qualitative approach through regulatory analysis, stakeholder interviews, and literature review. The findings highlight KDUB's significant potential for economic sustainability, yet challenges such as lack of technical regulations, risks of facility misuse, and the need for more attractive fiscal incentives remain. The study concludes that DJBC must formulate comprehensive and integrated policies to ensure the successful implementation of KDUB and achieve circular economy goals.