UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perbuatan Melawan Hukum Dalam Pembuatan Akta Pemisahan Harta Bersama Yang Merugikan Salah Satu Pihak (Studi Putusan Pengadilan Negeri Cirebon Nomor 83/PDT.G/2022/PN CBN jo. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 781/PDT/2023/PT BDG) = Unlawful Acts in the Making of a Deed of Separation of Joint Property Harming One of the Parties (Study of the Decision of the Cirebon District Court Number 83/Pdt.G/2022/PN Cbn jo. Bandung High Court Decision Number 781/Pdt/2023/PT Bdg)

Shella Maureen Wijaya; Gemala Dewi, supervisor; Farida Prihatini, supervisor; Yuli Indrawati, examiner; Wirdyaningsih, examiner (Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025)

 Abstrak

Pembagian harta bersama dapat dilakukan dengan kesepakatan, baik melalui akta bawah tangan maupun akta notariil. Terdapat kasus adanya perbuatan melawan hukum dalam pembuatan akta pemisahan harta bersama dengan akta notariil. Pada kasus, Penggugat (mantan istri) diminta oleh Tergugat I (mantan suami) untuk menandatangani lembaran kosong yang dijadikan dasar untuk membuat akta pemisahan harta bersama oleh Tergugat II (Notaris). Hal ini menyebabkan kerugian bagi Penggugat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan akibat pembuatan akta pemisahan harta bersama tanpa adanya persetujuan dari salah satu pihak dan akibat hukum terhadap akta pemisahan harta bersama yang dibuat dengan perbuatan melawan hukum dalam Putusan Nomor 83/Pdt.G/2022/PN Cbn jo. Putusan Nomor 781/Pdt/2023/PT Bdg. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian doktrinal dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan adalah perlindungan hukum represif secara perdata dan pidana bagi Tergugat I dan Tergugat II serta sanksi administratif bagi Tergugat II. Perlindungan hukum represif pada putusan adalah dengan pengembalian hak Penggugat atas setengah bagian harta bersama yang dibebankan kepada Tergugat I dan ganti kerugian imateriil yang dibebankan kepada Tergugat I dan Tergugat II. Sanksi pidana yang dapat dikenakan adalah Pasal 378 KUHP mengenai penipuan. Notaris yang melakukan perbuatan melawan hukum dalam pembuatan akta autentik dapat dikenakan sanksi administratif sesuai dengan Pasal 16 ayat (11) jo. Pasal 44 UUJN jo. Permenkumham Nomor 61 Tahun 2016 Pasal 5 ayat (1) huruf b. Akibat hukum adanya perbuatan melawan hukum dalam pembuatan akta pemisahan harta bersama melalui akta Notaris adalah akta tersebut batal demi hukum sehingga tidak memiliki kekuatan mengikat.

The division of joint property can be done by agreement, either through an underhand deed or a notarial deed. There is a case of unlawful conduct in the making of a deed of separation of joint property by notarial deed. In the case, the Plaintiff (former wife) was asked by Defendant I (former husband) to sign a blank sheet which was used as the basis for making a deed of separation of joint property by Defendant II (Notary). This caused a loss to the Plaintiff. Therefore, this research aims to analyze the legal protection for the injured party due to the making of a deed of separation of joint property without the consent of one of the parties and the legal consequences of the deed of separation of joint property made by unlawful acts in Decision Number 83/Pdt.G/2022/PN Cbn jo. Decision Number 781/Pdt/2023/PT Bdg. This research uses a form of doctrinal research using secondary data collected using literature study. The results of the research can be concluded that legal protection for the injured party is civil and criminal repressive legal protection for Defendant I and Defendant II as well as administrative sanctions for Defendant II. Repressive legal protection in the decision is the return of the Plaintiff's right to half of the joint property charged to Defendant I and immaterial compensation charged to Defendant I and Defendant II. Criminal sanctions that can be imposed are Article 378 of the Criminal Code regarding fraud. Notaries who commit unlawful acts in the making of authentic deeds may be subject to administrative sanctions in accordance with Article 16 paragraph (1) letter m, Article 16 paragraph (11) jo Article 44 of UUJN. The legal consequences of unlawful acts in the making of a deed of separation of joint property through a Notary deed are that the deed is null and void so that it does not have binding force.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Shella Maureen Wijaya.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xv, 83 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-25-63329277 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920567048
Cover