Penelitian ini membahas partisipasi politik mahasiswa Jepang dengan merefleksikan pengalaman peneliti sendiri. Dengan menggunakan konsep orientalisme Edward Said dan pendekatan etnografi reflektif, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap apatis dan pandangan konservatif politik dapat mempengaruhi gerakan mahasiswa Jepang. Pada bulan Oktober 2023, Israel memulai pengeboman terhadap Jalur Gaza. Pada saat itu, peneliti berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar di Universitas Kyushu dekat Fukuoka, Jepang dan melihat banyaknya jumlah korban jiwa, peneliti menghadiri dua demonstrasi selama berada di Jepang. Kedua pengalaman tersebut telah memberi perspektif mengenai sikap dan reaksi masyarakat Jepang selama dua waktu yang berbeda ini. Khususnya, sikap dan reaksi para pelajar Jepang yang menjadi subjek utama dalam penelitian ini. Meskipun sikap apatis terhadap hal-hal politik telah menjadi isu yang merajalela di berbagai negara demokratis maju, kalangan mahasiswa Jepang secara khusus menunjukkan sikap yang negatif terhadap isu-isu politik, terutama terhadap isu- isu mengenai Palestina. Penelitian ini berargumen bahwa hal ini disebabkan oleh gagasan yang dimiliki warga Jepang yang sudah terbentuk mengenai Palestina dan Timur Tengah, khususnya tentang Islam. Banyak teman sebaya penulis yang secara pribadi mendukung Palestina, tapi tidak berpartisipasi dalam protes secara publik karena takut dikucilkan secara sosial. Karena pandangan orientalis ini, para mahasiswa Jepang takut terlihat menonjol dan dicap sebagai ekstremis.

---

This research discusses Japanese youth political participation by reflecting upon my own experiences. Using Edward Said’s concept of orientalism and reflective ethnographical approach, in this research aims to see how political apathy and conservative views can affect Japanese youth movements. On October 2023, the state of Israel started its bombardment against the Gaza Strip. During this time, I was participating in a student exchange program in Kyushu University near Fukuoka, Japan and seeing the devastating loss of life, I attended two demonstrations during my time in Japan. Both experiences have given me perspective on people's attitudes and reactions during these two different times. In particular, the attitudes and reactions of Japanese students who are the primary subjects of this study. While political apathy has been a rampant issue in many developed democratic nation, Japan’s youth in particular exhibit peculiar negativity towards any public instance of political issues, especially towards issues regarding Palestine. This research argues that this is due to the average Japanese citizen having preconceived notions about Palestine and the Middle East, particularly about Islam. Many of the writer’s own peers who were privately in support of Palestine, did not participate in public protests, mostly due to the fear of social ostracization and exclusion. Because of the prementioned orientalist views, Japanese youths are afraid of standing out and being dubbed as an extremist or radical.