UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Survey Elektronik Pengetahuan Sikap Perilaku Tenaga Medis terhadap Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di Indonesia = Electronic Survey of Healthcare Workers' Knowledge Attitudes Practices towards Tuberculosis Preventive Treatment (TPT) in Indonesia

Zahra Zhafira; Raden Rara Diah Handayani, supervisor; Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, examiner; Prasenohadi, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis tertinggi kedua. WHO merekomendasikan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) sebagai upaya penting untuk menurunkan insidensi TB dengan mencegah orang dengan ILTB untuk tidak jatuh sakit akibat TB. Hingga saat ini, Indonesia belum mencapai target cakupan TPT. Faktor yang mempengaruhi cakupan TPT salah satunya peran petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku tenaga medis terhadap TPT di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan subjek penelitian adalah tenaga medis meliputi dokter umum dan dotker spesialis di Indonesia. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner daring berupa Googleform yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Pengetahuan dikategorikan menjadi tinga tingkat: baik (76-100%), cukup (56-75%), dan kurang (<56%). Sikap dikateogrikan menjadi positif (75-100%) dan negatif (<75%). Perilaku juga diklasifikasikan secara ordinal menjadi baik (75-100%) dan kurang (<75%). Analisis hubungan dilakukan dengan Chi-Square atau uji Fisher Exact jika syarat Chi-Square tidak terpenuhi. Variabel yang tidak terdistribusi normal akan dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Man-Whitney. Hasil dikatakan signifikan jika nilai p<0.05 Hasil Dari 183 responden yang mengisi kuesioner, sebanyak 134 memenuhi kriteria inklusi dan datanya dianalisis. Responden mayoritas perempuan berada dalam median 39 (25-82), bekerja sebagai dokter umum dan dokter spesialis paru dengan masa kerja 5-10 tahun , serta berdomisili di DKI Jakarta. Sebagian besar tenaga medis memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebesar 79.9% (107/134), sikap yang positif sebesar 76.1% (102/134), namun perilaku yang kurang masih ditemukan pada 50.7% (68/134). Tidak ditemukan hubungan bermakna antara jenis kelamin dan usia terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai TPT. Pekerjaan dannasal domisili memiliki hubungan secara signifikan dengan pengetahuan sedangkan masa kerja ditemukan berhubungan secara signifikan dengan sikap terhadap TPT. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku tenaga medis terhadap TPT. Sumber informasi yang sering digunakan adalah webinar, namun seminar memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan. Sumber informasi lainnya termasu buku, pendidikan, program nasional Puskesmas diketahui berhubungan negatif dengan sikap tenga medis. Ketersediaan TST berhubungan dengan pengetahuan, pemeriksaan sputum memiliki hubungan yang bermakna dengan sikap, serta radiografi dan obat TPT juga memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan dan perilaku tenaga medis terhadap TPT. Kesimpulan Sebagian besar tenaga medis di Indonesia memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap TPT, namun perilaku masih kurang. Pengetahuan yang baik menunjukkan pemahaman tinggi terhadap pengetahuan dasar dan manajemen TPT, sementara sikap yang baik merujuk pada pandangan terhadap skrining TB, diagnosa ILTB, dan manajemen TPT. Perilaku yang baik menunjukkan menunjukkan tindakan sesuai pedoman TPT. Penelitian ini menemukan adanya asosiasi signifikan antara pekerjaan dan asal domisili dengan pengetahuan tenaga medis mengenai TPT, serta masa kerja dengan sikap tenaga medis terhadap TPT.

Introduction Indonesia has the second-highest tuberculosis burden globally. The WHO recommends tuberculosis preventive therapy (TPT) as an essential effort to reduce TB incidence by preventing individuals with latent TB infection (LTBI) from developing active TB. Indonesia has yet to achieve its target for TPT coverage. Factors influencing TPT coverage include the role of healthcare workers. This study aims to assess the level of knowledge, attitudes, and practices of healthcare workers regarding TPT in Indonesia, as well as the factors that influence them. Method This cross-sectional study involved healthcare workers, including general practitioners and specialists, in Indonesia. The research instrument was an online questionnaire using Google Forms, which was tested for validity and reliability. Knowledge was categorized into three levels: good (76-100%), sufficient (56-75%), and poor (<56%). Attitudes were categorized as positive (75-100%) and negative (<75%). Practices were also classified ordinally as good (75-100%) and poor (<75%). The relationship analysis was conducted using Chi-Square or Fisher Exact tests if the Chi-Square assumptions were not met. Variables that were not normally distributed were analyzed using the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests. A p-value of <0.05 was considered significant. Results Of the 183 respondents who completed the questionnaire, 134 met the inclusion criteria and were analyzed. The majority of respondents were female, with a median age of 39 (range 25-82), working as general practitioners and pulmonology specialists, with 5-10 years of work experience, and residing in DKI Jakarta. Most healthcare workers had good knowledge (79.9%, 107/134), positive attitudes 76.1% (102/134), but 50.7% (68/134) exhibited poor practices. No significant relationship was found between gender and age with knowledge, attitudes, or practices regarding TPT. Job and domicile were significantly related to knowledge, while years of service were significantly related to attitudes toward TPT. No significant relationship was found between knowledge and attitudes with practices regarding TPT. The most frequently used source of information was webinars, but seminars were significantly associated with knowledge. Other sources of information, including books, education, and national programs at health centers, were negatively associated with attitudes. The availability of tuberculin skin tests (TST) was associated with knowledge, sputum examination had a significant relationship with attitudes, and radiography and TPT drugs were significantly related to knowledge and practices. Conclusion Most healthcare workers in Indonesia have good knowledge and attitudes toward TPT, but their practices remain insufficient. Good knowledge reflects a high understanding of the basic concepts and management of TPT, while good attitudes refer to views on TB screening, LTBI diagnosis, and TPT management. Good practices indicate actions aligned with TPT guidelines. This study found significant associations between occupation and domicile with healthcare workers' knowledge of TPT, as well as years of service with attitudes toward TPT.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Zahra Zhafira .pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xx, 51 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-25-86839421 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920566071
Cover