Latar Belakang Kanker paru adalah jenis kanker dengan jumlah penderita terbanyak baik di dunia maupun di Indonesia. Pengobatan kanker paru saat ini diyakini bersifat multimodalitas yang melibatkan berbagai jenis terapi, tetapi prognosis masih kurang baik. Pasien kanker paru juga cenderung mengalami penurunan kualitas hidup. Akibatnya banyak pasien mencari dan mencoba pengobatan lain selain terapi konvensional. Salah satunya yang sering digunakan adalah complementary and alternative medicine (CAM). Namun, penelitian mengenai CAM sendiri masih sangat terbatas di Indonesia. Hal ini menjadi penting karena CAM merupakan terapi yang meliputi komponen yang luas, tetapi tidak semua penggunaan dan manfaatnya sudah terbukti secara klinis. Oleh karena itu, peneliti ingin mencari tahu penggunaan CAM pada penderita kanker paru di Indonesia dan dampaknya terhadap kualitas hidup. Metode Penelitian ini menggunakan desain studi cross-section dan dilakukan di Poli Rawat Jalan Onkologi Paru RSUP Persahabatan. Karakteristik sosiodemografi dan data penggunaan CAM pasien diperoleh dari wawancara, sedangkan karakteristik klinis diperoleh dari rekam medis pasien. Tingkat kualitas hidup diukur dengan kuesioner EORTC QLQ-C30 versi Bahasa Indonesia. Hasil Prevalensi pengguna CAM oleh pasien kanker paru di RS Persahabatan adalah 70% dengan jenis CAM yang paling banyak digunakan adalah suplementasi diet, vitamin, dan herbal Indonesia. Hasil analisis karakteristik subjek menunjukan tingkat pendidikan (p=0,013) dan tingkat penghasilan per bulan (p=0,003) berhubungan dengan penggunaan CAM oleh pasien kanker paru di RS Persahabatan. Namun, tidak ditemukan hubungan bermakna secara statistik antara penggunaan CAM dengan tingkat kualitas hidup subjek (p=0,374). Kesimpulan Penggunaan CAM tidak memiliki hubungan bermakna secara uji statistik dengan tingkat kualitas hidup pasien kanker paru.

---

Introduction Lung cancer is the most common cancer both in the world and in Indonesia. Lung cancer treatment is currently believed to be multi-modality involving various types of therapy, but the prognosis is still unfavorable. Lung cancer patients also tend to experience a decrease in quality of life. As a result, many patients seek and try other treatments besides conventional therapy. One of them that is often used is complementary and alternative medicine (CAM). However, research on CAM itself is still very limited in Indonesia. This is important because CAM is a therapy that includes a wide range of components, but not all of its uses and benefits have been clinically proven. Therefore, researcher wanted to find out the use of CAM in lung cancer patients in Indonesia and its impact on quality of life. Method This study used a cross-section design and was conducted at the Lung Oncology Outpatient Clinic of RSUP Persahabatan. Sociodemographic characteristics and CAM use data were obtained from patient interviews, while clinical characteristics were obtained from patients' medical records. The level of quality of life was measured with the Indonesian version of the EORTC QLQ-C30 questionnaire. Results The prevalence of CAM use by lung cancer patients at RSUP Persahabatan was 70% with the most widely used types are dietary supplementation, vitamins, and Indonesian herbs. The results of the analysis of subject characteristics showed that the level of education (p=0.013) and the level of income per month (p=0.003) were associated with the use of CAM by lung cancer patients. However, there was no significant association between the use of CAM and the level of quality of life of the subject (p=0.374). Conclusion CAM use is not related statistically to the quality of life of lung cancer patients.