Bahan bakar jet-fuel, bahan bakar dengan panjang rantai karbon berkisar dari C8 hingga C16, memiliki penggunaan harian mencapai 800 juta liter dan mencakup sekitar 10% dari energi yang digunakan untuk transportasi. Mengingat permintaan yang terus meningkat dan penipisan sumber daya minyak bumi, penelitian telah beralih ke sumber alternatif seperti trigliserida (TGs), dengan minyak jarak muncul sebagai kandidat yang menjanjikan karena kandungan minyaknya yang tinggi dan kebutuhan perawatan budidaya yang rendah. Namun, komposisi asam lemak unik dari minyak jarak, yang terdiri dari asam risinoleat, menghadirkan tantangan karena viskositasnya yang tinggi. Proses dehidrasi dan deoksigenasi penting untuk menghilangkan gugus hidroksil dan kandungan oksigen, menjadikan minyak jarak sebagai biofuel yang layak. Temperatur reaksi sangat mempengaruhi aktivitas deoksigenasi dan selektivitas produk. Penelitian telah menunjukkan bahwa suhu yang lebih tinggi meningkatkan tingkat konversi dan mengurangi kandungan oksigen tetapi dapat mengurangi selektivitas produk deoksigenasi rantai panjang karena meningkatnya tingkat cracking dan aromatisasi. Penelitian ini mengeksplorasi efek temperatur reaksi pada deoksigenasi minyak jarak menggunakan katalis CaO.MgO, yang meningkatkan deoksigenasi dengan menyerap CO2 dan mengubah hidrokarbon rantai panjang menjadi hidrokarbon dengan berat molekul rendah. Variasi suhu 270℃, 300℃, 330℃, dan 360℃ diteliti, mengungkapkan bahwa suhu yang lebih tinggi meningkatkan konversi trigliserida menjadi hidrokarbon, mengurangi kandungan asam karboksilat, dan mendorong reaksi hidrodeoksigenasi, karboksilasi, dan karbonilasi. Penelitian ini juga menunjukkan produksi hidrogen in-situ dari reaksi pergeseran gas air, aromatisasi alkena, serta reaksi cracking dan polimerisasi pada suhu tinggi. Selain itu, ketonisasi terjadi pada suhu yang lebih rendah, mengubah asam karboksilat menjadi keton.
Aviation jet fuel, a multicomponent fuel with carbon chain lengths ranging from C8 to C16, is in high demand globally, with daily usage reaching 800 million liters and constituting approximately 10% of the energy used for transportation. Given the increasing demand and depletion of petroleum resources, research has shifted towards alternative sources such as triglycerides (TGs), with castor oil emerging as a promising candidate due to its high oil content and low maintenance cultivation requirements. However, the unique fatty acid composition of castor oil, primarily consisting of ricinoleic acid, presents challenges due to its high viscosity. Dehydration and deoxygenation processes are essential to remove hydroxyl groups and oxygen content, making castor oil a viable biofuel. The reaction temperature significantly influences the deoxygenation activity and product selectivity, with optimal deoxygenation occurring between 250 and 360℃. Studies have shown that higher temperatures increase conversion rates and reduce oxygen content but may decrease long-chain deoxygenation product selectivity due to increased cracking and aromatization rates. This research explores the effect of reaction temperature on the deoxygenation of castor oil using a CaO.MgO catalyst, which enhances deoxygenation by absorbing CO2 and converting long-chain hydrocarbons into low molecular weight hydrocarbons. Temperature variations of 270℃, 300℃, 330℃, and 360℃ were studied, revealing that higher temperatures improve triglyceride conversion to hydrocarbons, decrease carboxylic acid content, and promote hydrodeoxygenation, carboxylation, and carbonylation reactions. The study also indicates in-situ hydrogen production from the water gas shift reaction, aromatization of alkenes, and cracking and polymerization reactions at higher temperatures. Additionally, ketonization occurs at lower temperatures, converting carboxylic acids to ketones.