Anggota Liga Tari Mahasiswa Universitas Indonesia Krida Budaya (LTMUIKB) membutuhkan pencarian informasi yang mendalam dalam mempelajari berbagai tarian tradisional daerah. Proses pencarian informasi tidak hanya berperan dalam membantu individu memahami teknik atau gerakan tari, tetapi juga mencakup eksplorasi informasi yang lebih mendalam, seperti asal-usul dan filosofi dari tarian yang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku pencarian informasi anggota LTMUIKB terkait tarian tradisional serta bagaimana mengimplementasikan informasi tersebut dalam kegiatan mereka. Data dianalisis menggunakan pendekatan Dervin’s Sense-Making Methodology untuk memahami perilaku pencarian informasi. Dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data ini dilakukan melalui wawancara dengan 9 informan yang merupakan anggota LTMUIKB. Temuan menunjukkan bahwa anggota LTMUIKB menghadapi kesenjangan informasi terkait filosofi tarian dan mengatasi hal ini dengan memanfaatkan sumber internal dan media digital. Peran seperti koreografer atau staf divisi tari, mendorong pencarian informasi yang lebih mendalam. Selain itu, informasi yang diperoleh tidak hanya digunakan untuk memperbaiki penampilan tari tetapi juga diterapkan dalam penciptaan karya tari orisinal. Penelitian ini menggambarkan bagaimana perilaku pencarian informasi mendukung proses artistik dalam setiap pertunjukan sekaligus membantu organisasi seperti LTMUIKB mengembangkan sistem informasi yang efektif untuk pelestarian budaya.
Members of the Liga Tari Mahasiswa Universitas Indonesia Krida Budaya (LTMUIKB) require in-depth information-seeking efforts to study various traditional regional dances. This process not only aids individuals in understanding dance techniques or movements but also involves exploring deeper aspects such as the origins and philosophies of the dances. The study aims to analyze the information-seeking behaviors of LTMUIKB members regarding traditional dances and how this information is implemented in their activities. Using a qualitative approach, data were collected through interviews with nine LTMUIKB members and analyzed using Dervin’s Sense-Making Methodology to understand their information-seeking behaviors. The findings reveal that LTMUIKB members face information gaps related to the philosophies of the dances and address these gaps through internal resources and digital media. Specific roles, such as choreographers or dance division staff, drive more in-depth information-seeking efforts. Furthermore, the information obtained is not only utilized to enhance dance performances but also applied in creating original dance works. This study highlights how information-seeking behavior supports artistic processes in performances while also assisting organizations like LTMUIKB in developing effective information systems to preserve cultural heritage.