UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Konsep Inyeon sebagai wujud determinisme dalam past lives = The Concept of Inyeon as a form of determinism in the film past lives

Nadira Malika Havishta; Eva Latifah, supervisor; Annisa Luthfiarrahman, examiner; Afriadi, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025)

 Abstrak

Konsep Inyeon dalam filosofi Korea mencerminkan hubungan spiritual yang melibatkan sebab- akibat antara individu, baik di kehidupan saat ini maupun kehidupan sebelumnya. Penelitian ini menganalisis representasi konsep Inyeon sebagai wujud determinisme dalam film Past Lives (2023) karya Celine Song, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori determinisme Jonathan Edwards. Temuan penelitian mengidentifikasi dua bentuk determinisme: determinisme kausal dan determinisme teologis. Determinisme kausal mengidentifikasi hubungan sebab-akibat yang dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis: meneruskan, memutuskan, dan pergeseran Inyeon. Sementara itu, determinisme teologis menggambarkan keyakinan pada takdir yang telah ditentukan, yang dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis: menerima, melawan, menghargai, dan menyesali Inyeon. Hasil menunjukkan bahwa determinisme teologis lebih dominan, menggarisbawahi fokus narasi film pada penerimaan takdir dan refleksi hubungan manusia. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang relevansi konsep Inyeon dalam budaya Korea dan media modern.

The concept of Inyeon in Korean philosophy reflects a spiritual connection involving causality between individuals, spanning both current and past lives. This study analyzes the representation of the Inyeon concept as a form of determinism in the film Past Lives (2023) by Celine Song, using a qualitative descriptive method and Jonathan Edwards' theory of determinism. The results identify two forms of determinism: causal determinism and theological determinism. Causal determinism highlights causal relationships grouped into three types: continuing, detaching, and shifting Inyeon. Meanwhile, theological determinism reflects a belief in predestined fate, classified into four types: accepting, resisting, appreciating, and regretting Inyeon. The results show that theological determinism is more dominant, emphasizing the film's narrative focus on belief in fate and reflections on human relationships. This study offers new insights into the relevance of the Inyeon concept in Korean culture and modern media.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Nadira Malika Havishta.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : 30 pages : illustrations
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-25-03834494 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920565231
Cover