Saat ini kita menghadapi era yang bernama VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) yang merupakan fenomena gambaran situasi dunia yang mengalami perubahan sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. Fenomena ini menyebabkan para pemimpin dituntut untuk memiliki kemampuan untuk mendorong para karyawan agar bisa selalu beradaptasi. Kapasitas absorpsi merupakan faktor yang mengintervensi antara knowledge sharing dan kapabilitas inovasi. Kemudian kepemimpinan dan iklim tim dapat mempengaruhi perilaku knowledge sharing dari seorang individu dan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Kondisi inilah yang akan penulis analisis dengan obyek penelitian berada di Divisi Telkom Regional II. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan gambaran tentang kondisi kepemimpinan, sikap terhadap berbagi pengetahuan, iklim tim, berbagi pengetahuan, dan kapasitas absorpsi terhadap perilaku kapabilitas inovasi karyawan generasi milenial dalam menghadapi VUCA. Dengan populasi penelitian sebanyak 333 orang dan diolah menggunakan partial least square SEM, gabungan antara model pengukuran dan model struktural memiliki tingkat validasi yang baik. Dalam kata lain, keseluruhan model yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh variabel empowering leadership dan team climate terhadap efektivitas knowledge sharing guna menunjang kapabilitas inovasi. Terdapat delapan hipotesis pada penelitian ini, namun ada satu hipotesis yang tidak signifikan. Hasil dari penelitian ini adalah variabel attitude toward knowledge sharing tidak memiliki efek mediasi, variabel absorptive capacity memiliki efek mediasi parsial, dan variabel eksogen empowering leadership merupakan faktor utama yang memiliki pengaruh terbesar pada perilaku kapabilitas inovasi karyawan milenial di Divisi Telkom Regional II.
We are currently in an era called VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) which is a phenomenon that describes the world situation which is changing rapidly and tends to be unpredictable. This phenomenon requires leaders to be able to encourage employees to always adapt. Absorption capacity is a factor that intervenes between knowledge sharing and innovation capability. Furthermore, leadership and team climate can influence the knowledge sharing behavior of an individual and is paramount for the company. The researcher will analyze this situation with the object of research in the Telkom Regional II Division. This study aims to explain the description of leadership conditions, attitudes towards knowledge sharing, team climate, knowledge sharing, and absorption capacity on the behavior of millennial employees' innovation capabilities in dealing with VUCA. Researchers collected data from the study population of 333 people and processed it using partial least squares SEM, a combination of the measurement model and the structural model has a good level of validation. In other words, the overall model used can explain the influence of empowering leadership and team climate variables on the effectiveness of knowledge sharing to support innovation capabilities. There are eight hypotheses in this study, but there is one insignificant hypothesis. The results of this study indicate that the variable attitude toward knowledge sharing has no mediating effect, the variable absorptive capacity has a partial mediating effect, and the exogenous variable empowering leadership is the main factor with the greatest impact on the behavior of millennial employees' innovation capabilities in the Telkom Regional II Division.