Sejak Pandemi Covid-19 melanda indonesia, Pemerintah menetapkan sekolah menerapkan sistem Belajar Dari Rumah (BDR) dengan alasan keselamatan akibat adanya pandemi Covid-19. Hal ini menjadikan semua kegiatan belajar mengajarkan dilakukan secara daring. Kebijakan ini menimbulkan perubahan perilaku belajar siswa. Hal ini menjadikan pelanggaran perilaku disiplin siswa semakin beragam salah satunya adalah perilaku terlambat mengumpulkan tugas.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji intervensi dukungan sosial untuk menurunkan perilaku terlambat mengumpulkan tugas selama belajar dari rumah. Studi baseline yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa maraknya perilaku terlambat mengumpulkan tugas membuat tambahan pekerjaan dan waktu kerja bagi guru. Intervensi dirancang menggunakan teori dukungan sosial dengan teknik pesan persuasif untuk meningkatkan motivasi akademik dan menurunkan perilaku terlambat mengumpulkan tugas. Intervensi dilakukan terhadap 77 orang  SMAN XYZ Jakarta yang belum pernah melakukan aktivitas sekolah secara tatap muka. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi akademik partisipan sebelum dan sesudah intervensi (sig. > 0.05). Adapun dukungan sosial yang paling banyak disampaikan oleh partisipan adalah dukungan emosional dan dukungan informasi.

---

Since the Covid-19 pandemic occurred in Indonesia, the Government has set schools to establish a Learning From Home (BDR) system for safety reasons due to the Covid-19 pandemic. This makes all teaching and learning activities carried out online. This policy causes changes in student learning behavior. This makes students' disciplinary behavior violations more diverse, one of which is the behavior of being late in submitting assignments. The purpose of this study was to examine social support interventions to reduce the behavior of being late in collecting assignments while studying from home. The baseline study conducted in this study showed that the prevalence of lateness in submitting assignments resulted in additional work and working time for teachers. The intervention was designed using social support theory with persuasive messaging techniques to increase academic motivation and reduce late submission of assignments. The intervention was carried out on 77 people of SMAN XYZ Jakarta who had never done face-to-face school activities. The result of this study is that there is no significant difference in the participants' academic motivation before and after the intervention (sig. > 0.05). The social support most conveyed by participants is emotional support and information support.