Kehadiran pandemi COVID 19 pada awal tahun 2020 lalu memaksa pemerintah Jakarta untuk mengambil tindakan guna menurunkan tingkat penyebaran virus. Sejumlah kebijakan pembatasan sosial diterapkan. Tetapi, penerapan pembatasan sosial ini membawa dilema baru yaitu menurunnya laju pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan angka pengangguran. Jakarta telah merespon adanya penurunan performa indikator makroekonomi dengan memberikan bantuan dana. Tetapi, ekonomi belum dapat kembali ke- posisi sebelum pandemi. Hal ini mengganggu capaian target yang telah ditetapkan pada rencana pembangunan jangka menengah Jakarta (RPJMD 2018 – 2022). Sehingga, penelitian ini berfokus pada evaluasi capaian hasil indikator makroekonomi di Jakarta di tahun 2022 mendatang dengan mempertimbangkan ketidakpastian yang ada dimasa depan menggunakan metode pemodelan sistem dinamis.
The presence of the COVID-19 pandemic at the beginning of 2020 forced the Jakarta government to take action to reduce the spread of the virus. Numbers of social mobility restriction policies are implemented. However, these policies bring a new dilemma, namely decreasing the rate of economic growth and increasing numbers of unemployment rate. Jakarta has responded to the decline in the performance of macroeconomic indicators by providing financial assistance. However, the economy has not been able to return to its pre-pandemic position. This disrupts the achievement of targets set in Jakarta's mid-term development plan (RPJMD 2018-2022). Thus, this study focuses on evaluating the achievement of macroeconomic indicator results in Jakarta in 2022 by considering the uncertainties that exist in the future using the system modelling method.