UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Circulating Connubium Melalui Proses Exchange of Men: Praktik Perkawinan Adat Bajapuik Oleh Orang Pariaman di Bekasi = Circulating Connubium Through the Exchange of Men: The Practice of Bajapuik Traditional Marriage by the Pariaman People in Bekasi

Rivan Habie Syafa`At; Iman Fachruliansyah, supervisor; Imam Ardhianto, examiner; Rhino Ariefiansyah, examiner; Jajang Gunawijaya, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Tulisan ini membahas praktik perkawinan bajapuik yang berasal dari Padang Pariaman. Perkawinan bajapuik menekankan pihak perempuan untuk memberikan sejumlah uang kepada pengantin laki-laki sebagai salah satu syarat perkawinan. Selain sebagai pemberian, ternyata terdapat suatu tujuan lain diberikanya uang japuik, yaitu sebagai bentuk pertukaran serta mempertahankan aliansi suku. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik pernikahan bajapuik oleh orang Pariaman di perantauan yang terfokus pada wilayah Bekasi. Praktik pernikahan bajapuik yang dilakukan oleh orang pariaman di Bekasi menggambarkan bahwa praktik ini masih dilaksanakan dengan berbagai tujuan dan alasan, dengan melibatkan sebuah pertukaran yang terjadi di dalamnya. Dari proses pertukaran tersebut, terjadi sebuah pola yang sama dalam suatu pernikahan dan terjadi secara berulang atau disebut sebagai circulating connubium. Selain itu terdapat suatu preferensi untuk melakukan perkawinan dengan memilih pasangan dari satu garis keturunan yang sama, atau disebut sebagai closed chain of marriage connexions. Dengan kata lain, praktik perwakinan bajapuik adalah salah satu cara komunitas Pariaman di Bekasi untuk mempertahankan aliansi suku melalui sebuah bentuk pertukaran dalam perkawinan adat.

This paper discusses the practice of bajapuik marriage originating from Padang Pariaman. Bajapuik marriage emphasizes the woman to give some money to the groom as one of the conditions of marriage. Apart from being a gift, it turns out that there is another purpose for giving japuik money, namely as a form of exchange and maintaining tribal alliances. Using an ethnographic approach, this study aims to examine the practice of bajapuik marriage by Pariaman people overseas, focusing on the Bekasi area. The practice of bajapuik marriage carried out by pariaman people in Bekasi illustrates that this practice is still carried out for various purposes and reasons, involving an exchange that occurs in it. From the exchange process, a similar pattern occurs in a marriage and occurs repeatedly or is referred to as the circulating connubium. In addition, there is a preference for marriage by choosing a partner from the same lineage, or referred to as closed chain of marriage connexions. In other words, the practice of bajapuik perwakinan is one way for the Pariaman community in Bekasi to maintain tribal alliances through a form of exchange in traditional marriages.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Rivan Habie Syafa`at.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : libUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xviii + 92 pages
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-25-77176726 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920558985
Cover