Industri pengolahan kelapa sawit merupakan industri penghasil devisa terbesar untuk perekonomian Indonesia dan perannya kian meningkat dengan adanya mandatori B-30. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan teknologi Internet Of Things yang paling tepat untuk diimplementasikan di pabrik kelapa sawit, khususnya untuk pemeliharaan rangkaian water treatment dan boiler, serta kriteria dan sub kriteria yang paling berpengaruh dalam proses implementasinya. Penelitian ini menggunakan Metode Validasi Geomean untuk memvalidasi 30 sub kriteria terkumpul menjadi 23 sub kriteria tervalidasi, Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan bobot pada kriteria, di mana sub kriteria kemudahan penggunaan memiliki bobot paling tinggi dari 23 sub kriteria. Metode ketiga yakni Complex Proportional Assesment (COPRAS) untuk menilai alternatif teknologi antara 2 pilihan, di mana teknologi CMMS (Computerized Maintenance Management System) adalah teknologi terpilih.

---

The palm oil processing industry is the largest foreign exchange-producing industry for the Indonesian economy currently and is increasing with the presence of B-30 Mandatory. This study aims to determine the most appropriate Internet of Things technology to be implemented in palm oil mills, especially for water treatment and boiler maintenance, as well as the most influential criteria and sub-criteria in the implementation process. This study uses the Geomean method to validate 30 gathered sub criteria into 23 validated sub criteria, the Analytic Hierarchy Process (AHP) method to get the weights of the criteria, where the ease-of-use sub-criteria has the highest weight obtained from all 23 sub-criteria. The second method is the Complex Proportional Assessment (COPRAS) to assess alternative technologies from 2 options, where CMMS (Computerized Maintenance Management System) technology is the chosen technology.