Menurut WHO, PTM menyebabkan 71% kematian dari seluruh kematian secara global. Kecenderungan peningkatan prevalensi PTM juga terjadi di Indonesia, dengan ditemukannya peningkatan prevalensi dari indikator kunci PTM, salah satunya hipertensi. Hipertensi disebut sebagai silent killer, perjalanan penyakitnya yang seringkali tidak menampakkan gejala dan hipertensi yang tidak terkendali menjadi salah satu pintu masuk komplikasi penyakit lainnya. Hipertensi disebut sebagai ‘complex disease’, karena berbagai faktornya yang dapat berkontribusi pada perkembangannya. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, kasus hipertensi di DKI Jakarta mengalami peningkatan prevalensi paling tinggi dari provinsi lainnya dan Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Provinsi DKI Jakarta. Temuan di lapangan juga menunjukkan bahwa kondisi kronis tidak lagi hanya terjadi pada kelompok usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia produktif di Kota Jakarta Pusat tahun 2020. Sebuah studi cross sectional dilakukan dengan menggunakan laporan SI PTM Kota Jakarta Pusat, yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, riwayat hipertensi pada keluarga, kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, perilaku merokok, serta kegemukan dan obesitas, dengan kejadian hipertensi.

---

According to WHO, NCD contributes to 71% of all deaths globally. An increasing prevalence of NCD also occurs in Indonesia, by the increasing of NCD’s key indicators, one of which is hypertension. Hypertension is a ‘silent killer,’ since it has no obvious symptoms and uncontrolled hypertension is one of the entry points for other complications. Hypertension is a ‘complex disease,’ because of the various factors that contribute to the onset. According to the 2018 National Health Survey, among all provinces in Indonesia, DKI Jakarta has the highest increasing prevalence of hypertension and the most prevalent cases found in Central Jakarta. This chronic condition is not only found in older age groups. The aim of this study is to determine risk factors associated with the incidence of hypertension among productive age population in Central Jakarta 2020. A cross sectional study was conducted by using the report of NCD’s Information System which is gaathered by Jakarta Health Agency. The result of this study shows significant relationship between age, gender, education, occupation, marital status, family history of hypertension, less consumption of fruits and vegetables, lack of physical activity, smoking, and obesity, with the incidence of hypertension.