Penelitian ini menganalisis motif Indonesia dalam mengusulkan perjanjian perdagangan komprehensif dalam bentuk Indonesia - Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) kepada Turki. Indonesia dan Turki meluncurkan perjanjian ini pada tahun 2017 yang bertujuan meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara. Indonesia dan Turki berada pada kawasan yang berbeda. Meskipun kedua negara memiliki hubungan yang erat secara historis dan merupakan negara sahabat dengan mayoritas berpenduduk muslim, namun hubungan baik ini tidak tercermin dalam hubungan ekonomi dan perdagangannya. Turki bukan merupakan mitra dagang utama Indonesia, akan tetapi Indonesia mengusulkan perjanjian perdagangan komprehensif dengan negara tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kerangka teori Solis dan Katada yang menetapkan tiga motif negara dalam menjalin kerja sama yaitu motif ekonomi, motif keamanan dan diplomasi, dan motif leverage. Penelitian ini menemukan bahwa Indonesia memiliki dua motif dalam mengusulkan IT-CEPA kepada Turki. Pertama, motif ekonomi Indonesia dalam mengusulkan IT-CEPA adalah untuk memperkuat akses pasarnya melalui penurunan tarif bea masuk di Turki dan untuk menghindari pengalihan perdagangan akibat dari FTA Turki dan Malaysia yang telah ada terlebih dahulu. Kemudian yang kedua, motif keamanan Indonesia adalah untuk mendorong industri pertahanan dalam negeri dan meningkatkan citra internasional melalui upaya trade hub bagi Turki.
This study analyzes Indonesia's motives in proposing a comprehensive trade agreement in the form of the Indonesia - Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) to Turkey. Indonesia and Turkey launched this agreement in 2017 aimed at improving economic and trade relations between the two countries. Indonesia and Turkey are in different regions. Although the two countries have historically close relations with a majority Muslim population, this good relationship is not reflected in their economic and trade relations. Turkey is not Indonesia's main trading partner, but Indonesia proposes a comprehensive trade agreement with the country. This study uses a qualitative approach with the theoretical framework of Solis and Katada which establishes three motives of states in establishing cooperation, namely economic motives, security and diplomacy motives, and leverage motives. This study finds that Indonesia has two motives in proposing IT-CEPA to Turkey. First, Indonesia's economic motive in proposing the IT-CEPA is to strengthen its market access through lowering import duty rates in Turkey and to avoid trade diversions as a result of the existing Turkish and Malaysian FTAs. Then secondly, Indonesia's security motive is to encourage the domestic defense industry and improve its international image through trade hub efforts for Turkey.