Studi ini membahas mengenai fenomena trade off antara kuantitas dan kualitas anak, khususnya yang berasal dari rumah tangga miskin. Studi ini menggunakan data IFLS3 dan IFLS5 untuk mengungkap efek jangka panjang keberadaan anak lainnya dalam rumah tangga pada outcome masa depan seorang anak. Sebanyak 4.026 anak berusia 7-18 tahun yang berasal dari rumah tangga miskin pada tahun 2000 terpilih menjadi sampel. Menggunakan model linear yang diestimasi menggunakan metode ordinary least square (OLS), ditemukan bahwa jumlah anak dalam rumah tangga miskin memiliki pengaruh negatif yang signifikan pada outcome masa depan anak. Koefisien regresi pada studi ini mengindikasikan bahwa tambahan satu anak dalam rumah tangga akan menyebabkan lama sekolah yang lebih pendek 0,327 tahun, nilai Z-score Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih rendah 0,0496 poin, dan pengeluaran per kapita rumah tangga masa depan anak menurun sekitar 3-6%%. Efek yang dirasakan oleh anak dari rumah tangga miskin ditemukan lebih besar ketimbang anak-anak pada umumnya, pada studi-studi terdahulu.

---

This study discusses the trade off phenomena between children quantity and quality, especially who came from poor household. This study uses IFLS3 and IFLS5 data to uncover the long-term effects of the existance of other children in a household to future outcomes of a child. 4.026 children aged 7-18 who came from poor household in 2000 are selected to be the sample of this study. Using linear model, which estimated using Ordinary Least Square (OLS) method, we found that each additional child in the household causes a negatively significant effect to children’s future outcome. The regression coefficients indicate that each additional child in a household will shorten years of schooling by 0.327 years, lower BMI Z-score by 0.0486 point, and decrease per capita expenditure of child’s future household by around 3-6%. The overall effects found in this study, generally bigger in scale than what other children face in previous studies’ findings.