UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Gender dan Kebijakan Publik: Evaluasi Implementasi Kebijakan SEJIWA Sebagai Respons Negara Terhadap Kekerasan Domestik Pada Masa Pandemi COVID-19 (April 2020 - Mei 2021) = Gender and Public Policy: Evaluation of SEJIWA Policy Implementation as a State Response to Domestic Violence During the COVID-19 Pandemic (April 2020 - May 2021)

Tahta Helga Kusuma Ratu Gading; Lumban Gaol, Anna Margret, supervisor; Sri Budi Eko Wardani, examiner; Amri Yusra, examiner; Irwansyah, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Penelitian ini mengkaji respons negara terhadap peningkatan kekerasan domestik selama pandemi COVID-19 di Indonesia melalui kebijakan SEJIWA. Semenjak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu, pemerintah memberlakukan kebijakan PSBB untuk menekan angka penyebaran virus. Hal ini berarti sebagian besar aktivitas masyarakat harus dilakukan dari rumah. Akibatnya, tingkat stress masyarakat meningkat karena ruang mobilitasnya terbatas untuk jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang meningkatkan potensi tindakan kekerasan domestik terhadap perempuan oleh suami, ayah, atau anggota keluarga lainnya baik. Melalui kerangka analisis kebijakan feminis oleh Beverly McPhail dengan metode kualitatif, penulis menjelaskan sejauh mana negara mengakomodasi kepentingan kelompok perempuan dalam penanganan kasus kekerasan domestik selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Berdasarkan enam indikator yang dipilih, penulis menemukan bahwa pemerintah melalui kebijakan SEJIWA belum cukup mengakomodasi kepentingan kelompok perempuan karena sejak tahap perumusan sampai implementasinya, SEJIWA tidak berlandaskan nilai-nilai feminis yang mengakomodasi kepentingan kelompok perempuan sebagai target kebijakan.

This study examines the state's response to the increase of domestic violence during the COVID-19 pandemic in Indonesia through the SEJIWA policy. Since the pandemic hit Indonesia in March 2020, the government imposed a social restriction policy to reduce the spread of the virus. This means that most social activities must be carried out from home. As a result, people's stress levels increase because their mobility is limited for an indefinite period of time. This condition is one of the factors that potentially increase domestic violence as family members are confined at home. Using a feminist policy analysis by Beverly McPhail with qualitative methods, the author explains how the state accommodates the interests of women's groups in handling cases of domestic violence during the COVID-19 pandemic in Indonesia. Based on the six selected indicators by McPhail, the authors find that the government through SEJIWA's policy has tried to accommodate the increasing trend of domestic violence but neglect being gender responsive. Since the formulation stage to its implementation, SEJIWA has been a gender-neutral policy emphasizing merely on psychological assistance, lacking of women’s advocacy groups engagement, hence failing to ensure women as primary beneficiaries of SEJIWA policy.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Tahta Helga Kusuma Ratu Gading.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 83 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-25-42074801 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920557210
Cover