Kecemasan adalah suatu kondisi ketika tubuh mengalami ketakutan, atau perasaan yang memburuk yang akan ditanggapi oleh tubuh untuk mengantisipasi suatu ancaman. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kecemasan. Oleh karena itu, dapat dialami oleh siapa saja kapan saja, terutama dalam situasi yang penuh tekanan seperti pandemi yang telah menyebabkan perubahan besar dalam interaksi sosial dan bahkan menyulitkan orang untuk bekerja, membuat banyak dari mereka kesulitan tinggal di rumah tanpa atau sedikit uang. Tipe orang ini mudah diserang oleh perasaan cemas. Namun kecemasan itu tidak pandang bulu, sehingga pekerja juga bisa mengalaminya, termasuk para pengemudi ojek online. Faktor-faktor karakteristik seperti jenis kelamin, status pernikahan, pengalaman kerja, pendidikan terakhir, durasi kerja, dan status ekonomi mempengaruhi perasaan cemas pada pengemudi ojek online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan kecemasan pengemudi ojek online selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross-sectional dengan pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 107 responden pengemudi ojek online di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale Versi Indonesia (r = 0,944) yang diuji menggunakan analisis bivariat korelasi Pearson. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan p-value (signifikansi) usia dan kecemasan p = 0,008; jenis kelamin dan kecemasan p = 0,008; status pernikahan dan kecemasan p = 0,273; tingkat pendidikan dan kecemasan p = 0,292; pengalaman bekerja dan kecemasan p = 0,015; durasi kerja dan kecemasan p = 0,174; dan status ekonomi dan kecemasan p = 0,149. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan antara karakteristik usia, jenis kelamin, dan pengalaman bekerja terhadap kecemasan. Hasil penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelayanan kesehatan psikososial yang masih belum menjadi perhatian bagi pekerja sektor informal khususnya pengemudi ojek online.
Anxiety is a condition when the body experiences fear, or worsening feelings that the body will respond to in anticipation of a threat. There are many factors that can cause anxiety. Therefore, it can be experienced by anyone at anytime, especially in a stressful situation such as pandemic that have caused massive changes in social interaction and even made it hard for people to work, leaving lots of them desperately stay at home with no or little money. These type of people are easily attacked by the feeling of anxiety. However, anxiety is indiscriminate, so worker can also experience it, including the ojek online drivers. Characteristics factors, such as genders, marital status, work experiences, and the latest education, work duration, and economic status are influenced the feeling of anxiety in online ojek drivers. This study aims to determine the relationship between characteristics and anxiety of online ojek drivers during the COVID-19 pandemic. This study uses a descriptive design with a cross-sectional method with data collection using a purposive sampling technique totaling 107 respondents of online ojek drivers in Depok City. This study used the Hamilton Anxiety Rating Scale Indonesian Version (r = 0.944) which was tested using a bivariate analysis of Pearson correlation. The results of the Pearson correlation test showed the p-value (significance) of age and anxiety p = 0.008; gender and anxiety p = 0.008; marital status and anxiety p = 0.273; level of education and anxiety p = 0.292; work experience and anxiety p = 0.015; work duration and anxiety p = 0.174; and economic status and anxiety p = 0.149. The conclusion obtained is that there is a relationship between the characteristics of age, gender, and work experience on anxiety. The results of this study recommend improving psychosocial health services which are still not a concern for informal sector workers, especially online ojek drivers.