Penelitian ini akan menggambarkan proses kandidasi yang dilakukan Partai NasDem sebagai partai politik yang meraih peningkatan suara tertinggi peserta Pemilu Anggota DPR tahun 2019. Teori yang digunakan adalah teori Rekrutmen Politik Pippa Norris (1997). Argumen penelitian adalah peningkatan suara Partai NasDem dipengaruhi oleh proses kandidasi Partai NasDem. Temuan penelitian ini adalah proses kandidasi Partai NasDem mampu meningkatkan perolehan suara Partai NasDem karena menerapkan 3 (tiga) strategi. Pertama, merekrut kandidat yang tidak saja memiliki elektabilitas tinggi, tetapi juga berasal dari kandidat yang memiliki latar belakang ganda (cross cutting background) yang dianggap mampu menjamin keterpilihan. Strategi tersebut dapat dilihat dari interaksi yang terjadi antara kebutuhan selectorate Partai NasDem untuk memenangkan pemilu (demands of gatekeeper), dengan penawaran para kandidat (supply of aspirants) berupa modal politik yang kuat. Kedua, Partai NasDem menggunakan metode survei untuk memastikan elektabilitas kandidat yang direkrut bersifat konsisten bahkan meningkat hingga menjelang pemungutan suara. Sesuai teori Norris bahwa sistem pemilu dan sistem kepartaian akan mempengaruhi proses rekrutmen yang dilakukan partai politik, maka dalam konteks Pemilu 2019, kedua sistem tersebut membuat Pemilu 2019 sangat terpusat pada kandidat (candidate centered). Hal tersebut mendorong Partai NasDem untuk memastikan elektabilitas kandidatnya selalu tinggi dan konsisten, dengan melakukan survei secara berkala bahkan sejak Pilkada 2015, 2017, dan 2018. Ketiga, melakukan pembiayaan terhadap kebutuhan kandidat tertentu sebagai wujud dari pelaksanaan slogan politik tanpa mahar. Strategi ini selain semakin menarik minat kandidat dari banyak kalangan untuk bergabung dengan Partai NasDem, juga berhasil membentuk citra positif masyarakat terhadap Partai NasDem sehingga mampu mempengaruhi pemilih untuk menjatuhkan pilihannya kepada Partai NasDem. Pada gilirannya, ketiga strategi tersebut di atas berhasil mendongkrak perolehan suara Partai NasDem pada Pemilu 2019.

---

This study will describe the candidacy process carried out by the NasDem Party as a political party that won the highest increase in votes for participants in the 2019 DPR Member Election. The theory used is the Political Recruitment theory of Pippa Norris (1997). The research argument is that the increase in the NasDem Party's votes is influenced by the NasDem Party's candidacy process. The finding of this study is that the NasDem Party's candidacy process was able to increase the NasDem Party's vote acquisition because it implemented 3 (three) strategies. First, recruiting candidates who not only have high electability, but also come from candidates with cross cutting backgrounds who are considered capable of guaranteeing electability. This strategy can be seen from the interaction that occurs between the needs of the NasDem Party selectorate to win the election (demands of gatekeepers), and the supply of aspirants in the form of strong political capital. Second, the NasDem Party uses a survey method to ensure that the electability of recruited candidates is consistent and even increases before voting. According to Norris' theory that the electoral system and the party system will affect the recruitment process carried out by political parties, in the context of the 2019 election, the two systems make the 2019 election very candidate centered. This has prompted the NasDem Party to ensure that the electability of its candidates is always high and consistent, by conducting periodic surveys even since the 2015, 2017, and 2018 regional elections. Third, financing the needs of certain candidates as a manifestation of the implementation of political slogans without dowry. This strategy in addition to attracting more candidates from various circles to join the NasDem Party, also succeeded in forming a positive image of the public towards the NasDem Party so that it was able to influence voters to make their choice to the NasDem Party. In turn, the three strategies above succeeded in boosting the NasDem Party's vote acquisition in the 2019 General Election.