Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ancaman pada Mako Brimob Kelapa Dua Depok dari serangan terorisme di masa Pilkada 2024. Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menganalisis serangan terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, pola sistem pengamanan yang telah diterapkan oleh Mako Brimob Kelapa Dua Depok dalam menghadapi ancaman terorisme dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mitigasi, teori manajemen strategis, konsep pengamanan dan konsep terorisme. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus, yang dilaksanakan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Serangan terorisme di Indonesia seringkali memiliki motif ideologis atau separatisme, menuntut respons hati-hati dari pemerintah dalam meningkatkan keamanan dan operasi penegakan hukum. Di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, strategi pengamanan meliputi evaluasi ancaman mendalam, penguatan teknologi keamanan, dan kerjasama internasional untuk intelijen. Namun, tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan koordinasi respons krisis tetap menjadi fokus untuk ditingkatkan guna menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks dan beragam.
This research is motivated by the threat to Mako Brimob Kelapa Dua Depok from terrorism attacks during the 2024 regional elections. To anticipate this issue, the study aims to analyze terrorism attacks at Mako Brimob Kelapa Dua Depok, the security system patterns implemented there in response to terrorism threats, and the influencing factors.The theoretical framework includes mitigation theory, strategic management theory, security concepts, and terrorism concepts. This qualitative research employs a case study method conducted at Mako Brimob Kelapa Dua Depok.The findings indicate that terrorism attacks in Indonesia often have ideological or separatist motives, demanding a cautious response from the government to enhance security and law enforcement operations. At Mako Brimob Kelapa Dua Depok, security strategies include thorough threat assessments, enhancing security technologies, and international intelligence cooperation. However, challenges such as resource limitations and crisis response coordination remain focal points for improvement to address the increasingly complex and diverse terrorism threats.