Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 mewajibkan perusahaan publik untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan mengungkapkan kepada publik. Laporan Keberlanjutan berfungsi untuk merespon tantangan dalam pemenuhan strategi keberlanjutan, dimaksudkan dapat memotivasi perusahaan untuk memanfaatkan peluang dan memitigasi risiko sehingga dapat memenuhi harapan pemangku kepentingan. Materialitas memiliki peran fundamental dalam pengembangan dan penyusunan Laporan Keberlanjutan. Regulasi di Uni Eropa sudah mewajibkan untuk mengaplikasikan materialitas ganda sebagai pendekatan pengungkapan topik-topik material pada pelaporan keberlanjutannya, yang diatur pada regulasi Directive (EU) 2022/2464. Materialitas ganda didasarkan pada identifikasi isu-isu material dari dua perspektif: materialitas lingkungan dan sosial (outward impact) dan materialitas finansial (inward impact). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan awal pendekatan materialitas ganda atas Laporan Keberlanjutan Tahun 2023 Perusahaan terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia sektor energi (IDXENERGY) dan sektor barang baku (IDXBASIC). Peneliti melakukan analisis konten yang dilakukan pada perusahaan publik di PT Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam klasifikasi sektor energi dan sektor barang baku berdasarkan Indonesia Stock Exchange Industrial Classification atau IDX-IC. Hasilnya mengungkapkan penerapan pendekatan materialitas ganda secara sukarela pada beberapa perusahaan sektor energi dan sektor barang baku. Penelitian ini juga menunjukkan kesesuaian pemilihan topik keberlanjutan pada laporan dengan Standar GRI sektor minyak dan gas (GRI 11), sektor batubara (GRI 12) dan sektor pertambangan (GRI 14).

---

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/POJK.03/2017 requires public companies to publish a company Sustainability Report to Otoritas Jasa Keuangan and public disclosure. The Sustainability Report functions to respond to challenges in fulfilling sustainability strategies, intended to motivate companies to take advantage of opportunities and mitigate risks so that they can meet stakeholder expectations. Materiality has a fundamental role in the development and preparation of Sustainability Reports. Regulations in the European Union have made it mandatory to apply double materiality as an approach to disclosing material topics in sustainability reporting, which is regulated in Directive (EU) 2022/2464. Double materiality is based on identifying material issues from two perspectives: environmental and social materiality (outward impact) and financial materiality (inward impact). This research aims to analyze the initial application of the dual materiality approach to the Sustainability Report 2023 of companies listed on the Indonesian Stock Exchange in the energy sector (IDXENERGY) and the basic material sector (IDXBASIC). Researchers conducted content analysis on companies registered on the Indonesian Stock Exchange which are classified in the energy sector and basic material sector based on the Indonesia Stock Exchange Industrial Classification or IDX-IC. The results reveal the voluntary implementation of the double materiality approach in several companies in the energy sector and basic material sector. This research also shows the suitability of the selection of sustainability topics in the report with the GRI Standards for the oil and gas sector (GRI 11), coal sector (GRI 12) and mining sector (GRI 14).