Penelitian ini membahas interpretasi atas “historic house” (rumah bersejarah) dan “historic house museum” (museum rumah bersejarah). Studi kasus penelitian ini adalah Rumah Bersejarah Achmad Soebardjo. Analisis pembahasan dikaitkan dengan Age, Integrity dan Significance dan sisi otentisitas material culture yang ada dalam koleksinya. Apakah rumah peninggalan Achmad Soebardjo ini masuk dalam kategori "historic house"? (rumah bersejarah) atau "historic house museum" (museum rumah bersejarah)? Berdasarkan kajian material culture atas koleksi yang terdapat dalam rumah Achmad Soebardjo dan otentisitasnya apakah kemudian rumah ini sebaiknya tetap menjadi rumah bersejarah (historic house) atau dijadikan museum rumah bersejarah (historic house museum)? Penelitian ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan ini sekaligus berupaya menempatkan Rumah Bersejarah Achmad Soebardjo sebagai satu "central gravity" dari wilayah Tjikini.

---

This study discusses the interpretation of “historic house” and “historic house museum". The case study of this research is the Achmad Soebardjo's house. The analysis of the discussion is related to Age, Integrity and Significance and the authenticity of the material culture in the collection. Is this house left by Achmad Soebardjo included in the "historic house" category? or "historic house museum"? Based on the material culture study of the collections contained in Achmad Soebardjo's house and their authenticity, should this house remain as a historical house or become a historical house museum? This research is focused on answering this question and at the same time trying to place the Achmad Soebardjo Historic House as a "central gravity" of the Tjikini region.