Latar Belakang: Early Childhood Caries (ECC) merupakan salah satu penyakit kronis
multifaktorial yang sering terjadi pada anak usia pra sekolah. Data penelitian
mengatakan sebanyak 65% anak usia 3-5 tahun mengalami ECC dan pada sebuah
penelitian di Jakarta tahun 2016 menunjukkan indeks def-t sebesar 7,5 pada anak usia 5
tahun sedangkan pada penelitian yang dilakukan di Bandung pada tahun 2017
didapatkan indeks def-t sebesar 7,04. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018, sebanyak
81,5% anak mengalami karies dengan indeks def-t sebesar 6,2 pada anak usia 3-4 tahun
dan indeks def-t sebesar 8,1 pada anak usia 5 tahun. Dalam terjadinya ECC, salah satu
faktor yang berperan dalam proteksi dari terjadinya karies gigi adalah saliva yang di
dalamnya terkandung protein saliva seperti lysozyme yang berperan dalam mekanisme
proteksi rongga mulut dari bakteri Gram-positif. Pada beberapa penelitian, kadar
lysozyme saliva berhubungan dengan skor def-t. Tujuan: Menganalisis perbedaan kadar
lysozyme saliva pada anak ECC dan bebas karies usia 3-5 tahun serta berdasarkan
tingkat karies. Metode Penelitian: Penelitian merupakan potong lintang analitik secara
laboratorik. Subjek penelitian adalah 14 anak ECC dan 14 anak bebas karies usia 3-5
tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel whole saliva tanpa stimulasi
dikumpulkan dari subjek penelitian kemudian dilakukan pengukuran kadar lysozyme
dengan uji ELISA teknik sandwich. Hasil: Kadar lysozyme saliva pada anak ECC lebih
tinggi daripada kelompok anak bebas karies serta kadar lysozyme saliva pada anak
dengan tingkat karies tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok anak dengan
tingkat karies rendah, secara statistik dinyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna
antara kadar lysozyme saliva anak ECC dan bebas karies usia 3-5 tahun (p < 0,05).
Kesimpulan: Kadar lysozyme saliva lebih tinggi pada anak ECC dibandingkan dengan
bebas karies usia 3-5 tahun dan peningkatan kadar lysozyme saliva terjadi pada anak
dengan tingkat karies tinggi.
Background: Early Childhood Caries (ECC) is one of common chronic multifactorialdiseases affecting preschool children. Previous study showed 65% of children aged 3-5years experience ECC and a research in Jakarta in 2016 showed def-t index of childrenaged 5 years was 7.5. According to research in Bandung in 2017 showed def-t indexwas 7.04. Based on Basic Health Research in Indonesia (RISKESDAS) in 2018, 81.5%of children experienced caries with def-t index 6.2 in children aged 3-4 years and 8.1 inchildren aged 5 years. In the occurrence of ECC, one of the factors that play role in theprotection of dental caries is saliva, which contains salivary protein such as lysozymethat play a role in the mechanism of protecting oral cavity from Gram-positive bacteria.In several studies, salivary lysozyme levels were associated with def-t score. Objective:To analyze differences in salivary lysozyme levels in ECC and caries-free children aged3-5 years and based on caries levels. Methods: This study is a laboratory analyticalcross-sectional study. Subjects were 14 ECC children and 14 caries-free children aged3-5 years that in line with the inclusion criteria. Unstimulated whole saliva werecollected from subjects. Salivary lysozyme levels were measured by ELISA sandwichmethod. Results: Salivary lysozyme levels in ECC children was higher than in cariesfreeand salivary lysozyme levels in children with high caries level higher than inchildren with low caries level, it was statistically stated that there was a significantdifferences between the levels of lysozyme in children with ECC and caries-freechildren aged 3-5 years (p < 0.05). Conclusion: Salivary lysozyme levels were higher inECC children compared to caries-free children aged 3-5 years and increased levels ofsalivary lysozyme occurred in children with high caries level.