Skripsi ini fokus pada fenomena pelibatan anggota keluarga dan rekan dekat dalam pencucian uang dari hasil pidana korupsi. Dengan menggunakan analisis isi kualitatif, data penelitian ini diperoleh melalui analisis putusan pengadilan, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan teks hasil wawancara dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Studi ini menggunakan
integrated theory of white-collar crime dan
group cohesiveness theory untuk memberikan analisa dalam kasus pencucian uang dari hasil pidana suap sengketa Pilkada yang melibatkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Tulisan ini menemukan bahwa terdapat pelibatan yang dominan pada anggota keluarga dan rekan dekat dari pelaku utama. Motivasi pelaku utama untuk menyembunyikan hasil dari kejahatan serta adanya peluang keuntungan, risiko hukum yang minim, dan ikatan yang kuat telah mendorong adanya pelibatan anggota keluarga dan rekan dekat. Selanjutnya, ditemukan pula pelibatan pihak-pihak tersebut telah berdampak pada resistansi pelaku utama dalam melakukan pidana korupsi.
This thesis focuses on the phenomenon of involving family member and close associates in money laundering from corruption crimes proceeds. By using qualitative content analysis, this research data was obtained through Court Decisions, Report of State Official Assets, and interview with Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center. This thesis uses integrated theory of white-collar crime and group cohesiveness theory to provide analysis in money laundering case from bribery crime proceeds in local election disputes that committed by former Chairman of Constitutional Court. This research finds that there is a dominant involvement of family members and close associates of the main perpetrators. Motivation of the main perpetrators to conceal the proceeds of crime as well as opportunities for profit, minimum legal risk, and strong ties have led to the involvement of family members and close associates. Furthermore, it was also found that the involvement of these parties had an impact on the resistance of the main perpetrators in committing criminal corruption.