Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Eksistensi tasawuf di kalimantan barat: Kajian terhadap perkembangan tarekat

Elmansyah, Patmawati (Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019 )

 Abstrak

Tulisan yang membahas tentang eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat cenderung bersifat parsial. Oleh karena itu, tulisan ini akan mengungkap eksistensi tasawuf di seluruh wilayah Kalimantan Barat melalui perkembangan tarekat di berbagai daerah. Tulisan ini dikerjakan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut: 1) tasawuf pertama kali teridentifikasi sejak datangnya Syeikh Hussein al-Qadri di Negeri Matan, Ketapang; 2) tasawuf eksis sejak murid-murid Syeikh Ahmad Khatib Sambas pulang dari haji dan mengajarkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah; 3) tasawuf berkembang di Kalimantan Barat dalam bentuk tarekat, antara lain Tarekat Naqsyabandiyah Muzhariyah, Tarekat Haq Naqsyabandiyah, Tarekat Al-Mu’min, Tarekat Shiddiqiyah, dan Tarekat Sammaniyah; 4) keberadaan tarekat-tarekat di Kalimantan Barat dapat dilihat melalui kondisi kehidupan beragama masyarakat, yaitu diterimanya Islam dengan baik di masyarakat yang sebelumnya sudah beragama dan Islamisasi budaya leluhur yang masih berkembang dengan tanpa mengurangi nilai-nilai budaya yang ada.

The study discussing the existence of sufism in West Kalimantan so far is still partial. Therefore, this study revealed the existence of sufism more fully by explaining the existence of sufism in all regions of West Kalimantan through the development of tariqa in various regions. This study used the qualitative method with descriptive approach. This study concluded as follows: 1) sufism was firstly identified since the arrival of Sheikh Hussein alQadri in Negeri Matan, Ketapang; 2) sufism has existed since Shaykh Ahmad Khatib Sambas's students returned from the pilgrimage and taught Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Tariqa; 3) sufism developed in West Kalimantan in the form of tariqa, including Naqshabandiyah Muzhariyah Tariqa, Haq Naqshabandiyah Tariqa, Al-Mu'min Tariqa, Shiddiqiyah Tariqa and Sammaniyah Tariqa; 4) The existence of tariqa in West Kalimantan can also be seen through the community’s religious conditions, especially Islam was accepted very well by a society that had different religion, and Islamization of ancestral culture is still developing without compromising existing cultural values.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : 900 HAN 3:1 (2019)
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 26140209
Majalah/Jurnal : Handep : Jurnal Sejarah dan Budaya
Volume : Vol 3 No. 1 (2019) Hal. 75-100
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : volume
Akses Elektronik : https://handep.kemdikbud.go.id/index.php/handep/article/view/56
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
900 HAN 3:1 (2019) 03-20-063776387 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20502615
Cover