Penelitian ini menganalisis makna leksem
makara yang terdapat di dalam bahasa Arab dan Al-Qur`an, dan makna kata makar yang terdapat pada bahasa Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi leksem makara yang diserap ke dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki makna `menjatuhkan Pemerintah` atau berasosiasi dengan politik. Untuk membuktikan leksem
makara tidak memiliki makna `menjatuhkan Pemerintah`, seluruh leksem
makara dan derivasinya di dalam Al-Qur`an yang berjumlah 43 tidak memiliki makna tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan studi pustaka dengan tahapan identifikasi, klasifikasi, analisis, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori perubahan makna dari Abdul Chaer dan komponen makna dari Eugene Nida.Leksem
makara dapat ditemui di dalam Al-Qur`an dengan bentuk verba dan nomina. Leksem
makara yang terdapat di dalam Al-Qur`an tidak hanya memiliki makna `tipu daya`, melainkan terdapan makna-makna lainnya dan makna yang diklasifikasikan berdasarkan subjeknya. Pada saat Pemilihan Umum 2019, makar muncul di dalam pemberitaan media, sehingga dapat dilakukan analisis makna kata makar dengan menggunakan artikel-artikel tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa makna kata makar `menjatuhkan pemerintah` tidak dapat ditemukan pada makna leksem
makara yang terdapat di dalam Al-Quran.
This study analyzes the meaning of the lexeme
makara in Arabic language and the Koran, and the meaning of the word
makar in Indonesian language. This research is motivated by the the lexeme
makara which is absorbed into Indonesian does not have the meaning of 'overthrowing the Government' or associating with politics. To prove that the lexeme
makara does not have the meaning of 'overthrowing the Government', all 43
makara lexemes and their derivatives in the Koran, do not have that meaning. This study was conducted with qualitative methods and literature study with the stages of identification, classification, analysis, and drawing conclusions. The theory used in this research is the theory of change in meaning from Abdul Chaer and the meaning component of Eugene Nida. The lexeme
makara can be found in the Koran in the form of verbs and nouns. The makara lexem found in the Koran does not only have the meaning of 'deception', but there are other meanings classified according to the subject. During the 2019 General Election,
makarappeared in the media, so an analysis of the meaning of the word
makar could be carried out using these articles. This research found that the meaning of the word makar ' overthrowing the government' cannot be found in the meaning of the lexeme
makara contained in the Koran.