Huruf kanji yang digunakan di Jepang berasal dari Tiongkok, dengan adaptasi bentuk, pelafalan maupun makna. Setiap guratan huruf kanji merupakan tanda atau lambang yang merepresentasikan makna atau suatu konsep. Bagi pengguna Bahasa Jepang non penutur jati, rumitnya bentuk kanji menjadi salah satu kesulitan dalam memahami kanji. Tulisan ini membahas salah permasalahan yang dihadapi oleh penutur asing terkait kanji, yaitu bagaimana kontribusi makna komponen pembentuk kanji terhadap makna kanji. Apabila kanji memiliki komponen pembentuk kanji atau radikal, makna kanji tersebut memiliki perbedaan makna dengan kanji yang tidak memiliki komponen. Ini bisa membingungkan pengguna Bahasa Jepang non penutur jati yang mengetahui cara baca kanji namun tidak mengetahui perubahan makna kanji.
Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mencari keterkaitan makna atau konsep air yang direpresentasikan melalui radikal air. Penelitian ini difokuskan pada 19 buah kanji beradikal air yang muncul pada pembelajaran kanji dasar, dan dilakukan dengan menelusuri pembentukan kanji, menganalisis makna dan konsep air, melalui Teori Bushu, Teori Makna dan Teori Semiotika.
Kanji yang beradikal air memiliki tiga makna, yaitu makna air secara fisik, perluasan makna air, dan makna air secara tidak langsung. Makna air secara fisik yaitu makna yang memiliki arti langsung dan hubungan dengan air. Perluasan makna air memiliki makna air pada zaman dulu, namun sekarang kanji yang memiliki perluasan makna digunakan untuk sesuatu yang memiliki kesamaan. Makna air secara tidak langsung merupakan makna yang tidak ada hubungan atau arti air.
The kanji letters used in Japan come from China, with forms of adaptation, pronunciation and meaning. Each stroke of kanji letter is a sign or symbol that represents meaning or a concept. For non-Japanese speakers, the complexity of kanji forms is one of the difficulties in understanding kanji. This paper discusses the wrong problems faced by foreign speakers regarding kanji, namely how the contribution of the meaning of the kanji-forming components to the kanji meanings. If kanji has a kanji forming component or radical, the meaning of the kanji has a different meaning from the kanji which has no component. This can confuse non-Japanese speakers who know how to read kanji but do not know the changes in the meaning of kanji. This study aims to analyze and look for the relevance of the meaning or concept of water represented by water radicals. This study focused on 19 water-based kanji which appeared in basic kanji learning, and was done by tracing kanji formation, analyzing the meaning and concept of water, through the Bushu Theory, Meaning Theory and Semiotic Theory. Kanji, which has water radical, has three meanings, namely the meaning of water physically, the expansion of the meaning of water, and the meaning of water indirectly. The meaning of water is physically meaning that has direct meaning and relationship with water. The expansion of the meaning of water has the meaning water in ancient times, but now the kanji which has an expansion of meaning is used for something that has similarities with water. The meaning of water indirectly is a meaning that has no relationship or meaning of water.