ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang Masjid Hidayatullah hasil proses hibriditas yang terjadi di Jakarta pada kurun waktu abad XVII - XX. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap variasi bentuk dan komponen bangunan dari perspektif arsitektural dan ornamen yang dipengaruhi oleh berbagai gaya bangunan di Jakarta, seperti gaya bangunan Betawi, Arab, Tionghoa, dan Kolonial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari metode penelitian arkeologi Sharer dan Ashmore yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi, dan publikasi. Pengaruh gaya bangunan lokal (Betawi) dan asing (Arab, Tionghoa, dan kolonial) dapat ditemukan pada denah dan pondasi, aula utama, atap, menara, dan dekorasi. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Masjid Hidayatullah merupakan bangunan cagar budaya hasil persilangan yang ditemukan dari komponen bangunannya.
ABSTRACTThis study discusses the Hidayatullah Mosque as a result of the hybridity process that occurred in Jakarta during the XVII - XX century. This study aims to reveal variations in building shapes and components from an architectural and ornamental perspective that are influenced by various building styles in Jakarta, such as Betawi, Arabic, Chinese, and Colonial building styles. The method used in this research comes from the archaeological research method of Sharer and Ashmore, namely formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, interpretation, and publication. The influence of local (Betawi) and foreign (Arabic, Chinese, and colonial) building styles can be found in the plans and foundations, the main hall, roofs, towers and decorations. Based on the results of the analysis, it can be seen that the Hidayatullah Mosque is a cultural heritage building resulting from a cross found from its building components.